Part 19

150 11 11
                                    

Disarankan untuk baca part sebelumnya. Monmaap nih update nya setahun wkwkw. Enjoy gaizz😭👍🏾💖


3 jam Elleanor habiskan untuk berjalan mencari ujung dari terowongan ini. Dengan penerangan minim dari senter kecilnya ia terus berjalan sambil meyakinkan dirinya sendiri kalau ia dan putranya akan baik baik saja.

Elle tak membawa ponsel karena takut terlacak oleh mereka jika ia membawanya. Elle hanya membawa beberapa makanan dan minuman, mantel untuk Ashton dan beberapa keperluan Ashton di dalam tas ranselnya.

Oh ya, Elle juga membawa satu senapan yang Adam berikan untuknya. Katanya hanya untuk berjaga-jaga.

Sementara bocah keriting yang saat ini berada di dalam gendongannya hanya diam menyembunyikan wajahnya. Sambil menggenggam erat baju yang Elle kenakan, Ashton nampak begitu tenang meskipun sejujurnya ia amat sangat ketakutan mengingat tempat yang mereka lalui saat ini sangat gelap dan berbau tidak sedap yang begitu menyengat.

"Entah binatang apa yang aku injak saat ini ku harap itu bukan ular." Batin Elle ketika menginjak sesuatu yang kenyal. Ia sudah sangat siap untuk mengambil senapan yang berada di pinggangnya kalau kalau ada binatang berbahaya yang mendekat.

"Mommy... apa kita akan tidur disini malam ini?."

"Yes love... kau tidurlah. Ku rasa ini sudah lewat jauh dari jam tidurmu." Ujar Elle sambil mengusap kepala Ashton dan memberikan ketenangan pada putranya.

"Namun... namun kita tidak membawa Anya." Air mata terlihat mengembang di kedua mata bocah itu. "Kita meninggalkan Anya di rumah seram." Ujarnya lagi sambil mengusap air matanya.

"Astaga bagaimana bisa aku melupakan boneka dinosaurus itu!." Ujar Elle dalam hati.

"Hey... kita akan membeli yang baru jika kita sudah keluar dari tempat ini okay?... namun yang pertama harus kau lakukan adalah tidur dan istirahat. Bagaimana?." Ashton menggeleng.

"Ash ingin Anya. Anya terjebak di rumah seram." Ujarnya. Boneka itu memang sudah bersamanya sejak dia bayi, dan lagi Ashton tidak terlalu suka tinggal di rumah yang akhir akhir ini mereka tempati. Karena lokasinya yang sepi dan sunyi membuatnya takut untuk bermain di luar.

"Ash kau kan anak pintar... bukankah anak pintar selalu mendengarkan apa yang ibunya katakan?." Ashton mengangguk. "Baiklah kalau begitu, apa yang seharusnya kau katakan sekarang?."

"Sowwy mommy... Good night." Ujar Ashton dan memejamkan matanya. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Elle.

"Anak pintar... Good night love." Elle memberikan kecupan di kening Ashton.

"Apa Daddy akan menjemput kita?." Elle terdiam.

"Aku... tidak tahu Ash. Tidurlah, kau butuh istirahat." Elle menghela nafasnya berat. Ia bahkan tidak tahu dimana Harry saat ini dan hal itu membuatnya sangat marah.

"Baiklah... mari kita cari ujung dari tempat ini. Memikirkannya hanya membuang tenagaku. "

Elle bersumpah akan mengutuk dirinya sendiri kalau ia tidak menemukan jalan keluar dari tempat ini ketika Ashton terbangun nanti.

.

.

.

"Bodoh!... Aku membayar mahal dan kalian masih tidak becus!. Hanya membawa wanita itu saja kalian tak becus!." Ujar pria tua sambil melemparkan barang yang ada di dekatnya pada beberapa orang di hadapannya.

Kediaman mewah itu nampak sangat suram. Tak ada lagi tawa didalamnya, hanya di penuhi oleh ego dan dendam yang begitu mematikan.

"Dan kau!..." Ia menunjuk satu orang yang dapat di pastikan kalau dialah ketua dari orang orang suruhan itu. "Menghabisi bocah ingusan saja kau tak bisa!... Adam Rutten hanyalah seorang anak pelayan dan kau kalah dengannya?... such a pity!." Ujarnya meremehkan.

YOU ARE MINE! [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang