Chapter 12

5.7K 507 44
                                    

"Hyun...Sunbae?". Mata Jungkook terbelalak tak percaya. Dadanya tiba-tiba sesak saat mengetahui siapa seseorang itu.

"Sombong sekali kau Jeon? Hanya satu wanita saja kau berlagak jual mahal". Kim Taehyung, namja itu mendudukkan dirinya yang awalnya berbaring, menoleh pada Jungkook yang sedang berbaring di sebelah kanannya. Tersenyum remeh kala melihat namja itu terkejut.

Jungkook diam. Matanya sesekali melirik pada Taehyung yang sedang menatapnya. Ingin mendudukkan dirinya tapi tubuhnya terasa kaku. Kenapa harus seperti ini saat bersama Taehyung? Pikirnya.

"Ku beritahu satu hal Jeon". Jeda, Taehyung tetap menatap Jungkook, sedangkan kan yang di tatap tak berani menatap balik. "Kau adalah penyebab hancurnya hubunganku dan Irene".

Seperti ada bom yang menghantam dadanya. Sesak, satu fakta yang baru saja ia dapatkan. Benar saja Taehyung marah. Hah kakak tingkatnya itu sudah salah paham.

"Kau salah paham Sunbae". Entah dari mana keberanian itu muncul sehingga Jungkook berani menjawab ucapan Taehyung.

"Kau salah kalau kau berpikir aku dekat Irene Sunbae". Lanjutannya. Tangannya meremas celananya sendiri total tak berani menatap Taehyung.

"Ciih...Kau bilang kau tak dekat. Kau pikir aku buta hah? JAWAB JEON". Bentakan di akhir kalimat membuat Jungkook memejamkan matanya takut.

"Aku sudah memperingatimu untuk tak mencari masalah denganku. Tapi kau malah menghiraukannya. Baiklah jika itu mau mu. Kita mulai permainan ini". Ucap Taehyung dan keluar uks dengan menutup pintu sangat keras. Tubuh Jungkook bergetar. Isakan kecil sudah keluar dari belah bibirnya.

"Ku rasa akan sangat sulit membuatmu mengingatku hyungie". Gumamnya di sela-sela isakannya.

.
.

Kim Taehyung menyantap makanan tak selera. Para sahabatnya menatap bingung Taehyung.

"Kau kenapa Tae?". Tanya Yoongi. Taehyung hanya melirik sekilas.

"Tidak apa-apa hyung". Jawabnya

"Jangan bilang kau seperti ini akibat efek putus dari Irene?". Celetuk Hoseok yang di hadiahi pelototan para sahabatnya yang lain, kecuali Taehyung. Sedangkan Taehyung hanya tersenyum miris mengingat kejadian di uks.

"Sudahlah Tae. Masih banyak wanita yang ingin denganmu. Atau kau ingin pindah haluan menyukai pria?". Sungguh mulut Hoseok ingin di robek oleh sahabatnya. Bagaimana bisa namja itu dengan santai membahas hal-hal seperti itu. Apa dia tak tahu Taehyung sedang dalam mood yang buruk.

"Tidak buruk juga". Jawab Taehyung. Yang lain tak percaya mendengar jawaban Taehyung. Pasalnya Taehyung itu tak menyukai hal-hal seperti itu. Ya meskipun dirinya memiliki sahabat penyuka sesama jenis.

"Jangan bilang kau berubah pendapat karena ku Tae? Kau tak menyukai ku kan?". Tanya Hoseok. Matanya memicing menatap Taehyung sedangkan yang lain memutar matanya malas.

Tak

Sebuah jitakan mendarat di kepalanya Hoseok hingga sang empu mengaduh kesakitan. Sang pelaku penjitakan yaitu Kim Taehyung hanya memandangnya malas.

"Yang benar saja. Aku juga pilih-pilih hyung". Jawab Taehyung

"Mungkin saja". Jawab Hoseok sekenanya.

"Eoh Tae bukankah itu Bambam?". Tanya Namjoon sambil menunjuk Bambam yang sedang membawa sebuah nampan dengan banyak makanan .

Kim Taehyung dan yang kainnya menoleh ke arah yang di tunjuk Namjoon.

"Iya dia mau kemana Tae? Kenapa tak makan di kantin saja?". Tanya Seokjin

"Aku tidak tahu". Jawabnya acuh. Dia sudah mengira pasti Bambam adiknya itu membawakan makanan untuk pemuda Jeon.

Please Remember Me Hyung [Vkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang