23. Terimakasih Luka..

6.8K 566 35
                                    

Vote dulu baru baca
Baca dulu baru comment💕

Happy reading💞
ENJOYYY!!

*****

Nayla mengelus kepala Gio yang tengah tiduran di pahanya. Seperti biasa laki-laki itu tak bisa lepas dari Ponsel dan Game. Nayla menjadi gemas sendiri melihat pacarnya— ah, tiba-tiba Nayla merasa aneh menyebut Gio dengan sebutan begitu.

Jangan pikir mereka kembali berpacaran didalam kamar, karna itu tidak benar. Mereka sekarang berada diruang keluarga, hanya berdua. Hana dan Alfian sedang kerumah sakit untuk memastikan kembali fibroid itu sudah hilang secara keseluruhan. Aga dan Azka bermain diruang game, Gio bisa saja menyusul kesana tapi dia tidak mau meninggalkan Nayla.

Maklum, pasangan baru kan emang lagi bucin-bucinnya.

Merasa terlalu sepi Gio mendongak untuk menatap wajah kekasihnya yang sedang fokus menatap ponsel.

“Nay, udah makan?” Nayla menunduk melihat wajah Gio yang masih fokus dengan game nya. Keningnya mengerut karna pertanyaan tak masuk akal dari Gio.

“Dih? Nayla puasa dodol”

Gio mengalihkan pandangannya dari ponsel dan menatap wajah Nayla. “Oh iya juga, maaf lupa..”

Nayla terkekeh pelan, tangannya bergerak mengusap lembut rambut kekasihnya. “Udah!”

“Udah apa?”

Tangan Nayla menarik ponsel milik Gio yang masih menunjukan Game dan menaruhnya disela-sela bantal. “Main Hp–nya udah dulu.”

Tidak ada protes. Gio bangkit dari posisi ternyaman nya, dia mendudukkan diri dan membenarkan kacamata nya. Mata Gio memang minus makanya Nayla selalu marah dan membatasi Jam bermain Gio karna takut minus dimatanya akan semakin parah karna kebanyakan menatap Layar.

“Cantik”

“Siapa?”

“Nayla. Nayla pacarnya G A K cantik.”

Nayla mengerutkan dahinya tak mengerti. “G A K? Apaan tuh?”

“Giovan Antala Kyasha”

Nayla tertawa, Gio mengulas senyum tipis. Merasa bangga bisa membuat Nayla tertawa begitu. “Saae tukang kebun gombalnya..”

“Sembarangan! Ganteng gini masa disamain sama tukang kebun. Yang Elit dong cantik, pangeran gitu misalnya..”

“Iya Pangeran dari hatinya Nayla, untjh”

Ruang keluarga yang sepi itu menjadi ramai karna tawa mereka berdua. Sepele sih tak ada yang lucu juga dari candaan mereka, tapi ya namanya juga lagi bucin.

Tak ada yang tahu soal hubungan ini. Mereka menjalin secara diam-diam bahasa kerennya sih Backstreet. Hana dan Alfian memang tak melarang mereka memiliki hubungan lebih tapi Gio bisa melihat dari sorot mata Bundanya. Bundanya itu terlihat masih takut, entah alasannya apa.

“Jam berapa sih ini?” tanya Gio

Nayla menatap jam ditangannya. “Jam 16.20, kenapa?”

“Bunda sama Ayah belum pulang kan?”

“Belum, kata Ayah mereka buka diluar.”

Promise✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang