Berharap Baik-Baik Saja

227 26 2
                                    

...

Mark meletakan ponselnya di telinganya Dia tengah menelpon seseorang

"Halo, lo dimana?"

"Gw lagi di jalan mau pulang"

"Ke rumah sakit sekarang"

"Siapa yang sakit?"

"Jaemin sama Hina, mereka kecelakaan"

Mendengar perkataan Jeno di telpon tersebut membuat Mark mengerem mobilnya mendadak

Dia memukul stirnya dengan kuat "apalagi ini, kenapa banyak banget kabar buruk hari ini" teriaknya emosi

...

Jeno memeluk Herin sangat erat, Dia terus menenangkan gadis itu "udah jangan nangis terus, Hina gk papa kok" ucapnya pelan

Herin seakan tuli Dia tidak bisa mendengar suara Jeno, yang Dia dengar hanyalah sebuat kalimat yang terus terngiang ngiang di ingatannya "Jeno dan Hina mengalami kecelakaan" hanya itu yang diingatnya

Tante Irene dan kedua orang tua Hina tengah pergi ke ruangan dokter, mereka tengah di beri tahu tentang kondisi Jaemin dan Hina

Mark datang dengan langkah yang terseret membuat orang yang tengah risau di lorong ruang UGD menoleh kearahnya

Herin langsung berlari ke arah Mark dan berhambur ke pelukan pria itu, Dia menumpahkan semua tangisnya pada dada bidang sahabat kecilnya itu "Hina kecelakaan" ucapnya parau

Mark membalas pelukan Herin "Mereka gk papakan?" Tanyanya ragu

Herin menggeleng sambil terisak "Gk tau" ucapnya lirih

Tante Irene dan kedua orang tua Hina kembali, tetapi tangisnya semakin menjadi-jadi membuat semua yang menunggu kabar baik langsung mengurungkan niatnya "Hina pendarahan" ucap ibu Hina sambil terduduk lemas di kursi rumah sakit

Herin menggigit bibir bawahnya, Dia semakin terisak, Mark semakin memeluknya erat ketika melihat Herin semakin melemah

Haechan duduk disamping Tante Irene "Tante, Jaemin gk papakan?" Tanyanya serius

"Dia kehilangan banyak darah, kakinya juga patah, kata Dokter harus segera dioperasi" Ucapnya datar

Tak lama kedua berangkar itu keluar dari ruang UGD membuat semua orang berdiri ingin melihatnya, berangkar Jaemin menuju ke ruang operasi sedangkan berangkar Hina menuju ke ruang ICU

...

Koeun telah sampai di rumah sang ayah, entah kenapa sejak di pesawat tadi perasaannya sangat tidak enak, moodnya tiba-tiba buruk tapi Dia merasa ini semua tidak ada hubungannya dengan Mark

"Apa keputusan gw ini gk salah?" Tanyanya pada diri sendiri

Dia menghela napasnya kasar "Kenapa perasaan gw gk enak? Apa gw ninggalin sesuatu di rumah?"

Dia memandangi ponselnya yang baru, tatapannya tiba-tiba sendu, Dia telah membuang ponselnya yang lama serta kartunyapun Ia buang, Ia benar-benar ingin memulai kehidupan baru di negara ini

Tangannya terulur meraih sebuah foto yang Dia simpan di nakas, terlihat Dia dan kedua sahabatnya Herin dan Hina tengah tersenyum manis ke arah kamera (Fotonya yang di mulmed ya:))

Tanpa sadar air matanya menetes "Maafin gw yah, gw gk akan pernah ngelupain kalian berdua, semoga kalian bahagia terus" Dia mengecup Foto itu cukup lama

...

Di malam yang dingin ini keempat pria dan seorang wanita tengah terduduk lemas di depan ruang ICU

LOVE or FRIEND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang