23 - Membuka Tabir

200 15 14
                                    

"Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.”
(HR. Muslim no. 6925)

https://rumaysho.com/12423-kenapa-bisa-selingkuh.html
__________________________

Din, kenapa kamu mau kuajak pergi berdua ke tempat ini? Masih ingat nggak ini tempat yang dulu kamu impikan sebagai rencana bulan madu kita?" Reno berkata hati-hati pada Dinda yang kini jalan berdampingan dengannya.

Dengan kata lain, yang ingin Reno tanyakan adalah mengapa Dinda mau diajak pergi olehnya padahal dia sudah berstatus sebagai istri orang?

Dinda terdiam cukup lama sambil terus melangkahkan kaki tanpa tujuan. Pandangannya menyapu lampion-lampion di sepanjang jalan mereka. Sebenarnya dia merasa bersalah pada Devan. Tanpa ijin, dia pergi begitu saja. Bahkan dengan seorang yang bisa disebut mantan. Tapi, segera dia tepis perasaan itu.

Gue nggak sepenuhnya salah. Bukankah Devan saat ini juga berduaan dengan Arumi?

Dinda membuang napas kasar. Reno memandangi mantan kekasihnya yang masih sangat dia cintai itu.

"Kamu nggak lagi merasa bersalah kan Din? " Selidik Reno penuh tanya.



***

Mohon maaf sebagian part sudah dihapus karena kepentingan penerbitan 🙏

Untuk pemesanan novel bisa ke website penerbit : www.guepedia.com
Tersedia juga di bukalapak dan tokopedia.
Bisa juga kontak ke: 081234252996 Terimakasih ❤️

Hijrah Cinta Adinda ✓ (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang