1. Digodain

11.6K 728 38
                                    

Vote dulu baru baca,
baca dulu baru comment.

Happyreading💕

ENJOYYY.

****

Gio dan Nayla sudah siap berangkat ke sekolah. Azka sudah berangkat duluan dengan sepedanya, Alfian belum memberikan Izin Azka untuk membawa motor lagipula sekolah dia itu dekat jadi sehari-harinya Azka berangkat sekolah dengan Sepeda.

Gio membantu Nayla naik keatas Jok motornya, Nayla selalu kesusahan naik motor ini. Padahal Gio sudah berpesan pada Ayahnya untuk membelikan motor biasa saja seperti Beat atau Vario. Ayahnya hanya mengiyakan Tapi 2 hari kemudian yang datang kerumah malah motor besar berwarna Putih. Mau protes tapi jatuhnya dia gak tahu terima kasih, padahal udah di beliin.

“Makasih Bang”

“Hm, pegangan.”

Nayla mengangguk dan memegang pundak Gio, membuat Gio tertawa “Pegangan disini, abang bukan tukang ojek.”

Nayla menahan napas ketika Gio memindahkan tangannya ke lingkaran perut Abangnya itu. Tapi tak lama kemudian dia mengeratkan pelukannya dan bersandar disana. Merasa nyaman. Gio pun menjalankan motornya membelah Jalanan Kota Bandung, jalanan pagi lumayan padat. Banyak orang kerja dan sekolah yang baru berangkat.

Sampai di sekolah seperti biasa mereka menjadi Pusat perhatian bahkan sejak pertama kali mereka masuk sini banyak sekali yang mengira mereka berpacaran. Apalagi kali ini Nayla memeluk Gio membuat sebagian Fans berat Gio menggeram marah. Mereka tidak tahu kalau Nayla adalah adiknya Gio, ya meskipun Hanya adik angkat.

Nayla turun dari motor dan menggamit lengan Gio, berusaha mencari perlindungan dan mengabaikan tatapan sinis dari mereka

“Bang, kita jadi pusat perhatian lagi.”

“Hm, abaikan.” Meskipun jawaban singkat tapi Gio menggenggam Jemari Nayla erat. Mereka berjalan bersamaan untuk masuk ke dalam kelas. Nayla meletakan tasnya dan duduk di bangku bersama Vira. Gio duduk dibelakangnya bersama dengan Aga.

“Nay, abang lo cakep banget!!” pekik Vira heboh, memang Hanya Vira dan Aga yang mengetahui hubungan mereka itu adik-kakak. Gio mendengarnya tapi hanya bersikap biasa saja, sudah biasa dia di puji-puji seperti itu.

“Berisik bego! Lo gak teriak juga abang gue denger.”

Vira menyengir kuda. “Gue boleh gak daftar jadi calon pacar abang lo? Cogan kaya dia meskipun Cuek abis tetep gak boleh di sia-siain, Nay.”

“Sini kalo kepala lo mau gue parut!” kata Nayla sambil menoyor kepala Vira.

“Galak banget. Suka lo ya sama Givan?” goda Vira dengan nada suara berbisik sambil mencolek-colek dagu Nayla.

“Vir, lo kalo emang bosen hidup bilang aja.. Dirumah gue tersedia samurai, pedang, golok, pacul. Lo mau pake yang mana?”

“Gak usah deh Nay, makasih. Gue gak mau mati muda, nanti gak bisa ketemu Givan lagi, Iya gak Gi?”

Gio hanya mengangguk biar anak itu senang. Dia sudah biasa dipanggil Givan oleh Vira, plesetan saja sebenarnya. Karna namanya Giovan, terlalu panjang katanya Jadi disingkat ‘Givan.’

“Noh abang lo aja ngangguk.”

“Vir, lo lama-lama kaya setan sumpah.”

“Manusia anjir”

“Kelakuan lo kaya setan, gue ruqyah nih”

Vira tertawa. Dia memeluk kepala Nayla dan mendekapnya erat. “Lo jangan gitu! Gini-gini cuma gue temen lo.” katanya sambil tertawa

“LEPASINNN WOI! AHELAHH BAU KETEKKK. GIO TOLONGIN NAYLAA DARI IBLIS INI!!”

“Iblis anjir! Nay lo minta gue dekep sampe besok ya.”

“Woi ahelah berisik lo, gue lagi nyontek ini! Vir lepasin itu si Nayla. Anak orang mati mau tanggung jawab lu? Ketek lu kan bau Azab”

“Aga! lo bangs—”

“Vira. Lepasin adek gue,” kata Gio menyela umpatan yang sudah tersimpan dileher Vira.

Vira langsung melepaskan Nayla dan membenarkan rambut Nayla yang berantakan.

“Givan galak banget! Serem deh.” bisik Vira ditelinga Nayla.

Nayla menanggapi dengan tawa. Siapa suruh dis mencari gara-gara dengan Nayla, sudah tahu Nayla punya bodyguard. Siapa lagi kalo bukan Gio.

To be continued.

.....

Gajelas ya? Wkwkwk

19, March 2020.

Promise✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang