...
Sebelum bel pulang berbunyi, Jaemin teringat sesuatu tentang kekasihnya itu "Duhh gw belum ngobrol sama bebeb nih" ucapnya pelan sambil tersenyum
Lalu Jaemin mengeluarkan ponselnya Dia hendak menelpon Hina, Tanpa Ia sadari Haechan, Jeno dan Renjun sedang memperhatikannya "Liat tuh si Jaemin, pasti dia mau nelpon gw" ucap Haechan setengah berbisik, Renjun langsung menggeleng "No, si Jaemin mau nelpon gw tuh" ucapnya tak mau kalah, Jeno menghela napas "Kita taruhan aja gimana? ayo keluarin ponsel masing-masing", Haechan dan Renjun langsung mengangguk
Ketiga pria itu tengah bertaruh sekarang, dengan posisi yang berdempetan di sudut kelas, mereka menatap tajam ke arah Jaemin yang tengah sibuk dengan ponselnya
"Kalo Dia nelpon gw, lo berdua harus beliin gw makan siang selama seminggu" ucap Haechan tiba-tiba, Jeno dan Renjun langsung memasang wajah sinisnya "Tenang aja orang si Jaemin pasti nelpon gw kok" ucap Jeno dengan bangga, Renjun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja "serah lu berdua dah" ucapnya malas
Tiba-tiba
"Halo Na"
Jeno, Haechan dan Renjun terkejut mendengarnya "Eh si anjir Dia gk nelpon kita woy" Haechan sedikit meninggikan suaranya
Dengan cepat Jeno mendekap mulut Haechan dengan tangannya "ngomongnya Pelan aja anjir, ntar ketauan" ucapnya marah
"Na? Nelpon siapa Dia?" Tanya Renjun penasaran, Jeno langsung membuka mulutnya tak percaya "Jangan-jangan Hina" ucapnya sambil melotot
"Yang namanya berujung Na itu bukan cuman Hina doang bege, bisa jadi si Nina, si Dona, si Sana, si Mina, si____"
"Berisik lo" Renjun memukul lengan Haechan pelan
Jeno menarik kepala Haechan dan Renjun ke dekatnya lalu dia membisikan sesuatu "Si Jaemin sering jalan sama si Hina tau"
Haechan dan Renjun terkejut "Hah beneran?" Tanya Renjun meyakinkan, "iyaa, bisa jadi sekarang mereka udah___"
"Ngapain pada berpelukan di pojok?" Jaemin mengernyit ketika melihat tingkah aneh ketiga sahabatnya ini
Dengan cepat Haechan, Jeno dan Renjun langsung menjauhkan tubuhnya masing-masing "eh Jaemin lagi ngapain disini?" Tanya Haechan mengalihkan pembicaraan Dia terlihat gugup sekarang
Jaemin memutar bola matanya malas "Lo bertiga nguping ya?" Tuduhnya dengan tatapan yang tajam
Renjun dan Haechan hendak membuka mulutnya mereka akan menjawab pertanyaan Jaemin tapi... "Lo pacaran sama Hina ya?" Dengan cepat jeno menyela
Jaemin terpaku "Ha_Hah?" Jaemin langsung membuang pandangannya ke arah lain Dia terlihat salah tingkah
Haechan menahan tawanya "Tuh kan bener, dasar ya Lo, PJ nya lahh, mana?"
Tiba-tiba...
Hina memasuki kelasnya "Jaem ayo pulang__" Seketika Dia berhenti, karena melihat Jaemin tengah di introgasi oleh ke tiga sahabatnya
Renjun menepuk tangannya "Nah, Moment yang tepat nih, dapet Double PJ kita" ucap Renjun asal
Hina masih terdiam bingung, tiba-tiba terlintas sesuatu di pikirannya "Apa mereka udah tau kalo gw pacaran sama Jaemin? Mampus mampus, gimana nihh, maluuuuu" Batinnya terus berbicara, lantas Hina berbalik akan meninggalkan kelas
"Na mau kemana?" Teriak Jaemin
"Aku eh gw mau ke sini dulu" ucap Hina gugup, Dia langsung berlari ke luar kelas"Acieeee berAku Kamu yahh sekarang" ucap Jeno menggoda
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE or FRIEND [End]
FanfictionKetika cinta mengalahkan segalanya, hingga persahabatanpun mereka pertaruhkan dan berimbas pada ketidak adilan. Benarkah cinta membutakan semua mata? Ataukah tidak? ... (Nct dream & Smrookies Girls) [End]