Vote dulu baru baca
Baca dulu baru comment.Happyreading💜
ENJOYYY!!
****
Sorenya Alfian pulang bersama dengan Azka, seperti biasa Azka selalu menebeng dimobil Ayahnya setiap pulang main.
“Bundaa, Azka ganteng pulang!!”
Hana keluar dari dalam kamarnya dan menghampiri Alfian, mengabaikan keberadaan Azka. “Ehh suami aku udah pulang” sapa nya lembut dengan senyuman manis dan mengecup punggung tangan Alfian.
“Bunda pilih kasihh! Azka yang nyapa malah Ayah yang di sambut.”
“Loh ada Azka disini, kapan datengnya?”
“Tau ah males sama bunda. Azka mau mandi aja, byeee.” Hana dan Alfian tertawa, Azka memang sudah biasa di goda bahkan sampai mengambek. Meskipun begitu tetap saja Azka anak kesayangan di keluarga ini.
Azka berjalan melewati sofa dan melihat Abangnya tengah asik bermain PS.
“ABANGG! AZKA IKUTAN MAIN DONG”
Gio dan Aga menoleh secara bersamaan. Gio menggeleng melihat Azka yang sudah seperti gembel, seluruh tubuhnya penuh dengan Tanah.
“Mandi!” perintahnya.
“Tapi Azka ikut main ya nanti??? Boleh kan bang!!”
“Mandi dulu sono lu dek, kaya gembel di lampu merah.” kata Aga
Azka merengut kesal. Dia langsung berjalan meninggalkan Aga “BANG AGA LEBIH KAYA GEMBEL! DASAR DEKIL” teriaknya dari atas.
“Adek lu sialan amat, belom liat aja cewe-cewe yang ngegilain gue di sekolah.”
Gio hanya membalas dengan tawa, Azka memang menyebalkan. Aga baru tau aja.
—0000—Selesai mandi Azka turun kebawah dan melihat Abangnya masih bermain PS tapi kali ini ditambah dengan Nayla yang sedang tiduran di paha Gio.
Azka sudah tak merasa aneh melihat itu. Nayla memang sangat dekat dengan Gio karna mereka sejak kecil selalu bersama bahkan dewasa secara bersamaan.
“Bang Aga! Gantian sama Azka dong.”
Aga menoleh dan memberikan Stick PS itu pada Azka. “Nih gantian sama abang aja” sela Gio cepat.
“Makasih abang!!” Gio hanya mengangguk. Azka pun melanjutkan mainnya bersama Aga.
“Bang Ajarin Nayla pelajaran Matematika dong, Nayla masih belum ngerti”
"Iya ayo,"
Gio berpamitan pada Azka dan Aga sebelum mengikuti langkah Nayla yang menggamit lengan Gio erat. Gio sudah tak heran dengan Nayla yang memperlakukannya seperti pacar ini.
Sampai dalam kamar Nayla membuka buku Matematika yang terletak di Meja belajar. Gio mengajarkan satu persatu dan setelah mengerti dia memberikan satu soal untuk Nayla.
“Ini di kali sama yang ini kan bang?”
“Iya bener. 70 nya di kali sama 5, Hasilnya dibagi 2. Paham kan?”
Nayla mengangguk dan mulai mengerjakan sesuai dengan Cara yang sudah Gio ajarkan. Gio memainkan handphone Nayla sampai Nayla selesai menjawab soal-soal yang dia berikan.
“Udah nih bang, bener gak?”
Gio menaruh handphone Nayla dan memperhatikan Rentetan tulisan berisi Angka itu. “70 kali 5 hasilnya 350 dibagi 2 jadi 175. Bener, hitung x nya.”
Nayla kembali mengerjakan, Gio kembali memainkan handphone Nayla dan membuka chat berisi ajakan jalan dari Asgar. Gio tahu Asgar, dia adalah kakak kelas disekolah mereka.
“Nay, lagi deket sama Asgar?”
“Ka Asgar? Engga. Dia yang deketin Nayla.”
Gio mengangguk. “Nayla mau jalan sama dia?”
“Abang buka Line Nayla ya?”
“Hm, ga sengaja.”
Nayla membenarkan rambutnya. “Nayla gak pernah terima ajakan jalan dari cowo-cowo disekolah. Lagi pula Nayla masih punya abang, ngapain Nayla deket sama cowo lain.”
“Itu beda konteks Nay, kita kan adik, kakak. Tugas abang cuma ngejagain kamu sekarang sampai kamu menikah dengan laki-laki pilihanmu, sisanya nanti tanggung jawab suami kamu.”
“Nayla tau bang, makanya selama Nayla masih remaja Nayla gak mau mikirin itu karna yang Nayla butuhin sekarang itu ayah sama abang bukan yang lain. Nayla mau abang, Azka ama ayah yang jagain Nayla, Nayla gak mau ribet sama cowo.” katanya
“Kalo abang yang punya pacar gimana?”
Nayla kembali mendongak, dia diam sebentar sebelum menjawab. “Ya terserah abang kalo mau punya pacar. Asal perhatian abang ke Nayla gak berkurang karna kehadiran pacar abang”
“Berarti boleh?”
“Emang Nayla pernah melarang abang punya pacar?”
“Yaa memang gak pernah sih. Tapi siapa tahu kan kamu suka sama abang. Kita kan bukan saudara kandung, menikah atau berpacaran gak akan salah.”
Nayla tertawa dan menabok lengan Gio “Ngada-ngada. Nayla gak mau bahas ini, Nayla sayang sama abang sebatas siblings bukan sebagai pacar.”
Gio mengulas senyum, dia memeluk Nayla. “Maafin abang ya?”
“Kok minta maaf?”
“Gapapa intinya abang minta maaf, udah kamu lanjutin tuh soalnya. Belum selesai..”
Gio melepaskan pelukannya dan mengecup kening Nayla. “Sayang Nayla”
“Nayla lebih sayang abang.”
Gio kembali mengajarkan Nayla, melupakan percakapan mereka tadi. Mereka tak tahu kalau ada seseorang yang mendengar percakapan mereka berdua sejak tadi.
Dia tersenyum miris dan kembali turun kebawah setelah mendengar percakapan mereka berdua. Merasa sedikit kecewa tapi senang.
--To be continued.--
...
Saturday, 21 March 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise✔
Teen FictionHanya sebuah kisah tentang Giovan Antala Kyasha dan Naylara Afnata Mauryn yang luar biasa Rumit. Hanya ada dua Pilihan. Kembali melanjutkan perjuangan untuk menepati Janji atau berhenti ditengah Jalan. Berhenti terlihat pengecut tapi melanjutkan ter...