38. Kisah baru (2).

5.1K 531 202
                                    

Vote dulu baru baca
Baca dulu baru comment.

Happyreading🌙

ENJOYYYY.

****

Setelah ujian selesai Nayla tidak pernah lagi bertemu dengan Gio. Kini sudah lewat 2 bulan setelah perpisahan mereka. Hana dan Alfian sudah mengetahui apa yang terjadi, mereka berdua pun memutuskan tidak egois bahkan sudah menerima jika memang Gio harus kembali pada keluarga kandungnya dan menyisakan luka pada Putri mereka.

Karna mereka memang tidak memiliki hak apapun untuk memaksa Gio tetap pada keluarganya. Azka selalu menjadi sandaran untuk Nayla, dia selalu menemani Nayla bahkan ketika Kakaknya itu menangis.

Tapi Nayla sudah lebih baik sekarang, dia memutuskan untuk melupakan segalanya. Dengan langkah pasti Nayla menuruni tangga, dia berniat untuk pergi ke toko buku membeli segala macam buku perkuliahan.

Nayla memang memutuskan untuk berkuliah, hanya tinggal beberapa bulan lagi dia akan bersiap untuk berkuliah di Universitas Harvard. Dia ingin menghabiskan waktunya dengan kesibukan, agar tidak lagi mengingat-ingat Gio.

“Bun, Nayla izin ke gramedia ya,” Hana, Kaila, dan Kina— Ibunya Hana menoleh, saat ini mereka bertiga tengah eksperimen di dapur.

Begini ceritanya. Setelah Joshua mengetahui kalau Orangtuanya tinggal dirumah Hana. Dengan tergesa dia membeli Rumah yang berada di sebelah Hana, kebetulan sekali Rumah itu dijual. Dengan senang hati Joshua membelinya, agar bisa berdekatan dengan Hana dan Ibunya. Kaila jadi senang main kerumah Hana, terlebih Ibu mertuanya sangat welcome. Dia menerima Kaila dengan tangan terbuka, tanpa berkata apa-apa.

Kina lebih mementingkan kebahagiaan anak-anaknya. Dia ingin menebus kesalahannya beberapa tahun lalu dengan menghabiskan umur nya bersama Anak, cucu, dan menantunya.

“Pergi sama siapa sayang?” tanya Hana. Dia masih mengkhawatirkan Nayla, karna Nayla terlihat tidak semangat menjalani hidupnya setelah putus dengan Gio. Dia jadi was-was, takut Nayla melakukan hal yang tidak-tidak.

“Sendiri aja. Nayla gak lama kok, Bun. Cuma mau beli buku tentang sastra Inggris aja, boleh ya??”

Dengan ragu Hana mengangguk, “hati-hati yah sayang, minta uang sama Ayah, jangan pake uang kamu”

“Gak usah, ini uang Nayla masih banyak kok. Pergi ya, Bun..” Begitulah perubahannya. Biasanya dia senang diberi uang, tapi selama 2 bulan ini dia selalu menolak pemberian Hana dan Alfian dengan alasan masih memiliki uang.

“Mau kemana kak?” tanya Azka yang baru saja pulang main, seperti biasa dia pulang dengan membawa bola.

“Gramedia.”

“Hati-hati. Azka masuk ya,” Nayla hanya mengangguk, tubuhnya memutar sebentar menatap punggung adiknya. Azka terlihat seperti bukan adiknya, dia yang selalu menjaga Nayla sekarang.

Setelahnya dia masuk ke dalam mobil milik Hana. Nayla tidak pernah sekalipun meminta mobil karna dia memang jarang bepergian, dia lebih suka disupirin. Dulu supirnya Gi— haduh. Gak usah diingetin deh, lagi proses move on ini.

———

Sampai ditoko buku Nayla mengambil dua buku yang sesuai dengan yang ingin dia beli. Buku sastra Inggris dan sastra Indonesia. Nayla mengelilingi rak buku berniat mencari buku genre action, saat menemukan buku yang dia cari tangannya tanpa sengaja menyentuh tangan lain.

“Eh, maaf.” kata Nayla sambil menarik tangannya kemudian berniat membalikkan tubuhnya karna enggan melihat siapa yang dia temui. Tapi sayang sekali tangannya ditahan, langkahnya terhenti.

Promise✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang