Jeon Jungkook sedang memakan makanannya sendirian. Bambam sahabatnya sedang pergi ke toilet. Tiba-tiba seorang yeoja menghampiri Jungkook.
"Kau Jeon Jungkook?". Jungkook mendongak dan mendapati seorang yeoja tengah tersenyum padanya.
"Ne. Ada apa Sunbae?". Jungkook tau yeoja di depannya ini adalah kakak tingkatnya, terlihat jelas dari warna dasi mereka yang berbeda.
"Kau murid baru kan?". Tanyanya lagi saat mendudukkan dirinya tanpa di suruh.
"Bagaimana kau tahu Sunbae?". Yeoja itu tersenyum mendengar pertanyaan Jungkook
"Siapa yang tak tahu bahwa murid baru di sini adalah seorang pewaris Jeon". Raut wajah Jungkook berubah datar, tatapannya syarat akan ketidaksukaannya terhadap Irene.
"Cih...ternyata sama saja". Batinnya
"Kenalkan aku Bae Irene". Mengulurkan tangannya kepada Jungkook. Jungkook hanya memandang tangan Irene dengan satu alis di naikkan, seakan-akan tangan itu bisa menularkan sebuah penyakit.
"Sunbae sudah tau namaku kan? Jadi aku tak perlu memberitahukan namaku lagi". Ucapnya dingin. Irene hanya tersenyum saat uluran tangannya tak di jabat oleh Jungkook. Dalam hati mengumpati Jungkook yang sombong.
"Cih sombong sekali. Kalau bukan karena pewaris Jeon. Aku tak mau mendekatimu". Seperti itulah umpatan Irene.
Jungkook kembali memakan makanannya tanpa menghiraukan Irene yang sedang menatap. Menurutnya kampungan sekali seorang pewaris ini. Bagaimana bisa dia makan dengan berantakan? Liat sekarang bahkan ada noda saus di dekat bibirnya. Tapi itu di jadikan kesempatan untuk Irene.
"Aigoo Jungkook-ah, bagaimana bisa kau makan seperti ini". Ucapnya sambil membersihkan noda saus dekat bibir Jungkook dengan tangannya. Jungkook hanya mengerjapkan mata syok, lalu setelahnya menjauhkan wajahnya dari tangan Irene.
"Aku bisa sendiri". Ucapnya dingin lalu mengambil tisu yang berada di dekatnya. Dan sekali lagi Irene mengumpati Jungkook.
"Eoh Sunbae? Sedangkan apa kau di sini?". Tanya Bambam yang baru saja mendudukan dirinya. Jelas sekali ada nada ketidaksukaan terhadap Irene.
"Tentu saja berkenalan dengan Jungkook". Ucap Irene sambil tersenyum manis, sedangkan Bambam hanya berdecih. Ketiganya tak sadar bahwa sedari tadi di pojok kantin, ada seorang namja yang memperhatikan mereka, lebih tepatnya Jungkook dan Irene.
"Jadi karena dia kau memutuskanku nona? Baiklah kita lihat Jeon, apakah hidupmu akan tenang setelah ini?". Menatap tajam pada Jungkook dengan smrik yang tercetak di bibirnya
.
.Jeon Jungkook berjalan menuju perpustakaan dengan tumpukan buku yang berada di tangannya. Sesekali mengumpat karena buku yang di bawanya sangat tebal. Apalagi dia harus mengantarkannya seorang diri. Pintu perpustakaan sudah ada di depan mata, dalam hati mengucap syukur karena sebentar lagi bebannya akan hilang. Di kiranya beban hidup kali yah?. Saat akan sampai tiba-tiba sebuah tangan menariknya hingga membuat buku yang di bawa berserakan.
"Yak! Yak lepas aku! Kau siap..eoh Sunbae kau mau membawaku kemana?". Teriaknya. Taehyung terus menarik Jungkook agar namja itu mengikuti langkahnya. Jungkook meringis merasakan sakit di pergelangan tangannya akibat cengkeraman tangan Taehyung yang sangat kuat.
"Sun...". Bentakan Taehyung memotong ucapan Jungkook.
"DIAM". Jungkook jelas bungkam. Dia tak berani menjawab dan hanya pasrah saat Taehyung membawanya ke gudang lama. Apa gudang lama? Mau apa dia membawanya kemari? Seperti itu lah pikiran Jungkook saat tau Taehyung membawa ke gudang lama. Dan itu membuatnya syok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Remember Me Hyung [Vkook]
Genç Kurgu[COMPLETE] "Aku akan membuat hidupmu seperti di neraka Jeon" KTH "Apakah kau tak mengingatku hyung" JJK Top!Tae Bott!Kook 2020/08/14 #2-taekook