Part 8

13.3K 951 3
                                    


Anggi dan Ghea berserta Shasa berjalan menuju kantin begitu pula Anggun yang berada di belakang mereka memperhatikan dalam dia.

“Ternyata Anggi bisa buat Ghea lunak ya, ketimbang sama elo, Gun“ Anggun memutar bola matanya malas.

“Din, lo bisa gak jangan buat gue kesal.“ Entah mengapa Anggun merasa iri di dalam hatinya. Tapi langsung ia tepis. 'dia saudara lo, Anggun!' batinnya.

“Anggun,“ Panggil Anggi ketika ia menoleh ke belakang, Anggun tersentak kaget.

“Eh, Gi“

“Mau ke kantin, bareng yuk“ Ajak Anggi kontan Shasa dan Andin menggeleng keras. Karena apabila Anggun dan Ghea di persatukan langsung terjadi gulat masal atau tatap tatap tajam bak mister limbat!

“Jangan cari mati, Gi“ Bisik Shasa.

“Memangnya salah ya?“ Tanya Anggi heran. Ia lebih dulu berjalan ke depan bubu-buru Shasa dan Andin mengejarnya bodoamatlah. Dari pada liat pertengkaran mereka.

“Jangan jalan di dekat gue!“ Ujar Anggun tajam.

“Idih, siapa juga yang mau dekat dekat sama lo! Najis“ Ujar Ghea tak kalah pedas. Lalu berjalan dengan cepat menuju ketiganya yang lebih dulu berada di kantin.

                                         * * *

“Memang Ghea sama Anggun itu gak pernah akur ya?“ Tanya Anggi pada keduanya saat Ghea dan Anggun belum tiba.

“Beh, Gi gak pernah. Selalu kelai. Kita berdua pasti tukang tarik mereka kalau udah cakar cakaran.“ Ujar Shasa.

“Serius?“ Tanya Anggi sambil meminum es tehnya.

“Apalagi semenjak Anggun naksir Sagara, Makin kelai udah“ Ujar Andin.

“Ghea naksir Sagara juga?“ Tanya Anggi.

“Ya nggak dong,“ Ujar shasa. “Ghea sama Sagara itu sepupuan. Jadi Ghea gak setuju kalau Sagara bakal jadian sama Anggun“

“Lagian juga Sagara gak naksir Anggun, Gi“ ujar Andin.

Anggi mengangguk tanda mengerti.

“Tapi lo itu sifatnya kok bisa beda ya sama Anggun?“

“Kita kan memang dari dulu gak pernah sama sama, wajar aja kalau beda.“

“Lo ada lesung pipi, kok Anggun gak ada?“

“Tanya Nyokap Bokap deh kalau masalah itu“ Anggi nyengir kuda.

“LO SANA SANA, JANGAN DEKAT DEKAT!“ suara Ghea melengking keras memasuki area Kantin membuat mereka bertiga geleng² kepala.

“LO TU YANG JAUH JAUH!“ Anggun tak kalah keras.

“Lo berdua kaya anak kecil tau gak,“ Ujar Anggi begitu keduanya duduk berhadap-hadapan.

“Nih, sodara lo!“

“Eh enak aja, lo tu!“

“Udah cukup!“ Anggi jengah melihat keduanya. “Lo di kantin aja, Gun. Gue balik ke kelas. Ghea ikut gue, Sha. Lo ikut juga“

“Gue kan belum pesen, Gi“

“Roti gue masih ada di tas, udah ayo“

“Gara gara elo!“ Ghea tetap menyalahkan Anggun.

“Syukurin!“

SAGARA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang