Hari ini aku banyak post cerita ya gak tau kenapa heheh 😂 Sweet Enemy juga barusan up lagi loh buruan baca!
Besok up lagi gak nih?* * *
Sagara tiba di tempat latihan Anggi bersama dengan Akbar, Rangga, Lemos, Lucas, Alvaro. Matanya menyusuri gor luas itu mencari keberadaan Anggi yang sejak pulang sekolah tadi tidak memberinya kabar. Ia sengaja datang ke sini untuk bertemu dengannya. Entab perasaan Sagara saja atau bukan ia merasa Anggi sedikit sulit untuk di gapai.
Tadi ia pergi dengan Anggun karena Anggun memaksanya untuk membeli boneka untuk dirinya dan Anggi, lagipula Anggun kan teman semasa kecilnya jadi wajar bila mereka pergi bersama.
Tapi ia merasa ada yang mengganjal Anggi tiba-tiba menjauhinya dan seolah membuat ia dan Anggun dekat. Otak Sagara berpikir keras apa yang ada di kepala gadis manis itu!
"Itu tadi Anggi?" Suara Alvaro menyentakan kesabaran Sagara dan cepat menyusuri lapangan. Pukulan Anggi sangat keras pada bola voli yang melayang ke udara dan sekali pukul bola itu melunjur dengan tajam ke arah lawan padahal Vio dan Amanda sudah tempat mem-blok bola pukulan Anggi tapi tembus.
"Seandainya bola itu jatuh di muka gue, Pasti sekarang gue udah jadi mayat" Ucap Rangga ngeri.
Sagara menatap lurus memperhatikan ekspresi Anggi terdapat kemarahan di sana. Tapi apa? Ketika pandangan Anggi tertuju ke arahnya, Sagara mencoba tersenyum dan tanpa di sangka Anggi juga membalas Senyum Sagara dengan Manis. Membuat segala prasangka buruk Sagara seketika lenyap.
"AHHHHH MELELEH ABANG DEK!" Teriak Akbar nyaring menggoda Sagara.
"Udah deketin sana, bukannya tujuan lo ke sini mau ketemu Anggi" ujar Akbar. Sagara segera menuruni tangga demi tangga dan berakhir duduk di dekat Anggi sekarang, cewek itu sedang beristirahat.
"Capek?" Tanya Sagara lembut.
Anggi menatapnya dalam, "Capek." Tapi bukan itu maksud perkataan Anggi.
"Jangan di paksa, besok kan kamu tanding."
"Bentar lagi pulang kok, oh iya. Aku gak sempat kabarin Kamu soalnya tadi urusan Aku banyak." Anggi masih berkata lembut dengannya membuat Sagara senang berarti Anggi tidak salah paham.
"Anggi, Aku boleh jujur?" Tanya Sagara.
"Jujur aja gak papa,"
"Anggun itu ternyata sahabat kecil aku." Sagara berucap sambil tersenyum dan Anggi tersenyum juga.
"Oh iya? Bagus dong, kok baru tau sekarang?" Tanya Anggi antusias.
"Anggun cerita, aku senang banget makanya kemarin waktu dia ngajakin aku buat beli Boneka untuk kamu aku pergi dan malah ketemu sama Shasa dan Ghea."
"Oh gitu, mereka gak salahpaham kan?"
"Gak sih, tapi kamu taulah Ghea sama Shasa kan gak suka Anggun" Sagara berucap santai sambil memainkan rambut Anggi.
"Iya sih, tapi nanti aku ngomong sama mereka jelasin semua ya." Anggi tersenyum menatap Sagara.
"Aku gak suka liat mereka benci Anggun sampai begitunya, padahal Anggun gak pernah jahat sama mereka." Senyum lebar Anggi berubah menjadi kecil dan perlahan menghilang.
"Ga, kamu kalau suka sama Anggun bilang ya. Jangan diam-diam" ucapan Anggi membuat Sagara bungkam.
"Bukannya selama ini kamu memang cari Senja ya? Aku tau cerita itu dari Papa. Aku juga tau alasan kamu pacaran sama aku karena kamu kira aku senja"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA ✓
Teen FictionSagara Bagaskara Putra, Cowok Imut nan mengemaskan. Menjelang kedewasaannya berubah menjadi pemberontak tak tertandingi. Namanya di kenal di kalangan SMA Manapun! Cowok Jenius SMA Brawijaya, Selain Tampan ia juga menjelma Menjadi monster yang tak te...