Anggi dan Shasa pergi menuju distro milik teman Shasa yang kebetulan mencetak kostum voli mereka. Keduanya menggunakan mobil milik Shasa karena kalau menggunakan motor akan ribet apalagi barang yang di bawa banyak.Lagu milik Westlife mengema di dalam mobil sedan putih, Goyangan mulut Shasa mengikuti irama lagu, sesekali melirik ke arah Anggi yang tampak diam dari tadi.
"Gi," Panggil Shasa tapi Anggi tak bergeming,
"WOI, ANGGI!" Teriaknya, barulah Anggi merespon.
"Apaan sih,?" Tanya Anggi.
"Lo ngelamun aja, kenapa?"
"Gak papa" Shasa mengerutkan keningnya dalam, kebiasaan terbaru Anggi yang ia tau bila sedang ada masalah jawabannya cuma gpp!
"Gue tau lo kenapa," Ujar Shasa mengingat kejadian pulang latihan itu, entah mengapa ia paham saja.
"Bagus kalau tau, jadi gue gak perlu cerita." Jawab Anggi sambil tersenyum kecil.
"Gue paham aja sama keadaan lo, cuma ya mau gimana." Shasa mengangkat bahunya.
"Gila, lo ternyata bisa ya ngomong serius. Biasa otak lo cuma Rangga."
"Ye enak aja! Gini gini gue pendengar yang baik!"
Lagu Westlife - raise me up berputar membuat Anggi bersenandung dengan baik bersama Shasa. Keduanya kompak memakai baju kaos berwarna Hijau Army serta bando berwarna hitam di kepala mereka. Keduanya juga tampak kembar tak seiras bila di lihat bersama. (Pasti kalian pernah dong di bilang kembar sama sahabat kalian sendiri karena sering jalan bareng) itu terjadi sama Anggi dan Shasa bila tak ada Anggun.
Kendaraan Shasa berhenti di sebuah mall, kedua gadis itu pergi ke lantai dua untuk mengambil baju kostum mereka. Di sana berdiri seorang pria yang sepertinya sudah kuliah dan melambaikan tangan ke arah mereka.
"Bang, kenalin. Anggi teman gue" ujar Shasa
"Anggi"
"Leo"
"Gimana bang, pesanannya udah jadi?" Tanya Shasa.
"Udah, cek lagi aja." Ujar Leo.
Anggi dan Shasa masuk ke dalam distro itu dan melihat hasil kostum mereka, Keduanya tersenyum tampak puas. Sesuai keinginan.
"Bang, Makasih banyak nanti uangnya Gue transer ke rekening lo." Ujar Shasa.
"Santai aja, Sa."
Entah mengapa Anggi melihat binar bahagia Leo saat menatap Shasa, jika memang ada yang menyukai Shasa lebih dari Rangga menyukainya. Maka Anggi akak dengan senang hati menggoda cowok itu.
Setelah memasukan segala perlengkapan tim mereka ke dalam mobil, keduanya masuk lagi ke dalam mall itu untuk mencari makan. Karena jujur keduanya lapar belum ada menyentuh makanan sama sekali selepas latihan tadi. Sekaligus juga Ghea sudah lebih dulu menunggu mereka di lantai tiga.
Mata Anggi menajam ketika mengenali wajah tak asing yang di sana sedang berjalan berdua dengan seseorang yang tak asing pula. Anggi menghentikan langkahnya, mendadak Shasa pun terdiam melihat Anggi walau ia tak tau ada apa. Entah Anggi salah lihat atau gimana tapi yang jelas di sana Sagara dan Anggun tengah jalan bersama sambil berpegangan tangan. Sesak Anggi kembali seperti sebelumnya, ia mungkin sudah menyimpan perasaan terhadap Sagara setelah mengetahui bila cowok itu teman semasa kecilnya.
Tapi mengingat Anggun lah yang lebih dulu menyukai Sagara, Anggi perlahan memundurkan langkahnya.
"Loh Gi mau kemana?" teriak Shasa melihat Anggi putar balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA ✓
Teen FictionSagara Bagaskara Putra, Cowok Imut nan mengemaskan. Menjelang kedewasaannya berubah menjadi pemberontak tak tertandingi. Namanya di kenal di kalangan SMA Manapun! Cowok Jenius SMA Brawijaya, Selain Tampan ia juga menjelma Menjadi monster yang tak te...