Vote dulu baru baca
Baca dulu baru comment😠Enjoyyyy!
Happyreading💞
****
Nayla menguap untuk ketiga kalinya. Merasa sangat mengantuk. Dia belum tidur semalaman karna mengerjakan tugas bahasa Indonesia yang tiba-tiba saja ditagih. Padahal seingatnya tak ada tugas lagi setelah kemarin dia mengerjakan tugas IPS dan PKN. Nayla merasa disiksa kalau begini caranya.
Nayla merebahkan diri sebentar dan memejamkan matanya. Tapi tak kunjung tertidur, Nayla kembali membuka matanya dan menatap jam dinding yang sudah menunjukan pukul 11 Siang.
Oke. Ini Rekor baru untuknya. “Ngantuk banget gila, tapi masa tiba-tiba pengen banget minum Susu Ultra” monolognya.
Akhirnya Nayla memutuskan untuk keluar dari dalam kamarnya untuk melihat Kulkas dibawah, apakah persediaan susu masih ada atau tidak. Saat keluar kamar Nayla berpapasan dengan Gio yang sedang memakai kacamatanya.
“Heh, mata sampe hitam gitu abis ngapain? Pasti kamu abis nempelin penghapus papan tulis ya biar hitam matanya?” katanya sambil tersenyum seolah pertanyaan yang dia jawab sendiri itu benar.
Nayla menghela napas. “Abang, Nayla itu belum tidur dari semalem. Lagian Nayla masih waras, ngapain juga nempelin penghapus papan tulis ke mata biar hitam.”
“Kamu gak tidur semalaman ngerjain tugas, cerpen?”
Nayla kembali menguap, Gio menutup mulut Nayla. “Kebiasaan deh, kalo nguap ditutup sayang. Perawan juga.”
“Perawan?”
“Lah emang kamu apa? Janda?”
“Ya enggak juga. Hahahaha. Iya semalem Nayla ngerjain tugas cerpen sampe gak tidur, itu tugas emangnya beneran udah ada dari minggu lalu?”
Gio menggeleng. “Tugas dadakan itu. Semua tugas dari minggu lalu udah kita kerjain bareng.”
“Kata Bu Nani tugas minggu lalu.”
“Itu akal-akalan dia biar pada langsung ngerjain.”
“Dih. Bisa banget!”
Gio tertawa dia merangkul Nayla dan berjalan disamping-Nya berjalan bersama menuruni tangga satu persatu. Tujuan Gio adalah gudang samping yang disulap menjadi ruang main game.
“Kamu mau kemana, Nay? Habis ini tidur yah. Jangan begadang lagi, kasian tuh matanya jadi hitam. Nanti cantiknya berkurang.”
Nayla tersenyum dan mencubit pipi tirus Gio. “Nayla mau ke dapur, pengen susu tiba-tiba.”
“Lho, kamu gak puasa?”
Nayla menggeleng. “Enggak, periode.”
Gio mengangguk mengerti, “perutnya sakit?”
Nayla menggeleng lagi. “Enggak kok, udah sana abang mau main game kan? Nayla mau ambil susu abis itu tidur”
Gio mengangguk, tadinya dia sudah berniat untuk mencium kening Nayla tapi tidak jadi. Dia ingat sedang berpuasa. Jadi Gio memutuskan untuk mengacak rambut Nayla saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise✔
Teen FictionHanya sebuah kisah tentang Giovan Antala Kyasha dan Naylara Afnata Mauryn yang luar biasa Rumit. Hanya ada dua Pilihan. Kembali melanjutkan perjuangan untuk menepati Janji atau berhenti ditengah Jalan. Berhenti terlihat pengecut tapi melanjutkan ter...