...
Bel pulang berbunyi sangat nyaring menandakan bahwa sudah saatnya murid meninggalkan sekolah tetapi tidak dengan Haechan, Dia masih berlalu lalang di koridor kelas, Dia seperti kebingungan
"Si Jaemin kemana sih ko gak ada" ucapnya frustasi, Haechan dan Gengnya hendak pergi ke puncak pulang sekolah ini tapi sampai sekarang Jaemin belum berkumpul juga
"Gimana, ketemu gak?" Renjun datang sambil terengah-engah
"Gak ada, kayanya Dia udah cabut deh tapi kemana? HP nya juga gak aktif" Haechan mengusap wajahnya kasar
Tiba-tiba terdengar suara derap langkah kaki, Sontak Renjun dan Haechan Menolehkan kepalanya mengikuti arah suara tersebut
"Hina lo belum pulang?" Tanya Renjun pada sang pemilik langkah kaki tersebut
Yang di tanya hanya menggeleng sebagai jawaban
"Lo liat Jaemin gak?" Haechan bertanya sambil menampilkan foto Jaemin di ponselnya
Hina memutar bola matanya kesal "gw tau muka si Jaemin, gak usah ngasih fotonya juga kali" ucap Hina sambil menyingkirkan tangan Haechan
"Tadi waktu siang Dia di perpus sama gw, tapi kalo sekarang gak tau" ucap Hina sambil melenggang pergi
"Yaudah kalo gitu makasih ya" teriak Renjun pada Hina yang sudah menjauh dari pandangannya
...
Hina berjalan menyusuri Jalan, Dia sudah dari supermarket hendak menunggu Bus tapi langkahnya terhenti Dia melihat seorang Pria tengah merintih kesakitan di persimpangan Jalan tubuhnya bertumpu penuh pada motor sportnya
Matanya menyipit untuk mempertajam pengelihatan "kok kaya..." tiba-tiba Dia mengenal Pria tersebut, iris matanya terbuka sempurna Hina berlari menghampiri pria itu
"Jaemin Lo gak papa?" Tanyanya Panik, refleks tangannya menyentuh wajah Jaemin yang penuh dengan luka-luka
Tangannya terangkat dan menepis lengan Hina dengan kasar "ngapain lo kesini? Sanah balik" ucap Jaemin dingin
Hina terdiam seketika, Jaemin yang Dia kenal tidak seperti Jaemin yang ada di hadapannya sekarang, mereka nampak jauh berbeda
"Lo kenapa, ko bisa kaya gini?" Tanya Hina khawatir
Jaemin tersenyum miring "apa peduli lo?"
Hina tersentak oleh jawaban Jaemin, apakah salah dirinya telah menghawatirkan Jaemin, pikirnya
"Ko lo jadi jutek gini sih? Gw kan cuma khawatir sama lo, apa salah?" Hina meninggikan suaranya, Dia terbawa emosi
Jaemin membuang pandangannya ke arah lain Dia tidak mau menatap wajah mungil Hina yang tengah marah padanya "gw gk butuh belas kasihan lo, sana pergi"
"Gw gak akan tega ninggalin lo, dalam keadaan kaya gini" ucap Hina melemah, Dia memelankan kembali suaranya
"Gw lagi pengen sendiri, silahkan pergi" ucap Jaemin datar
Tiba-tiba Hati Hina terasa sakit melihat kondisi Jaemin seperti ini dan sikapnya yang jadi berubah kepadanya, tak terasa air matanya keluar begitu saja
"Maafin gw kalo gw udah kasar sama lo, tapi gw gak mau liat lo terluka kaya gini" Hina menundukan kepalanya membiarkan tetesan air matanya terjun bebas ketanah
"Pliss biarin gw ngobatin luka lo dulu, gw janji abis itu gw langsung pergi"Jaemin terenyuh mendengarnya matanya tak lepas menatap gadis yang sedang menunduk dalam, dihadapannya "Gak usah nangis gw gak papa ko" Jaemin menaiki motornya lalu Dia pergi
meninggalkan Hina yang tak beranjak sedikitpun"Maafin gw Jaem kalo gw selama ini kasar sama lo" Hina menatap Jalanan yang kosong dengan tatapan sendu, sedetik kemudian Dia berjalan meninggalkan kawasan itu
...
Keempat pria tampan sedang berkumpul di sebuah apartemen dengan tatapan kosong dan bibir yang tertutup rapat mereka terhanyut dalam pikirannya masing-masing
"Si Jaemin kemana yah?" Ujar sang ketua Geng yaitu Mark
Haechan mengusap wajahnya dengan kasar "Gagal muncak deh kita"
Suara pintu terbuka mengagetkan mereka semua, ke empat pria itu menatap dengan kaget pria yang tengah berdiri kebingungan di depannya itu
"Maaf gw telat, ayo berangkat" ucap Jaemin canggung, Dia merasa risih dengan tatapan teman-temannya itu
Mark beranjak dari duduknya "yaampunnn Jaemin lo kenapa babak belur gini?" Tangannya tak henti-henti menekan luka Jaemin
Yang ditanya hanya menepis nepis tangan Mark yang ada di wajahnya "aww sakit bego, Gw gak papa udah ah ayo berangkat" Ucap Jaemin mengalihkan pembicaraan
"Lo berantem sama siapa? Jujur sama gw" Haechan memegang Bahu Jaemin dan menatapnya lekat
"Jisung" jawabanya sambil menunduk
Jawaban itu sontak membuat keempat pria di hadapannya tetkejut bukan main
"Ko lo bisa berantem sama Jisung, kenapa? Ada masalah apa?" Jeno menjadi kepo sekarang
...
Happy Reading😊
Maaf untuk Typo:)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE or FRIEND [End]
FanfictionKetika cinta mengalahkan segalanya, hingga persahabatanpun mereka pertaruhkan dan berimbas pada ketidak adilan. Benarkah cinta membutakan semua mata? Ataukah tidak? ... (Nct dream & Smrookies Girls) [End]