Chapter 8

5.8K 509 29
                                    

Taehyung dan Irene sedang berada di sebuah cafe. Seperti yang Irene bilang saat menelfon Taehyung, ada sesuatu yang ingin dibicarakannya. Kim Taehyung terus memperhatikan Irene yang sedari tadi hanya mengaduk makanannya tanpa niat untuk di makan. Pikiran Taehyung tiba-tiba teringat akan perkataan sahabat-sahabatnya. Apa benar Irene seperti itu?.

"Apa yang ingin kau bicarakan nona?". Tanya Taehyung. Sungguh dia penasaran. Memangnya apa yang ingin dibicarakan oleh kekasihnya ini. Irene mendongak menatap Taehyung, dan mata Irene tepat menatap mata Taehyung, tapi setelahnya Irene kembali menunduk tak berani menatap mata Taehyung.

"Kita akhiri saja hubungan ini Tae". Ucap Irene. Setelah mengumpulkan keberanian akhirnya Irene mampu untuk mengatakan apa yang sedari tadi dia pikirkan. Taehyung nampak terkejut, apa dia tak salah dengar?.

"Kau bilang apa nona?". Tanyanya memastikan. Pikirnya mungkin dia salah dengar.

"Aku ingin kita akhiri hubungan ini Tae". Ucapnya sekali lagi. Sekarang Irene menatap mata setajam elang itu. Terlihat sorot mata Taehyung yang menunjukkan bahwa namja itu terkejut sekaligus tak percaya.

"Kenapa nona? Aku rasa, aku tak ada salah padamu. Dan kita juga baik-baik saja". Tanya Taehyung

"Ku rasa kita sudah tak cocok lagi Tae".

"Tapi nona-". Belum sempat Taehyung meneruskan perkataannya, Irene sudah terlebih dahulu memotongnya.

"Maaf Tae, ku rasa kita sudah tak ada hubungan lagi. Dan maaf aku harus pergi". Ucapnya dan beranjak pergi meninggalkan Taehyung tanpa menghiraukan Taehyung yang memanggil. Dia tak mau berlama-lama bersama Taehyung, yang Irene pikir sekarang bagaimana caranya dia mendekati murid baru itu.

Taehyung tak tahu harus bagaimana. Keadaannya sekarang benar-benar di landa kebingungan, bahkan dia tak ada niat untuk mengejar. Dia masih tak percaya dengan semua ini. Bagaimana bisa seseorang yang telah lama di sukainya tiba-tiba mengakhiri hubungan dengan mudah? Begitulah pikirnya. Tapi siapa tahu perasaan seseorang, kita bisa menilai seseorang dari sudut pandang kita sendiri, tanpa kita ketahui bahwa seseorang memiliki niat baik atau buruk pasa kita.

.
.

Keesokan harinya seperti biasa Taehyung dan sahabatnya berada di kantin saat jam istirahat. Taehyung hanya diam, pikirannya masih berkelana mengingat kejadian kemarin saat sang kekasih-mantan kekasih lebih tepatnya memutuskannya secara tiba-tiba.

"Kau kenapa Tae?". Tanya Jimin yang sedari tadi melihat keanehan pada diri Taehyung. Taehyung hanya diam tak menggubris pertanyaan Jimin

"Yak Tae kau kenapa?". Tanyanya sekali lagi sambil memukul kepala Taehyung

"Yak kenapa kau memukulku?". Menatap nyalang Jimin

"Astaga Tae, dari tadi Jimin sudah memanggilmu, kau saja yang tidak dengar. Sejak kapan kau tuli?". Tanya Yoongi. Memang mulut Yoongi sangat pedas jika sudah berbicara

"Irene memutuskanku". Ucap Taehyung tertunduk lesu

"MWO?". Pekik kelima sahabatnya

"Yak tak bisakah kalian tak usah berteriak?". Ucap Taehyung dengan menutup kedua telinganya, bisa-bisa dia tuli jika mendengar teriakan sahabatnya.

"Tapi bagaimana bisa Tae?". Tanya Seokjin

"Entahlah hyung, dia bilang sudah tak ada kecocokan lagi diantara kami".

"TAE HYUNG?". Teriak seseorang memanggil Taehyung, sontak Taehyung dan semua sahabatnya mengalihkan pandangannya ke asal suara. Di sana Bambam menuju ke arah meraka sambil melambaikan tangannya dan ada Jungkook di sampingnya.

Please Remember Me Hyung [Vkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang