Haechan Kudet

279 31 0
                                    

...

Tak terasa Jam istirahatpun telah tiba, semua murid berhamburan pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang lapar

Di meja paling pojok kantin terlihat 3 wanita tengah memakan baksonya dengan lahap, sepertinya mereka kelaparan. Tak lama datang Mark dan kawan-kawan, mereka membuat kerusuhan di meja tersebut

"Girls ikut duduk yah" ucap Mark sang ketua, dia langsung memilih tempat duduk disebelah Koeun dan memakan pesanannya

Jaemin yang duduk tepat di hadapan Hina bisa lebih puas memandangi wajah gadis itu, merasa di perhatikan Hinapun mengadahkan kepalanya dan membalas tatapan Jaemin, selanjutnya mereka berdua saling melemparkan sebuah senyuman manis

Haechan yang tak sengaja melirik ke arah Jaemin langsung terheran-heran "woy Jaemin ngapain lo senyam-senyum sendiri gitu?, ngeri gw liatnya"

Mendengar ucapan Haechan, Refleks mereka semua menoleh ke arah Jaemin yang sedang kebingungan karena dipandangi oleh beberapa pasang mata

"Jangan ngeliatin gw kek gitu dong" Jaemin merajuk sambil menghentak-hentakan kakinya ke lantai

"Ya abisnya lo senyam-senyum sendiri gitu kek orang gila anjir" ucap Haechan tak mau kalah

Jaemin menjulurkan lidahnya ke arah Haechan "suka-suka gw lahhh"

Jeno yang terlambat datangpun langsung memesan dan membawa nampan makanannya lalu mendekat ke meja teman-temannya "gk ada lagi tempat duduk nih?" Tanyanya kebingungan karena kursi di meja tersebut sudah penuh

Semuanya menggeleng sebagai jawaban, "Yaudah gw duduk di tempat lain aja" ucap Jeno lalu Dia berbalik untuk mencari tempat duduk kosong, tapi seseorang menahannya

"Eh duduk di sini aja" Herin langsung bangun dari tempat duduknya

Jeno langsung memegang kedua pundak Herin seraya menyuruhnya  kembali duduk "Gk usah, duduk lagi aja, gw bisa nyari tempat lain kok"

Herin melepaskan kedua tangan Jeno dari pundaknya sambil menggeleng "di sini aja, gw udah selesai kok makannya" Herin langsung bergeser dari tempatnya mempersilahkan Jeno untuk duduk

"beneran nih?" Tanyanya ragu

"Iya beneran, udah duduk aja" Herin berniat pergi meninggalkan kantin, tapi...

"Makasih Rin" ucap Jeno tiba-tiba, Dia tersenyum manis ke arah Herin

Herin menghentikan langkahnya, Dia terkejut oleh ucapan Jeno "apaan sih gitu doang bilang makasih, gk usah makasih-makasihan ya" jawabnya canggung

"Ekhemm, sosweet banget sih kalian" Haechan membuat suaranya menjadi di imut-imutkan untuk menggoda Jeno dan Herin

Jeno yang tadinya sedang saling pandang dengan Herinpun langsung mengalihkan pandangannya pada Haechan "dasar jomblo, syirik aja bisanya"

Haechan berdecih "dihhh gk nyadar diri ni orang"

Koeun berdiri dari duduknya "udah-udah kek anak kecil aja" ucapnya menengahi "duluan ya temen-temen" lanjutnya, kemudian Koeun melenggang pergi meninggalkan kantin

Herin dan Hinapun ikut pergi menyusul Koeun

Mark berdecak kesal "tuh kan gara-gara lo berdua ribut mulu, bebeb gw jadinya pergi" Mark memarahi Jeno dan Haechan

"Untung gw gk ikutan" ucap Renjun merasa menang

...

"Lami" panggil Jisung pada seorang wanita di hadapannya yang sedang sibuk dengan bukunya

"Hmmm" jawab Lami tanpa menoleh pada Jisung sedikitpun

Jisung yang merasa tak di perhatikanpun memanggil Lami sekali lagi tetapi sambil menepuk pelan pundaknya "Lami"

Lami beranjak dari duduknya "Apaan sih? Bisa diem gak udah tau orang lagi baca, terus aja di gangguin" Lami menatap mata Jisung lekat

Jisung terperanjat kaget oleh respon Lami yang menurutnya berlebihan itu "nggak kok, maaf ya udah gangguin kamu baca" ucapnya lembut, Jisung langsung melenggang pergi meninggalkan Lami yang masih mematung

Lami menghembuskan nafasnya kasar "gk jelas banget sih jadi orang"

Di sisi lain Jisung tersenyum miris karena keadaannya yang selalu saja di abaikan oleh Lami "Cantik-cantik sombong" Gumamnya pelan

...

Bel pulangpun telah berbunyi sedari tadi, tapi ke lima sekawan ini belum juga meninggalkan kelas karena mereka terlalu betah tinggal di sekolah ini:v

"Duh males pulang gw" ucap Haechan sambil mengangkat kakinya ke atas meja

Jeno sedikit terkejut mendengarnya "Dih tumben banget, biasanya kan elo yang paling semangat kalo ngedenger bel pulang" ejeknya

Sontak Mark, Renjun dan Jaeminpun tertawa, sedangkan yang di tertawai hanya manyun tak jelas

"Ck, dasar lo pada" Haechan langsung melemparkan gulungan kertas ke arah Jeno dan kawan-kawan

Jeno tiba-tiba beranjak dari duduknya "ya udah kalo lo pada gk mau balik, gw duluan ya" Dia hendak pergi meninggalkan kelas tapi langkahnya terhenti

Jaemin mengernyitkan sebalah halisnya "mau kemana lo? Buru-buru banget" tanyanya penasaran

Jeno menghembuskan nafasnya kasar "Kasian si Lami pasti udah nunggu tuh di parkiran"

Mark, Renjun, Haechan dan Jaemin sontak terkejut, mereka membuka mulutnya dengan serentak, "Jadi selama ini lo udah punya Cewe?" Tanya Haechan tak sabar

Jeno langsung saja menggelengkan kepalanya "bukan lahhh, Dia tetangga gw lagian emaknya juga suka nitipin ke gw" Jawabnya jujur

"Kalo gitu bisa dong tuh Cewek buat gw?" Renjun menaik turunkan Alisnya

Jaemin langsung memukul pundak Renjun "enak aja lo, si Lami gebetannya Jisung, jangan coba-coba lo ambil tuh cewek, awas lo" Jaemin mengepalkan tangannya tepat di hadapan wajah Renjun

Renjun mengerucutkan bibirnya "Makan tuh cewek, dan nih tangan awasin dari muka gw" Renjun menepis kepalan tangan Jaemin dengan kasar

"Oh jadi tuh cewek namanya Lami, selama ini gw cuman tau mukanya doang tapi gk tau namanya" Ujar Haechan

Renjun menggeleng-gelengkan kepalanya "Dasar lo kudet" ucapnya

...

Ternyata ke3 sekawan ini belum pulang ke rumahnya, mereka tengah nongkrong di salah satu Cafe dekat sekolah,

Mereka tengah memakan pesanannya sambil bergurau dan menggosip, tiba-tiba...

"Hah, topi gw kok gk ada" Tadinya Koeun hendak mengambil ponselnya di dalam Tas, tetapi Dia baru teringat jika topinya tidak ada di dalam tasnya

"Ketinggalan di meja kelas kali" ujar Herin

Koeun terus mengubrak-abrik isi tasnya, mengeluarkan lalu memasukan kembali barangnya dengan berulang "enggak kok, tadi pagi ada di tass, ko sekarang gk ada sihhhhhh" Koeun sangat Frustasi sekarang

Hina menghela nafas "Kali aja jatoh di lapang, udah ntar besok kita cari sama-sama"

Tiba-tiba Koeun mengingat sesuatu tentang lapang, Dia berhenti sejenak lalu bibirnya terangkat mengukir sebuah senyuman dan pipinya memerah

Herin dan Hina yang menyadari perubahan ekspresi Koeun pun langsung merasa ngeri "kok tiba-tiba lo senyam-senyum gitu emangnya ada yang lucu, lo kenapa sih sebenernya?" Tanya Herin dengan nada marahnya

Koeun langsung menatap Herin dan Hina dengan tatapan yang begitu lembut "Mau tauu?" Tanyanya, dengan bibir yang menyeringai

Herin dan Hinapun menganggukan kepalanya dengan tatapan yang menggemaskan

...

Happy Reading😊
Maaf untuk Typo dan Ketidak jelasan dari cerita ini

LOVE or FRIEND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang