Part 1

21.6K 1.3K 30
                                    

Jakarta, 2 juni 2019

Gadis itu berjalan meliuk-liuk seperti model, tubuhnya ideal membuat siapa saja yang melihatnya ingin memilikinya. Siapa yang tak kenal dengan Anggun Aurora Jingga. salah satu primadona SMA Brawijaya.

"Anggun! "Panggil Andin, teman sebangkunya.

"Bisa gak Jangan teriak-teriak." Risih Anggun.

"Gue denger lo naksir Sagara?"

"Sagara tu cuek banget gitu ya!"Jawabnya kesal sambil terus berjalan menuju kelasnya.

"Lo sih, yang di taksir Sagara! Kutub gitu!" Sumpah mulut Andin pengen banget di tabok Anggun.

"Tau ah kesel!" Anggun berjalan memghentak hentakkan kakinya.

* * *

Di tengah keramaian, mata seperti kucingnya tengah mengamati objek yang di tujunya. Sementara jarinya mengetuk pada permukaan meja yang ada di pojok kantin sekolah, Sebagian penghuni kantin menatap ke arah cowok itu, Sagara Bagaskara Putra. Cowok dengan seribu julukan, biang onar sekolah, panglima tempur, mata seperti pedang berhati batu, dingin dan tak tersentuh.

Matanya tajam menatap ke arah Anggun yang tersenyum genit ke arahnya, minta perhatian.

Sementara di pojok sana teman-teman Sagara terkekeh melihat pemandangan itu,
"Ngapain tu cewek?" Cetus Lucas membuat Sagara tertawa.

"kok gue malah Kasian liat tampangnya kaya gitu" Kembali terdengar gelak tawa membuat Anggun mengepalkan tangannya.

"Sialan banget!" geram Anggun.

"Udahlah, sampai kapanpun Lo gak akan bisa dapetin Sagara" ujar Andin.

Ucapan Andin membuat Anggun menahan emosinya, "Pergi sana!"

"Kenapa Lo ngomong gitu?" Heran Andin, "Bukannya elo yang minta temenin ke kantin"

"Berisik!" Ujar Anggun , lalu pergi meninggalkan Andin yang masih kebingungan.

* * *

Anggun berjalan menyusuri koridor utama, jam istirahat itu ia habiskan untuk menonton pertandingan basket antara kelas 3-IPA-1 melawan 3-IPA-2 kelasnya.
Pandangannya tertuju pada Ghea yang menatapnya sinis.

"Kenapa lo liat liat gue!" Cetus Anggun.

"Pd-an banget lo jadi cewek!" Ghea tak kalah sewot.

"Udah, Ghea. Yuk pergi!" Paksa, Shasa sahabatnya.

Ghea dan Anggun memang terkenal musuh bebuyutan entah apa motif keduanya hingga bisa seperti itu.

"Sahabat lo mana?" Pancing Ghea melihat Andin tidak ada di sebelahnya.

"Mana gue tau!"

"Lo tu ya, Cewek baik baik kaya Andin lo perlakukan kaya Babu! Pantas aja Sagara gak mau sama cewek genit kayak lo!"

Sumpah mulut Ghea sadis banget, Shasa membatin. Dengan Cepat Shasa menarik Ghea untuk menjauh dari sana sebelum semuanya makin rumit.

Ini bukan kisah Ghea atau pun Anggun. Walau mereka ikut adil dalam cerita ini.

Ini kisah antara Sagara dan teman kecilnya, yang tak pernah tau bila takdir mempertemukan mereka kembali dengan keadaan yang rumit.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


SAGARA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang