Extra Part.

6.5K 501 59
                                    

Hari ini adalah hari kelulusan Nayla dan Gio. Selepas foto bersama dan melemparkan toga mereka berdua memisahkan diri, Gio menerima banyak hadiah begitupun Nayla. Mereka berdua memang mahasiswa yang cukup famous, karna daya tarik mereka di visual dan akademik tidak perlu diragukan.

Selesai sudah 4 tahun mereka mengabdi Pendidikan disini, dan tidak terasa sudah 4 tahun juga mereka menikah. Gio akan kembali melanjutkan S2nya di Universitas Indonesia, dengan sampingan menjadi Dokter koas. Proses menjadi Dokter memang sangat lama, tapi hasilnya memuaskan.

Gio memberikan sebuah bucket bunga untuk istrinya, yang diberi bunga hanya tersenyum malu. Dia mengecup punggung tangan Gio dan memeluk Gio erat.

Happy graduation, wife.”

Nayla terkekeh, “happy graduation too, husband..”

Gio mengulas senyum tipis. Mereka memang hanya merayakan ini berdua, karna keluarganya yang di Indonesia berkata tidak bisa berada diacara graduation mereka karena Azka baru saja lulus Smk dan tengah sibuk mengikuti tes perkuliahan. Jadi mereka memutuskan untuk merayakannya ketika Nayla dan Gio sudah kembali ke Indonesia.

“Yaudah yuk pulang, packing, kita pulang ke Indonesia malam ini.” Nayla mengangguk, bibirnya tak bisa berhenti tersenyum..

Mereka kembali berjalan bersama dengan tangan yang bertautan dan senyum merekah. Cincin yang terpasang dijemari Nayla menjadi saksi eratnya genggaman mereka.

“Nayla, Gio. Happy graduation!” Ini Vellin. Teman Nayla selama berkuliah disini, dia berasal dari Indonesia juga dan sudah mengetahui hubungan mereka berdua bukan hanya pacaran, tapi menikah. Hanya beberapa orang yang mengetahui status mereka berdua, bahkan tak jarang ada yang sudah tahu status mereka tapi tetap mendekati Gio.

“Vellin!!”

“Iya, aduh iri banget pengen buru-buru lulus!”

Nayla terkekeh, tangannya menggenggam erat lengan Gio yang meminta perlindungan dari Istrinya karena banyak perempuan yang tengah berusaha mengajak Gio foto bersama.

“Jangan buru-buru karena temen lo banyak yang udah lulus Vel, santai aja, masih ada Caryn yang belum lulus. By the way, gue balik duluan ya? Kasian suami gue tuh liat banyak cewe gatel. Ya? Hati-hati lo, Malvin ada dipojok sana..”

“Iya lo juga hati-hati!”

Nayla mengangguk dan memberikan tatapan tajam untuk perempuan yang masih mengerubuni Gio. Melihat pawangnya mulai marah mereka pergi satu persatu, Nayla segera menarik lengan Gio masuk kedalam mobil.

Gio segera membawa Nayla pulang, semua hadiah yang dia terima sudah berada dalam bagasi. Nayla tidak pernah marah karna hadiah yang Gio dapatkan selalu berakhir diperut Nayla. Lumayan bukan, kalau mau nyemil tidak perlu beli karna hampir setiap hari Gio mendapatkan hadiah berupa snack, coklat, dan surat cinta yang berakhir di tempat sampah.

Nayla tidak pernah bisa melarang orang untuk menyukai Gio. Mereka berhak karna memiliki hati, hanya saja jika mereka berusaha untuk memiliki itu tidak akan pernah bisa. Karna Gio, hanya milik Nayla.

Akhirnya mereka sampai diapartemen. Nayla memasukan password dengan sebelah tangannya yang terbebas dari hadiah-hadiah kelulusan. Setelah memasukan password, Nayla meletakan hadiah itu dimeja. Begitupun Gio, banyak sekali hadiah yang dia dapatkan.

“Banyak banget,” gumam Nayla saat melihat kado yang berada ditangan suaminya. Nayla mengalihkan pandangannya sambil memijat bahunya sendiri, dia berusaha memejamkan matanya karna merasa sangat lelah.

Promise✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang