05. Basket

442 43 0
                                    

🍃

Bianka melihat lihat langit kamar nya, sembari berbaring memikirkan hari esok. Entah mengapa Broken memilihnya untuk ikut. Kesal, sangat kesal. Pasalnya Bianka memang bisa bermain basket tapi itu hanya sebatas hobi, dan ia belum pernah ikut pertandingan basket. Bianka memejamkan mata, tapi suara panggilan dari handphonenya berbunyi, membuat Bianka segera meraih handphonenya.

"Siapa sih ganggu." ujarnya sembari beranjak duduk.

Ternyata orang yang mengganggu ketenangannya tadi adalah Broken, entah perlu apa Broken menelponnya.

Dengan segera Bianka mengangkat telponnya.

"Halo Bianka?"

"Hm."

"Besok kan lomba basket, nah kita dapet urutan ke dua jadi  gue harap lo latihan sebaik mungkin dan jangan lupa istirahat."

"Ya.."

Tut.

Telepon di matikan sepihak oleh Bianka.

"Nanti aja lah latihannya." Bianka menghempaskan kembali tubuhnya lalu memejamkan matanya.

Tak sampai lima tedik, matanya kembali terbuka mengingat lelaki bertubuh tegap yang kata Jeni bernama Fero tadi.

"Kenapa gue jadi inget dia ya?" tanyanya pada diri sendiri.

"Serah ah, gue pusing." Bianka menutup matanya mencoba melupakan semua nya.

🍃

Pagi hari telah tiba, sudah banyak murid yang datang sedang bersiap-siap.

"Vira, lucy, gisela ini jersey untuk tanding." ucap Broken memberi baju seragam.

"Tunggu, kalian liat bianka gak?" lanjutnya.

"Gak ken, mungkin dia belum datang." ujar Gisela menanggapi.

"Oh yaudah, kalian siap-siap ya." lalu Broken pergi mengelilingi sekolah mencari keberadaan Bianka.

"Kemana sih Bianka masih belom datang, udah mau mulai lagi." akhirnya Broken memutuskan untuk menelpon Bianka, namun tidak kunjung mendapat jawaban.

Disisi lain seorang gadis tengah tertidur lelap siapa lagi kalau bukan Bianka.

"Argh.." Bianka membuka matanya perlahan.

"Terang banget matahari, udah jam berapa ya?" tanyanya segera menengok jam beker di atas meja.

Bianka tersentak, melihat jam yang sekarang telah menunjukkan pukul delapan kurang sepuluh menit.

"Gawat, abis gue!" Bianka menepuk keningnya lalu dengan cepat bangkit bersiap.

"Aduh Bianka kemana sih?" rengek Broken mulai gelisah.

"Mana bentar lagi mau mulai lagi.." lanjutnya.

YANG MENGIKUTI LOMBA BASKET HARAP BERKUMPUL KE LAPANGAN SEKARANG.

"Aduh gimana nih gawat, kalo Bianka udah dateng pasti dia butuh bajunya dan gue harus kumpul gimana coba." Broken gelisah sendiri dengan keadaan sekarang.

Dengan kebingungan Broken menghampiri Fero yang tak jauh darinya.

"Hei lo Fero kan?" tanya Broken memastikan.

"Hm.." jawab Fero acuh tak acuh.

"Tolong kasih ini ke Bianka, gue ada urusan. Tolong ya." ucap Broken lalu pergi meninggalkan Fero yang bingung sendiri.

"Bianka? Bianka siapa coba?" ucapnya melihat jersey yang ada di pegangnya.

"Udah mulai belum ya?"  ucap Bianka melewati gerbang sekolah.

BiankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang