Part 3

16.1K 1.2K 2
                                    

- Tidak butuh kata janji, yang ada hanyalah pembuktian dari ucapan seseorang -

Pertandingan Voli dimulai, antara Brawijaya melawan SMA Alaska, kali ini pertandingan itu sempat membuat Anggi serta teman temannya mengernyit mendadak lapangan itu sepi oleh teriakan, namun mereka tidak mengubis. Entah apa yang menjadi Faktor kejadian itu.

Permainan Tim Anggi sungguh luar biasa, mereka bisa mengalahkan Tim Ghea orang yang ia temui tadi. Bukan tanpa alasan permainan Tim Ghea anjlok. Tapi memang alasan inilah yang membuat mereka benar benar mematung terlebih lagi Sagara Cs. Begitu pertandingan di selesai Sagara langsung melompati pembatas garis ia menghampiri Gadis yang menjadi titik pusat kekalahan tim volinya.

“Gue perlu ngomong sama, Lo!“ Anggi terkaget tangannya di tarik paksa seseorang.

“Eh apa apaan!“

“Lo pasti sakit hati kan karena gue nolak lo kemarin!“ Sagara naik pitam, “Tapi gak gini caranya, jatuhin SMA lo sendiri!“

Anggi mangap melihat cowok ganteng di depannya ini meneriakinya seakan mereka telah saling kenal.

“Jadi ini alasan lo gak ikut Cheer's, terus dengan gamblangnya ikut Voli SMA laen. Bagus banget cara lo!“

“Lo itu siapa?“ tanya Anggi membuat Sagara menajam.

“Udah genit, ganjeng! Penipu!“

Cowok Ganteng itu pergi membuat Anggi tertegun. Itu orang kenapa sih, batinnya. Kemudian berjalan menghampiri teman-temannya. Matanya tertuju kepada Papanya yang sedang berbicara dengan seorang perempuan membuat Anggi dengan cepat menghampirinya.

“Papa,“ Papanya menghadap Sedikit terkejut begitu pula wanita di samping papanya.

“Ayo, pulang“ Entah mengapa Anggi tidak suka bila Papanya berdekatan dengan wanita lain. Ia tidak rela bila harus berbagi rasa sayang Papanya.

“Kenalin, Sayang. Ini Tante Alana.“ Suara Papanya sedikit gugup.

anggi mengangkat alisnya, “Iya.“ jawabnya tak suka, membuat Wanita itu tersenyum memaklumi.

Lalu dengan cepat ia menarik tangan Papanya dan langsung meninggalkan Temannya itu.
Dengan keras Anggi membanting pintu mobil Papanya.

“kamu kenapa sih, Sayang?“ Tanya Papanya.

Anggi memutar bola matanya malas, “Gak papa.“

“Ayolah, cerita sama Papa.“

“Anggi gak suka tante itu!“ Ujarnya. “Nanti dia ngerebut Papa dari Anggi!“

Lagi-lagi Papanya terkekeh sambil mengacak rambut putrinya itu, “Gak akan, Sayang.“

“Beneran?“

“Papa Janji.“ Ucap Papanya.

“Gak usah janji, janji Pa!“ Anggi benci kata janji, ia hanya butuh pembuktian bukan omong kosong seperti yang pernah ia alami semasa kecilnya.

                                    

SAGARA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang