Sebuah Musibah

233 23 2
                                    

...

Renjun berjalan menuju kelasnya lalu Dia bertemu dengan Jeno dan Lami yang tengah berbincang di koridor kelas "No ini gawat No" ucapnya panik

Jeno menoleh ke arah Renjun "gawat apa?"

"Si Koeun pergi"

Jeno mengernyit "Pergi kemana?" Tanyanya bingung

Belum juga Renjun menjawab pertanyaan Jeno, Herin datang dengan napas yang terengah-engah "Si Koeun itu" ucapnya sambil memdudukan dirinya di samping Jeno

Jeno terlihat khawatir "pelan-pelan Rin, napas dulu baru ngomong" ucapnya sambil menepuk-nepuk punggung Herin

Lami yang seprtinya menjadi kamcong hanya Diam saja saat melihat Jeno tengah memperlakukan Herin dengan sangat perhatian "Kayanya Jeno oppa suka sama Herin Noona" ucap batinnya

Dirasa cukup untuk menormalkan pernapasannya Herin kembali membuka mulut "Koeun pindah sekolah ke Jepang" ucapnya panik

"Tuh kan bener, gw tadi ketemu Koeun, Dia minta maaf buat kita semua" ucap Renjun menunduk

Tanpa sadar Herin sudah mengeluarkan air matanya "Gw belum minta maaf sama Dia, Gw jahat" ucapnya sambil terisak

Lami yang bingung dengan pembicaraan ketiga orang di hadapannya langsung beranjak "Oppa Aku mau ke kelas yah" ucapnya pada Jeno

Jeno mengangguk "Iyah, ati-ati"

...

Mark masih mengelilingi Bandara, Matahari sudah naik tapi Dia enggan untuk meninggalkan tempat ini, bahkan Dia juga melupakan sekolahnya "Koeun jangan bilang lo udah pergi" ucapnya Frustasi

Tiba-tiba ponselnya berbunyi menandakan sebuah pesan masuk, Dia langsung membuka aplikasi Whattsappnya

'Eun, gw pengen ketemu'

'Gw sayang banget sama Lo'

'Gw gk mau lo pergi ke Jepang'

'Plisss Maafin gw'

'Gw juga sayang sama Lo maafin gw yah gw pamit, jaga Diri Lo baik-baik'

Koeun membalas pesannya, setelah Dia membaca pesan tersebut kakinya tiba-tiba melemas, tubuhnya meluruh begitu saja, air matanyapun ikut mengalir deras

Dia menangis sejadi-jadinya, beberapa pasang mata terlihat memperhatikannya ada yang menatapnya aneh dan ada juga yang menatapnya kasihan

"Maafin gw Koeun" Gumamnya

...

Hina dan Jaemin tengah bercanda gurau di dalam mobilnya mereka berdua belum mendapat kabar bahwa salah satu temannya pergi meninggalkannya

Hina sesekali mencubit Jaemin saat pria itu terlihat memonyong-monyongkan bibirnya ke arah Hina

"Ihh jijik banget sih, udah fokus nyetir aja gk usah ngelawak" ucap Hina kesal

Jaemin tertawa "aku gk lagi ngelawak, aku cuman lagi mastiin aja kalo bibir aku itu seksi" ucapnya asal

Hina kembali tertawa "iuhhh gk ada seksi seksinya sama sekali tuh bibir" ucapnya sambil memukul Jaemin pelan

Tiba-tiba Jaemin meraih tangan Hina lalu Dia menggenggamnya erat "Na aku sayang banget sama kamu" ucapnya serius

Hina membalas genggaman tangan Jaemin, lalu Dia tersenyum "Aku juga sayang sayang sayang sayang bangettttt sama kamu, aku mau selamanya kita tetep kaya gini" ucapnya lembut

LOVE or FRIEND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang