...
Renjun menghela napas kasar "Tadi Jaemin nabrak gw" ucapnya tiba-tiba
Ucapan Renjun membuat Mark, Jeno, Haechan dan Herin membelalakan matanya "Kok bisa?" Herin menutup mulutnya tak percaya
Renjun mengusap wajahnya kasar "Tadi waktu gw mau pulang tiba-tiba ada motor ngebut banget, abis itu gw ya santai-santai aja dong, tiba-tiba tuh motor hilang kendali terus nubruk motor gw dan alhasil gw sama pemilik motor itu langsung jatoh, pas gw mau marah gw kaget ternyata pemilik motor itu si Jaemin" ucapnya panjang lebar
Mark masih terpaku "Terus si Jaemin gimana sekarang?" Tanyanya panik
"Dia luka tapi cuman lecet-lecet doang, terus motornya juga udah gw bawa ke bengkel sekalian sama motor gw"
"Dia gk cerita apa-apa sama lo?" Tanya Jeno penasaran
Renjun menggeleng "Nggak, gw tanya juga Dia gk jawab, kayanya Dia lagi emosi banget"
Mark mengernyit "Emangnya ada masalah apa sih? Ko si Jaemin sampe emosi kaya gitu?" Mark memegang pundak Jeno
Jeno hanya diam Dia bingung harus menceritakan mulai dari mana, Herin yang sadar akan ekspresi Jeno langsung menjawab pertanyaan Mark "Tadi di sekolah banyak banget masalah yang terjadi"
"Masalah apa?" Mark terus mendesak Herin agar bicara, tapi Herin hanya diam sambil membuang pandangannya ke arah lain
Haechan menghela napas "Udahlah Mark Lo gk perlu tau, fokus dulu sama kesehatan lo, ntar kalo lo udah sembuh kita ceritain semuanya, tenang aja"
Mark diam, pikirannya sedang berkelana kemana-mana "apa itu ada kaitannya sama gw, atau bukan, atau ada masalah baru lagi" batinnya terus bertanya-tanya, Hingga akhirnya Dia memijit pelipisnya pelan ketika rasa pusing di kepalanya tiba-tiba datang
Jeno langsung menepuk-nepuk punggung Mark pelan "Gk usah dipikirin, gk penting juga" ucapnya khawatir
Haechan merasa tak tega melihat Mark seperti ini, gara-gara dirinya sekarang sahabatnya sampai sakit, meskipun Dia tau bahwa dirinya tidak bersalah, tapi Dia merasa bahwa dirinya sangatlah Jahat karena tidak bisa mengertikan perasaan Mark, "Mark gw minta maaf ya soal__"
"Udahlah gk usah di bahas, lo gk salah ko, gw yang minta maaf sama lo" ucapnya Sambil tersenyum ke arah Haechan
Haechan menganggukan kepalanya dengan semangat "Udah gw maafin kok" ucapnya senang
Di sela-sela senyumnya yang hangat Herin tengah mengkhawatirkan Hina, sahabat yang telah di tampar oleh sahabatnya yang lain, "Keadaan Hina sekarang gimana ya?" Tanyanya tiba-tiba, Dia menundukan kepalanya
"Emangnya Hina kenapa?" Tanya Mark lagi, jujur saja Mark sebenarnya ingin tau masalah apa saja yang telah terjadi tadi di sekolah, tapi Dia enngan untuk menanyakan detailnya
"Kan udah gw bilang, jangan bahas itu lagi Rin, Hina gk papako" ucap Haechan gemas
Jeno mengacak rambut Herin asal "kalo lo masih penasaran, ntar pulang dari sini mau gw antar dulu ke rumah Hina?" Tanya Jeno ke arah Herin
Herin tak menjawab Dia merasa bahwa jantungnya tengah berdegup kencang sekarang "kenapa rasanya sama" Dia memalingkan wajahnya ke arah lain "Kenapa rasa ini sama seperti saat gw lagi sama Haechan" ucap batinnya
Mark menahan tawanya ketika melihat wajah Herin yang tiba-tiba memerah "Woyyy biasa aja dong gk usah baper gitu" ucapnya asal
Herin terkejut, refleks Dia memegang kedua pipinya "enggak baper kok, apaan sih lo" ucapnya marah
Semuanya langsung tertawa ketika melihat Herin yang tengah salah tingkah, sedangkan yang di tertawakannya hanya memasang ekspresi dingin
...
"Aww Tante sakit" Jaemin menghentikan tangan Tante Irene yang tengah mengobati kakinya yang sedikit terluka
Tante Irene mendengus khawatir "Kamu kok bisa jatuh kaya gini?, kamu naik motornya ugal-ugalan?, atau kamu keserempet orang yang lagi ugal-ugalan?, makannya kalo mau naik motor itu berdoa dulu biar gk jatuh kaya gini"
Rasanya Jaemin ingin menyumpal mulut Tantenya ini menggunakan keset welcome, Dia sangatlah bawel
"Udahlah Tante masak aja sana, lagian cuman lecet doang gk usah di obatain ntar juga sembuh sendiri" ucapnya sambil mendorong Tante Irene agar pergi dari hadapannya
Tante Irene langsung melenggang pergi ke arah dapur dengan ekspresi marahnya
Jisung sedari tadi hanya diam sambil memperhatikan interaksi kedua manusia di hadapannya, lalu Dia teringat sesuatu
"Hyung, aku mau ayam geprek" ucapnya tiba-tiba
Jaemin melemparkan sebuah bantal ke arah Jisung "Ngapain lo minta sama gw, emangnya gw jualan ayam geprek apa" jawabnya sewot
Jisung mengerucutkan bibirnya sebal "Maksudnya aku yang mau beli cuman aku minta duitnya aja" ucapnya marah
Jaemin memutar bola matanya malas "Hyung gk punya duit" Dia langsung merebahkan dirinya di sofa ruang tamu
Jisung berdecak kesal "Ih gk peka banget sih jadi orang, akutuh lagi minta PJ tauuuu" ucapnya sambil berteriak
"Telat mintanya, Hyung udah putus" ucapnya sambil terus memejamkan matanya
Jisung membelalakan matanya mulutnyapun ikut terbuka lebar "Baru juga kemarin pacaran, masa sekarang udah putus?" Tanyanya tak percaya
Jaemin tetap memejamkan matanya "Kalo mau, Pajak Putus aja nih" Dia mengeluarkan dompetnya dan memberikannya ke arah Jisung
Jisung sedikit tersentak lalu Ia berpikir "pasti Hyung lagi sedih, makannya Dia kaya gini" ucap batinnya
Merasa tak ada lagi ocehan dari mulut Jisung, Jaemin membuka matanya sambil terbangun "Kenapa kok jadi bengong sih, tadi katanya mau beli ayam geprek?" tanyanya Heran
Jisung langsung menggelengkan kepalanya, raut wajahnya pun berubah menjadi sendu, tiba-tiba Dia memberikan Dompet Jaemin kembali lalu menyenderkan kepalanya di pundak Hyungnya itu
Jaemin tersenyum ketika melihat Jisung yang murung seperti ini, Dia mengerti, sepertinya Adiknya itu tengah merasakan apa yang Dia rasakan "Hyung gk papa ko" ucapnya sambil mengelus pucuk kepala Jisung
Tante Irene yang telah kembali dari dapur, tertawa hangat ketika melihat Dua keponakannya tengah tidur dalam posisi yang kurang enak, lantas Ia langsung menghampirinya dan mengelusnya dengan pelan "sehat-sehat ya, pasti di alam sana Oemma sama appa seneng liatnya" ucapnya sambil tersenyum
...
"Mark soal yang Koeun nyium gw itu semua cuman salah paham kok" ucap Renjun sambil menatap mata Mark lekat
Mark tertawa "Tenang aja, gw udah tau semuanya kok, waktu lo ke rooftop itu gw ngikutin lo dan nguping pembicaraan lo tau" ucapnya sambil menahan tawanya
Renjun ikut tertawa "Gw minta maaf ya" ucapnya sambil menepuk bahu Mark
Mark hanya mengangguk sebagai jawaban
"Besok lo mau sekolah?"Tanya Haechan pada Mark
Mark hanya mendelikan bahunya saja "Gk tau, gw masih gk enak badan sihh tapi gw kangen sekolah" ucapnya murung, "Lo kangen yah sama gw?" Mark menggoda Haechan
Haechan langsung mengkerutkan keningnya "iuh, gk level banget gw kangen sama lo, ada orang yang pengen ketemu sama lo katanya"
Mark dan para sahabatnya itu langsung memasang wajah serius "Siapa?" Tanya Mark penasaran
"Koeun"
Setelah mendengar ucapan Haechan tersebut Mark langsung menghela napas berat, sebenarnya Dia juga merindukan gadis itu tapi Dia tak ingin mendapatkan lagi kesakitan yang pernah gadis itu berikan sebelumnya
...
Happy Reading Temen-Temen, Jangan Lupa Vote Dan Comment Yahhhh😊
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE or FRIEND [End]
FanfictionKetika cinta mengalahkan segalanya, hingga persahabatanpun mereka pertaruhkan dan berimbas pada ketidak adilan. Benarkah cinta membutakan semua mata? Ataukah tidak? ... (Nct dream & Smrookies Girls) [End]