36. Kisah baru

5.1K 499 82
                                    

Vote dulu baru baca
Baca dulu baru comment.

Happyreading🌙

ENJOYYYY.

****

Gio memeluk Valerie, Bian, dan Variel ketika mereka ingin pulang. Pertemuan singkat ini membawa pengaruh untuk Gio, dia senang bertemu dengan kedua Orangtua nya meskipun sempat berdebat kecil. Mereka sudah bertukaran nomor agar bisa saling berkabar dan Gio memutuskan untuk kembali pada Rumah aslinya, nanti, ketika dia siap.

Hana dan Alfian masih berada diruang keluarga, Gio mengajak Nayla kesana untuk melihat Nenek dan Kakek mereka. Mungkin umurnya sekitar 50 lebih.. Tidak ada perdebatan disini, Hana menerima mereka dengan baik. Hana tidak mungkin membentak-bentak Orangtuanya yang sudah berumur. Hana sudah menjadi Orangtua, dia bisa merasakan sakitnya dibentak-bentak anak sendiri.

"Hana, Ibu minta maaf yah gak becus jaga kamu. Sekarang kamu hidup enak dan serba berkecukupan, Ibu senang lihatnya. Maafin Ini dulu yah? Ibu- memutuskan untuk menaruh depan hotel itu bukan membuang kamu, semua ada alasannya sayang.."

Hana mengusap bahu ibunya itu. "Iya, Bu. Hana paham, Ibu jangan khawatir. Hana gak pernah benci Ibu, sejahat apapun Ibu dulu.. Ibu tetep Ibunya Hana." Hana memberikan pelukan hangat untuk Ibunya yang sudah berumur ini. Hana bersyukur setidaknya setelah tidak bertemu dari kecil mereka masih sehat wal-afiat dan masih lengkap keduanya.

Hana menatap Pria paruh baya disebelah Ibunya, itu Ayahnya. Dia tampan, ibunya juga cantik meskipun sudah berumur. Pantas saja Hana terlahir cantik, gen nya memang bibit unggul semua..

"Ayah- minta maaf Hana. Karna keadaan kita kekurangan dulu Ayah dan Ibu memutuskan untuk menaruh kamu disana. Ibu gak mau kamu ditaruh di panti asuhan, dan kebetulan sekali waktu itu ada pasangan yang baru saja punya anak. Mungkin itu Abangmu yah? Mereka mengambil kamu. Meskipun sakit tapi Ayah bersyukur setelah tinggal sama mereka kamu hidup serba berkecukupan tidak seperti waktu sama Ayah dulu."

"Asi Ibu gak keluar jadi Ibu harus membelikan kamu Susu fformula, Ayahmu bukan Orang kaya, Nak. Untuk makan sehari-hari aja susah, maaf ya, Nak? Karna keadaan itu akhirnya kamu harus merasakan dirawat orang lain selain Ibu." Kata Kina. Ibunya Hana.

Hana mengusap air matanya, dia memeluk kedua Orangtuanya secara bersamaan. "Ayah, Ibu. Maaf ya Hana banyak nyusahin kalian waktu kecil. Meskipun Hana gak dirawat sama Ibu, biar Hana yang ngerawat Ibu. Ibu sama Ayah tinggal disini yah? Boleh 'kan kak?" Tanya Hana menatap wajah Alfian, yang ditatap Hanya mengulas senyum tapi kemudian dia mengacak rambut Hana.

"Tentu boleh."

"Gak usah sayang, Ibu sama Ayah pulang aja. Ibu gak mau nyusahin kamu, kamu boleh kerumah Ibu kalau kamu mau. Tapi Rumah Ibu gak sebesar rumah kamu, hanya kontrakan kecil.. Kalau kamu gak jijik-"

"Ibu ngomong apasih? Hana gak mungkin jijik. Ibu tinggal disini, Hana gak terima penolakan. Hana mau Ibu sama Ayah sehat dan liat Cucu-cucu kalian disini. Ya? Gak perlu pulang ke Kontrakan itu lagi.." Kina dan Jeri saling bertatapan. Tak bisa menolak permintaan Anaknya, sampai akhirnya mereka mengangguk. Hana tersenyum senang.

Nayla serta Gio yang berdiri depan jendela kaca ikut tersenyum melihat Bundanya tersenyum. Melihat orang yang disayang bahagia tentu membuat kita ikut bahagia 'kan? Mereka merasakan itu. Gio harus berterimakasih pada Alfian, banyak hal yang Ayahnya lakukan untuk dia. Gio selalu menjadikan Alfian panutannya. Meskipun hidup serba ada Alfian tidak pernah lupa memandang kebawah, karna dia sadar, roda kehidupan itu berputar. Tak selamanya dia berada diatas.

Promise✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang