...
"Chan, Haechan" Panggil seseorang di lorong kelas
Merasa terpanggil Haechan lantas menghentikan langkahnya sambil menoleh "ada apa rin?"
"Lo gk papakan?" Tanya Herin tiba-tiba
Haechan mengernyit bingung "Ya gw gk papa, kenapa nanya gitu?" Tanya Haechan penasaran
Herin menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, dia tiba-tiba menjadi gugup "mm soal yang lo berantem sama Mark, i__itu kenapa?"
Melihat Herin yang gelagapan seperti itu lantas Haechan tersenyum "Gk usah gugup gitu kali, biasa aja" ucapnya sambil tersenyum manis
Herin tersenyum kikuk sambil menahan malu "Gw gk enak aja nanyain masalah pribadi lo" ucapnya pelan
"Gw gk papako tenang aja, Mungkin nanti gw sama Mark bisa baikan lagi, doain aja" ucapnya sambil tersenyum hangat
Melihat Haechan yang tersenyum ke arahnya entah mengapa membuat Herin ikut tersenyum juga, jika boleh jujur Dia merindukan momen-momen manis seperti ini dengan Haechan
Tiba-tiba fikirannya melayang jauh hingga semua kenangan-kenangan saat kecil bersama Haechan terputar kembali layaknya sebuah kaset yang sedang ia tonton
Tanpa sadar Haechan sedang melambai-lambaikan tangannya ke arah wajah Herin "Rin, rin kok malah bengong sih"
Herin tersadar dari lamunannya, Ia langsung terlihat sangat gugup "eh chan mmm maaf gw malah itu" ucapnya tak karuan
Herin tersenyum canggung "mmm kalo gitu gw duluan yah" lalu Ia pergi meninggalkan Haechan
Haechan hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tiba-tiba batinnya berbicara "sikapnya dari dulu gk pernah berubah"
...
Di malam yang cerah ini Tak terhitung sudah berapa helaian tisu yang Koeun lemparkan ke sembarang sudut kamarnya, entah kenapa Air matanya selalu saja turun tanpa berhenti
"Brengsek, dasar Bule gila" Dia terus saja mengatakan umpatan itu sambil tangannya yang selalu mengusap air matanya kasarMatanya yang sembab dan wajahnya yang memerah karena menahan marah membuat siapapun yang melihatnya akan bergidik ngeri
Tiba-tiba ingatannya berputar pada kejadian siang tadi di sekolah
Flashback on
"Jangan kaya anak kecilah, berpikir dewasa, inget kita udah SMA masa lo mau gini terus sih" Jeno terus saja berbicara dengan Mark, tapi yang di ajak bicara tak pernah merespon sekalipun
"Lo mukul si Haechan? Katanya Lo udah nganggap si Haechan itu adek lo sendiri, kenapa lo pukul? Lo tega mukul adek lo sendiri?" Jeno terus memancing Mark agar Dia menjawab pertanyaannya
"Gw ngerasa udah di khianatin" ucap Mark tiba-tiba
Jeno berdecak kesal "menurut gw lo gk dikhianatin Mark, lo cuman salah paham doang, percaya sama gw" ucap Jeno meyakinkan
"Lo gk ngerasain apa yang gw rasain" ucapnya Dingin, Mark langsung beranjak pergi meninggalkan Jeno
...
Di toilet wanita, terlihat Koeun dan Hina sedang mencuci tangannya, ketika mereka berdua keluar dari toilet Koeun terkejut melihat Haechan yang sudah stand by di depan pintu toilet dengan wajah yang sinis dan dingin
"Ngapain lo berdiri di sini?" Tanya Koeun takut
"Na lo boleh pergi" ucap Haechan ketusHina langsung mengangguk dan meninggalkan Koeun dan Haechan, sepeninggal Hina tiba-tiba perasaan Koeun menjadi tidak enak
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE or FRIEND [End]
FanfictionKetika cinta mengalahkan segalanya, hingga persahabatanpun mereka pertaruhkan dan berimbas pada ketidak adilan. Benarkah cinta membutakan semua mata? Ataukah tidak? ... (Nct dream & Smrookies Girls) [End]