7. Hah?

7.5K 646 139
                                    

Vote dulu baru baca
Baca dulu baru comment.

Happyreading😋💜

ENJOYY!!

***

Nayla naik keatas motor Gio seperti biasa. Hari ini Azka pergi ke sekolah bersama Aga, karena Aga akan tinggal dirumah mereka untuk beberapa hari kedepan. Alfian yang mengusulkan itu karna dia tak mau melihat pemuda berusia 17 tahun yang sudah dia anggap sebagai anaknya sendiri ini kembali kerumahnya dan mendapatkan luka-luka lagi.

"Kakak! Berhenti depan sekolah Azka dulu ya."

"Kamu kan sama bang Aga dek, kakak sama abang berangkat duluan ke sekolah.."

"Kakak penasaran sama si ondel-ondel kan? Makanya berhenti depan sekolah Azka dulu kenalan dah sono. Bikin dia malu karna ngelabrak kakak kemarin."

"Apa sih dek. Yaudah nanti kita berhenti depan sekolahmu.. Pengen tahu juga anak itu kalo didepan kakak berani atau menciut."

"Nah maka-"

Hana berkacak pinggang dan menyela ucapan anak bungsunya itu. "Udah buruan berangkat!! Ngoceh mulu. Ondel-ondel itu udah nungguin kamu dek disekolah."

"Idih. Yaudah deh Azka berangkat ya bun!!"

"Iya hati-hati yaa sayang.."

"Ya bun, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam"

Setelah berpamitan mereka pun berangkat ke sekolah, hanya tinggal bayi besar Hana yang belum berangkat. Siapa lagi kalau bukan Alfian.

"Aku di rumah aja.." kata Alfian yang berada dibelakang Hana.

"Kenapa?"

"Mau--"

"Apaa? Mau apaa.."

"Ehmmm itu Kamu mau punya bayi lagi gak?"

"Hee? Tiba-tiba?"

Alfian mengangguk. "Mau?"

"Engga deh kak, kalo kamu gak kerja kita ke mall aja yuk Temenin aku belanja."

"Aduhh aku lupa hari ini ada ulangan harian, kamu belanja sendiri aja gimana?.."

Hana tertawa. Alfian memang tak pernah mau diajak berbelanja lagi karna katanya Hana kalau belanja lama dan selalu bulak-balik.

"Hahaha yaudah sana berangkat."

Alfian bergegas mengecup kening Hana dan masuk ke dalam mobil. Niatnya tidak kerja kan agar bisa ndusel dengan Hana.

-0000-

Sampai didepan sekolah Azka benar saja gadis yang selalu disebut ondel-ondel itu sudah berdiri didepan pagar. Tampilan gadis itu masih seperti biasa lipstik merah menyala bahkan sekarang ada tambahan, gadis itu memakai Eyeliner.

Oh astaga. Nayla meringis dalam hati, dia ini mau sekolah atau mau nge lenong?

"Pagi Azka. Aku punya susu coklat sama Roti buat kamu.." sambut nya menyodorkan kotak bekal.

Azka hanya menatap kotak bekal itu. "Gue udah kenyang, lo makan aja sendiri."

Nayla dan Aga menahan tawa. Pengecualian untuk Gio, dia tetap berwajah datar.

"Ini Ka Nayla ya?" tanya Shilla tetap mempertahankan senyumannya.

"Iya."

"Yang itu siapa?" tanya Shilla menunjuk Gio.

"Ini? Pacar saya. Kenapa?" sahut Nayla tanpa memperhatikan perubahan wajah Gio yang menjadi sedikit senang? Mungkin..

"Ah oh pacarnya.. Kirain kakaknya Azka juga"

"Kalo kakaknya kenapa? Lo mau pindah haluan dari Azka ke dia? Ketahuan juga lo deketin Azka mandang fisik. Jauh-jauh deh lo dari adik gue! Sana masuk Az, aduin Uncle Rio kalo lo digangguin dia lagi."

Jadi Rio itu menjadi wali kelas Azka disekolah. Jadi setiap ada masalah apapun Azka selalu cerita pada Rio, meskipun Om nya itu tak waras tapi kalau sudah mode serius tak akan ada yang berani melawannya.

Terbukti bukan marahnya orang humoris jauh lebih seram..

"Iya kak. Hati-hati ya, bang Aga nanti jemput Azka ya.."

"Iya dek,"

Shilla masih berdiri disitu bahkan setelah Azka masuk ke dalam. "Apa, lo mau minta nomernya dia?"

"Emang boleh kak?"

"Mimpi lo! Ayo berangkat."

Shilla menggertakan giginya. Nayla, Gio, dan Aga kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju sekolah tanpa peduli pada Shilla.

"Awas lo!" gumamnya.

-0000-

Di perjalanan Nayla memeluk Gio erat. Padahal biasanya harus dipaksa dulu baru anak ini mau memeluk Gio. Aga yang berada dibelakang mereka hanya mengulas senyum tipis.

"Nay, kenapa tadi bilang gitu?"

"Biar abang gak digangguin. Abang kan cuma milik Nayla seorang"

Gio tertawa. "Nay"

"Hm"

"Nayla inget gak abang dulu pernah janji kalo Nayla bakal jadi Wanita satu-satunya yang bakal abang jaga sampe abang gede?"

"Inget"

"Nayla mau abang buktiin itu sekarang?"

"Hee M-maksudnya gimana?"

"Nayla mau jadi satu-satunya kan?"

Nayla mengerutkan dahi masih tak mengerti. Dia yang bodoh atau memang IQ Gio yang terlalu tinggi.

"Maksudnya gimana sih bang? Nayla gak paham-paham daritadi.."

"Nayla, will u be my girlfriend?"

-To be continued.-

....

WAYAAA..
AKU KMRN ULTAH GA DIUCAPIN PARAH KALIANNN :(

...

Sunday, 29 March 2020.

Promise✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang