10. Saturday

8K 634 45
                                    

Vote dulu baru baca
Baca dulu baru comment

Happyreading😋❤

ENJOYY!!

***

Nayla berjalan bersama Gio untuk menjelajahi Gramedia setelah itu mengantarkan Nayla membeli barang bucinnya. Seharusnya Hari ini dia ditemani Hana tapi bundanya itu pergi Rapat disekolah Azka.

"Udah belum?"

"Sebentar sayang.." sahut Gio selembut mungkin. Nayla memang seperti Alfian. Tak betah muter lama-lama karna dia memang gampang Bosan.

Nayla memisahkan diri dari Gio, sedikit merasa kesal. Nayla mengambil buku tentang kedokteran dan membacanya. Beberapa menit kemudian Gio menatap sekelilingnya mencari Nayla. Tak lama dia melihat gadisnya itu sedang membaca buku dengan wajah yang ditekuk.

"Hei. Dicariin, ayo kita bayar habis itu beli barang bucin kamu."

"Lama! Nayla bosen tau."

"Iyaa maaf sayang, ayo bayar dulu."

Nayla mengangguk Gio menggenggam jemarinya dan mengajaknya ke Kasir. Setelah membayar mereka pun langsung menuju tempat biasa Hana dan Nayla membucin.

"Mau beli apa?" tanya Gio.

"Nayla? Nayla mau beli apaa ih gak tau.."

"Lah kamu gimana? Bunda tadi titip apa?"

Nayla meremas tangan Gio karna merasa bingung. Dia benar-benar tak tahu harus membeli yang mana. Ini lah susahnya kalau tidak belanja bersama Hana karna yang biasa menunjukan Album yang baru Rilis itu ya Hana.

"Chat bunda. Biar tahu kamu beli apa."

Nayla mengangguk, dia duduk sebentar masih dengan satu tangan yang berada di genggaman Gio. Orang-orangan yang berlalu lalang tak sekalipun melewatkan Gio. Menatap Gio lama setelah berhasil mengagumi baru beranjak pergi.

"Udah belum Nay?"

"Udah. Abang risih ya? Kata bunda belinya nanti aja kalo Nayla gak tau." Gio langsung menarik Nayla lembut dan kembali berjalan.

"Heum risih. Diliatin mulu."

"Abang ganteng sih makanya di liatin coba abang jelek. Jangankan ngeliat, natap aja ogah pasti bang."

Gio tertawa "Takdirnya kan jadi ganteng masa harus di sesalin. Kalo abang jelek nanti Nayla gak mau sama abang"

Nayla hanya tertawa tak membalas ucapan Gio. Karna yang Gio katakan memang benar, Nayla tak mau munafik. Nayla memang sedikit pilih-pilih. Tapi kalau untuk Gio dia sama sekali tak memandang Fisiknya Karna Gio memang sudah bersamanya sejak masih bayi tak salah juga kalau Nayla merasa sangat nyaman bersamanya.

"Nay, mau makan dulu atau langsung pulang?"

"Pulang aja."

"Gak laper?"

"Enggak. Abang laper?"

Gio menunduk menatap Nayla yang lebih pendek dari dia. "Enggak kok"

"Yaudah pulang aja, atau gak beli makanan disini makannya dirumah. Sekalian beliin Aga sama Azka."

Gio mengangguk, mereka segera ke Cfc dan memesan. "Kamu mau Ice cream?"

Nayla mengangguk. Gio membeli Dua Ice cream, setelah selesai membeli makanan mereka pun langsung turun ke Eskalator dan menuju Parkiran untuk mengambil Mobil.

Sampai dimobil Nayla duduk rapi dan masih memakan Ice Creamnya. Ice Cream Gio sudah berasa di tangan Nayla, serakah emang anaknya. Makan Ice Cream sekali dua.

Promise✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang