Happy Reading 😆
Nyonya Jeon mendorong kursi roda Jungkook memasuki ruang rawat sang putra. Dirinya masih di buat bingung oleh sikap Jungkook pada Taehyung di taman tadi. Tidak seperti biasanya. Ada apa?
"Kookie bolehkah eomma bertanya sesuatu?". Tanya Nyonya Jeon sambil membantu Jungkook duduk di ranjang rumah sakit.
"Boleh. Apa yang ingin eomma tanyakan?". Tanya Jungkook juga.
Nyonya Jeon menatap sang putera amat lembut. Tangannya terangkat mengusap kepala Jungkook. Lalu berucap...
"Apa ada sesuatu di antara kau dan Taehyung?".
Jungkook menatap sang eomma lalu tidak berapa lama ia mengalihkan pandangannya.
"Kenapa eomma bertanya hal itu?". Bukannya menjawab ia malah balik bertanya pada sang ibu. Yang lantas membuat Nyonya Jeon bertambah bingung.
"Setahu eomma kau tidak pernah bersikap tak acuh kepada Taehyung meskipun Taehyung tetap tak mengingatmu. Tapi tadi kau bahkan mengabaikannya".
Nyonya Jeon tetap tak menghentikan usapannya pada kepala Jungkook. Ia ingin tahu ada apa sebenarnya.
Jungkook masih bungkam. Jawaban apa yang harus ia berikan pada sang ibu. Ia butuh seseorang untuk meluapkan seluruh rasa sakit di hatinya. Tapi harus dari mana ia menceritakannya.
"Aku...tidak tahu. Sudah sejak lama aku menunggu Tae-hyung tapi ia tidak pernah datang, ia tidak pernah kembali, ia tidak menepati janjinya. Malam itu tanpa sengaja aku bertemu dengannya. Aku kira mungkin hanya suatu kebetulan karena sebuah nama. Tapi kenyataannya dia memang Tae-hyung yang aku tunggu kedatangannya". Jungkook menghentikan ucapannya. Mungkin saatnya ia memberitahu semuanya pada Nyonya Jeon.
Nyonya Jeon masih setia menunggu Jungkook untuk melanjutkan ucapannya. Ia ingin tahu apa yang terjadi pada dua pemuda itu.
"Tapi yang membuatku sedih adalah karena dia tidak mengingatku. Dia lupa siapa aku. Dan dia bahkan lupa kalau malam itu kita pernah bertemu. Ya memang awalnya tidak ada masalah antara aku dan Tae-hyung. Tapi karena seorang wanita yang mana dia adalah kekasih Tae-hyung, sedikit demi sedikit masalah bermunculan. Tae-hyung mengganggap bahwa aku lah yang membuat hubungannya dengan wanita itu putus. Dia beranggapan bahwa aku merebut kekasihnya. Padahal semua itu tidak benar. Dan suatu kejadian membuat perasaanku terluka. Aku tidak membencinya karena memang aku tidak bisa".
Pada saat itulah Jungkook memeluk sang ibu amat erat. Menumpahkan segala kesedihannya pada sang ibu. Luka hati yang selama ini bersarang di hatinya. Nyonya Jeon juga mendekap erat sang putera. Hatinya sakit melihat puteranya itu menangis amat pilu.
"Aku tidak tahu harus bersikap seperti apa lagi setelah kejadian itu. Mungkin menjauh dan berhenti berharap pada Tae-hyung adalah jalan keluarnya". Ucap Jungkook sekali lagi. Ia kian menangis dalam dekapan sang ibu.
"Apa yang harus aku lakukan eomma? Aku benar-benar tidak tahu". Ucapnya di sela-sela tangisnya.
"Semua hanya kesalahpahaman sayang. Bukan salah Kookie ataupun Taehyung. Semua bisa di selesaikan baik-baik sayang". Ucap Nyonya Jeon.
"Tapi ada suatu kejadian yang jelas itu adalah salah Tae-hyung, eomma. Suatu peristiwa yang mana membuatku ingin membencinya tapi tidak bisa". Jungkook menolak mentah-mentah ucapan Nyonya Jeon yang mengatakan bahwa Taehyung tidak salah. Tidak ada yang salah karena semua itu hanya kesalahpahaman. Jungkook juga tidak bisa menceritakan kejadian itu kepada Nyonya Jeon. Ia malu akan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Remember Me Hyung [Vkook]
Teen Fiction[COMPLETE] "Aku akan membuat hidupmu seperti di neraka Jeon" KTH "Apakah kau tak mengingatku hyung" JJK Top!Tae Bott!Kook 2020/08/14 #2-taekook