Sudah hampir jam sembilan malam namun Harry masih juga belum pulang ke rumah. Imelda dan semua pelayan sudah kembali ke rumah mereka masing-masing yang membuat Elleanor takut."Aku khawatir... Bibi Imelda bilang kalau Harry pergi untuk mencariku... Ditambah lagi sejak sore tadi hujan beberapa kali turun. Meskipun aku sedang tidak ingin bertemu dengannya namun aku tetap menghawatirkannya."
"Mengingat ia yang terus menyakitiku hanya akan membuatku terus merasa sakit. Aku tidak ingin terus menerus dalam kesedihan. Itu hanya akan membuatku tampak semakin menyedihkan."
Elleanor terus mundar-mandir di depan pintu utama rumah mereka.
"Ayolah Harry kau dimana?."
Pada saat yang sama siluet cahaya terlihat memasuki rumah besar itu.
"Harry?."
"Harry itu benar-benar kau!." Seru Elleanor. Elleanor langsung saja memeluknya begitu Harry keluar dari dalam mobil.
"Syukurlah kau baik-baik saja... Aku sangat khawatir...
Plak'
"Harry...
"KEMANA SAJA KAU SEHARIAN INI?!." Ujar Harry yang kini terlihat begitu kesal.
"A-aku...
"JAWAB!."
"Maafkan aku Harry... Maafkan aku." Ujar Elle yang masih memegangi sudut bibirnya yang kini berdarah.
"Pergi seenaknya tanpa memberitahu siapapun!.. kau pikir kau siapa?!." Balas Harry.
"Oh aku tahu... Kau pergi bermain bersama laki-laki diluar sana bukan?. Menghabiskan waktumu dengan bersenang-senang bersama mereka, mengakulah Elleanor!."
"Aku hanya...
"Kau masih ingin mengelak?!. Jelas-jelas kau tak ingin siapapun tau kau pergi kemana, bahkan Jeremy pun hanya menurunkan mu di halte...
"Kumohon Harry, percayalah. Aku tidak seperti itu." Tatapan matanya semakin tajam yang membuat Elleanor ketakutan.
"Kau...
Belum sempat menyelesaikan ucapannya Harry mulai memegangi kepalanya. Tak lama kemudian dia hampir terjatuh jika tidak berpegangan pada pintu.
"Ada apa dengan mu Harry?." Ujar Elle panik.
"Kepalaku...
"Astaga.. cepatlah masuk... Kau bisa berpegangan padaku jika kau tak kuat berjalan. Aku akan membantumu." Ujar Elleanor.
Elleanor kini harus memapah Harry untuk masuk kedalam.
"Ugh.. ia berat sekali!, Aku bisa jatuh jika tidak cepat-cepat membawanya."
Seketika dia melupakan rasa sakit di pipinya.
Setelah berhasil membawa Harry sampai ke dalam kamarnya, Elleanor mulai mengganti pakaian Harry dengan baju kering.
Ini bukan pertama kalinya dia melihat tubuh atletis milik Harry, namun pipinya masih saja bersemu.
"Menyebalkan."
"Harry... apa kau bisa mengganti celanamu sendiri?." Harry mengangguk. "Baiklah aku akan mengambil obat demam untukmu. Bertahanlah sebentar." Ujar Elle pelan. Dia segera keluar dari kamar.
.
.
"Harry...
Ketika Harry membuka matanya, Elle kembali menunduk takut.

KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MINE! [H.S]
FanfictionElleanor O'Conner harus menanggung perjanjian kedua orang tuanya yang telah meninggal akibat kecelakaan satu tahun silam. Dan di perjanjian itu mengharuskan Elleanor untuk menikah dengan anak dari salah satu sahabat ayahnya, dan orang itu adalah si...