Chapter 19

5.7K 475 43
                                    

"APA?". Tanya Bambam kaget saat mendengar cerita Taehyung bahwa lelaki tampan itu sempat melihat Jungkook di rumah sakit.

"Bisakah kau tidak berteriak? Teriakanmu akan membuat telingaku tuli". Ucap Taehyung sambil menonyor kepala sang adik.

"Lalu setelah itu apa yang hyung lihat?". Tanpa memperdulikan rasa sakit di kepalanya, Bambam kembali bertanya.

"Sudah aku bilang, aku melihatnya masuk ke toilet". Jawab Taehyung kesal.

"Harusnya kau mengikutinya hyung. Jika terjadi apa-apa saat di dalam toilet bagaimana? Apa kau ingin bertanggung jawab?". Mendengar ucapan Bambam, Taehyung tidak terima. Ia menatap nyalang sang adik

"Kenapa harus aku? Bahkan aku tidak melakukan apapun padanya".

Sebelah tangan Taehyung meraih sebuah bantal kecil yang berada di sampingnya, lalu melemparkannya pada Bambam. Posisinya mereka berada di ruang tengah mansion Kim. Lemparan Taehyung tepat mengenai wajah Bambam. Kim bungsu menatap sang kakak penuh protes.

"Ya itu salahmu. Kau sudah tahu bukan bahwa saat itu Jungkook pingsan di dalam toilet. Jadi jika seandainya Jungkook kembali pingsan di toilet rumah sakit, itu jelas salahmu".

"Kenapa aku?". Taehyung kembali tersulut emosi saat lagi-lagi adiknya itu menyalahkannya.

"Ya karenamu. Padahal kau sudah tahu bahwa dia masuk toilet sendirian. LALU KENAPA KAU MEMBIARKANNYA MASUK SEORANG DIRI?". Bambam berteriak di akhir kalimatnya. Membuat Taehyung mau tak mau menutup kedua telinganya.

"Lalu apa yang harus aku lakukan di dalam toilet. Apa aku harus menawari Jungkook bantuan? 'Jungkook-ah apa kau ingin aku bantu' seperti itu?". Ucap Taehyung geram.

"Aiis kau ini memang sangat kejam hyung. Kenapa kau begitu tidak sukanya pada Jungkook?". Bambam memandang Taehyung kesal.

"Karena dia sudah merebut Irene dariku". Jawaban Taehyung jelas saja membuat Bambam tidak terima. Hei kalian tahu sendiri bukan bahwa Irene lah yang selalu menempeli Jungkook?

"Bukan Jungkook. Tapi wanita lintah itulah yang terus menempelinya. Oh astaga rasanya badanku sangat geli saat melihat bagaimana kelakuan Irene menempeli para lelaki di luaran sana".

"Jaga ucapanmu". Peringatan dari Taehyung tetap hiraukan.

"Kau masih membelanya? Astaga, ternyata hyung ku sudah buta karena lintah darat itu". Menatap remeh Taehyung.

"Jaga ucapamu Kim Bambam!". Taehyung meninggikan suaranya kala sang adik terus saja berucap yang tidak-tidak tentang wanita yang dicintainya. Bambam hanya berdecih.

"Ciiih bahkan kau berani berbicara keras padaku". Tersenyum miring kala melihat raut wajah Taehyung yang marah.

"Terserah apa katamu". Lalu Taehyung berlalu meninggalkan Bambam menuju kamarnya. Bambam menatap sendu punggung Taehyung.

"Jika kau tahu yang sebenarnya, mungkin kau akan menyesal hyung".

.
.

Langkah kakinya terhenti saat seseorang di depannya menabraknya di koridor sekolah. Entah itu sengaja atau tidak. Tapi bagi Taehyung itu adalah di sengaja.

"Apa kau tidak punya mata?".

Ucapan Taehyung jelas membuat pemuda manis di depannya itu terlonjak kaget, ia tidak sengaja kan menabraknya. Jeon Jungkook masih belum terbiasa dengan watak Taehyung. Lalu dengan hati-hati pemuda manis itu membungkukkan badannya.

"Mianhe Sunbae". Ucapnya lirih. Mendengarnya membuat Taehyung berdecih pelan.

"Kau selalu membuat hidupku sial". Ucap Taehyung.

Please Remember Me Hyung [Vkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang