Setelah dua minggu berlalu rasanya kepala Harry ingin pecah karena pekerjaan yang begitu menumpuk.
Seharusnya saat ini dia ada di perjalanan pulang menuju rumahnya, namun orang tuanya menyuruhnya untuk mampir ke sebuah tempat makan.
"Aku tak ingin ada pesta."
"Harry ayah hanya ingin memperkenalkan mu pada semua orang. Sejak dulu kau tak pernah mau tersorot media." Ujar Des -ayah Harry-
"Kau hanya ingin memamerkan proyek baruku." Gumam Harry.
"Ajaklah Elleanor." Ujar Anne -ibu Harry-
"Benar, ini hanya pesta kecil-kecilan. Kau tak seharusnya menolak ini Harry." Balas Des.
"Teruslah membuat keputusan tanpa sepengetahuan ku." Harry segera bangkit dari kursinya.
Dia memasuki mobilnya dengan begitu kesal. Entah mengapa dia selalu tak suka dengan keputusan orang tuanya. Terlebih ayahnya.
Setelah beberapa menit Harry pun akhirnya sampai.
Betapa senangnya Elleanor melihat Harry turun dari mobilnya.
"Aneh... Padahal aku sakit beberapa hari ini mengapa tiba-tiba sembuh?." Pikir Elle.
"Selamat datang Harry." Ujarnya riang. Harry hanya membalas Elleanor dengan gumaman.
"Dia pasti lelah... Daripada kena omelan lebih baik aku mundur."
"Kau ingin kemana?." Elleanor menghentikan langkahnya. "Duduk." Perintah Harry.
"Menjauh lah." Ujarnya lagi. Elle langsung menggeser tubuhnya menjauh dari Harry dengan raut agak sedih karena sebenarnya dia merindukan Harry.
"Tadi menyuruhku duduk namun dia juga yang menyuruhku menja...
Elle terdiam ketika Harry meletakan kepalanya diatas pangkuannya.
"Apa dia benar-benar Harry?... Apa aku bermimpi?... Tidak! Ini nyata!."
Sementara Harry kini memejamkan matanya sambil memijat keningnya.
"Ada apa Haz?... A-apa kau pusing?."
"Tidak."
"Kau ingin teh hangat atau yang lain mungkin?."
"Diamlah Elleanor."
"Baiklah." Akhirnya Elle hanya diam mengusap rambut keriting Harry hingga Harry tertidur.
"Disini akan muncul sebuah lubang jika kau tersenyum... Namun sayang kau tak pernah melakukannya." Ujar Elle sambil memegangi pipi Harry.
Dia hanya memperhatikan Harry tidur sambil sesekali menjahili Harry hingga tak terasa hari sudah mulai malam dia memutuskan untuk memasak.
"Ah kau sudah bangun baru saja aku ingin membangunkan mu... Mandilah lebih dulu Harry, setelah itu baru makan malam." Ujar Elleanor. Harry hanya mengangguk.
Setelah membersihkan dirinya kini dia kembali menghampiri Elle yang masih sibuk di dapur.
"Makanan sudah siap!." Seru Elle sambil meletakkan masakannya di meja makan.
"Berisik." Balas Harry.
"Kau tak makan?." Elle menggeleng. Dia malah sibuk memperhatikan Harry makan sambil memegang segelas coklat panas ditangannya.
"Bagaimana aku bisa makan jika seseorang terus memperhatikanku?." Elle langsung memutar bola matanya.
"Kau tak asik." Gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MINE! [H.S]
FanfictionElleanor O'Conner harus menanggung perjanjian kedua orang tuanya yang telah meninggal akibat kecelakaan satu tahun silam. Dan di perjanjian itu mengharuskan Elleanor untuk menikah dengan anak dari salah satu sahabat ayahnya, dan orang itu adalah si...