Part 15

9.4K 688 18
                                    

Sementara jauh dari perumahan Anggi, Sagara terus menerus memikirkan rencananya. Apakah memang perkiraannya saja atau memang benar adanya. Ia tau, tapi ia terus menutupi masalah itu. Sampai waktu yang sudah di tentukan ia akan memberitahunya.

"Saga," Suara Sarah terdengar dari balik pintu. Dan tak lama terdengar pintu di buka.

"Gak makan malam sayang?" Tanya Sarah lembut, tak ada yang berubah dari Mamanya, tetap cantik dan baik hati.

"Papa Udah pulang?" Tanya Saga.

"Hari ini Papa kamu lembur, mungkin malam baru pulang."

"Saga, gak laper Ma"

"Mama gak ada teman makan," Ucapan Mamanya berhasil membuat Sagara bangkit dari kasurnya dan berjalan mengikuti langkah kaki Sarah menuju Meja makan.

"Gimana sekolah kamu?" Tanya Sarah di sela sela makan malamnya.

"Biasa aja," Jawab Saga cuek.

"Kamu udah punya pacar?" Tanya Mamanya membuat sagara Tersedak.

Uhuk.. Uhukk..

"Pacar?"

"Iya Pacar"

"Ga ada," Jawab Sagara tapi kemudian Bayangan Anggi tiba-tiba memenuhi pikirannya, "Tapi sebentar lagi ada."

Sarah tersenyum, ingin menggoda anaknya lebih jauh.
"Kayak Apa tampangnya? Nanti kenalin ke Mama ya"

"Tenang aja, Mama pasti suka sama anaknya." Sagara memainkan Matanya.

* * *

Sagara berangkat kesekolah dengan keyakinan penuh bahwa kemenangan akan segara menghampirinya. Suasana Parkiran sudah cukup ramai. Tapi bel masih lama untuk berbunyi, Gadis yang di tunggu tunggu datang dengan Motor KLX hitamnya membuat Sagara terus menahan senyumnya.

"Senyum lo sadis amat, Ga" Ujar Akbar.

"Sadis sadis, palak lo. Bar!" Sentak Rangga.

"Kok elo yang sewot sih, Rang?" Tanya Lemos pada Rangga.

"Apa lo bilang!" Rangga melotot.

"Diem bego, Gue gak bisa fokus main PUBG!" kesal Lucas.

"Eh, itu Anggi." Tunjuk Rangga heboh.

"Udah tau," Jawab Sagara.

* * *

Anggi turun dari motornya dengan kaki yang teramat sangat sakit, bagaimana tidak. Saat berangkat tadi ia berserempetan dengan orang yang tak di kenal membuat ia jatuh dengan motor besarnya itu Memimpa dirinya. Alhasil ia harus berjalan dengan kaki pincang.

"Anggi," Panggil Shasa.

"Eh, Sa" Ujar Anggi sambil meringis, "Tolongin gue"

"Kaki lo kenapa?" Tanya Shasa ketika memperhatikan kaki Anggi yang terluka serta roknya yang sedikit robek.

"Keserempet orang tadi, Sakit banget."

"Ke uks aja yuk."

Shasa membantu Anggi berjalan dengan sangat pelan-pelan, Baru berapa langkah Shasa membantu Anggi tiba-tiba tubuh Anggi direngut paksa oleh seseorang dan membuat gadis itu memekik adalah ia di gendong seperti karung beras di pundak seseorang.

Shasa melotot melihat Sagara melakukan itu, tapi ia tidak bisa berbuat apa apa karena orang yang melakukan itu adalah Sagara! Yang jelas jelas Monster sekolah ini.

Anggi mengenali cowok yang menggendongnya, ia terus meronta minta di turunkan.

"SAGARA! TURUNIN GUE!"

"ASTAGA, TURUNIN!"

"KEPALA GUE PUSING!"

"Sagara, kepala gue pusing" erang Anggi saat merasakan pandangannya berkunang-kunang akibat kepalanya yang di gendong seperti itu

Beberapa saat kemudian barulah Sagar mendudukan Anggi di bawah pohon rindang yang ada di dekat lapangan basket.

"Lo beneran pusing?" tanyanya tanpa bersalah.

"Kepala gue sakit banget, tanggung jawab gak lo!"

"Iya, gue pasti nikahin lo kok tenang aja," Anggi melotot dengan lebar.

"Sagara, kepala gue sakit banget. Mending lo pergi" ujar Anggi lemah, berdebat dengan Sagara membuat energinya terkuras.

"Anggi, Gue suka sama lo," Ujar Sagara tiba-tiba.

"Hah," Anggi terkejut luar biasa.

"ANGGI AURORA SENJA NERIMA GUE JADI PACARNYA!" Teriak Sagara heboh, jelas saja semua mendengar teriakannya lantaran perbuatannya tadi sudah menarik seluruh pasang mata termasuk Anggun.

"AKHIRNYA BOS GUE GAK JOMBLO LAGI, YA TUHAN" Teriak Rangga senang, serta teman temannya yang menertawakan kebodohan sahabatnya itu.

"Sagara, lo gila ya" Bisik Anggi, ia bahkan tak mampu bersuara saking malunya.

"MAKASIH YA, GI LO UDAH MAU NERIMA GUE. SELAMAT MENJADI IBU NEGARA." Seru Sagara kuat yang di hadiahi tempuk tangan oleh para pengikutnya.

"YA UDAH YUK YANG, GUE ANTAR LO KE UKS. NANTI KAKI LO KENAPA NAPA LAGI. KAN KASIAN, NANTI GUE GAK DAPET TENDANGAN."

Astaga hari terburuk apa ini! Batin Anggi, ia tidak bisa berusara sudah terlalu malu. Dan kepalanya yang benar benar pusing membuat ia hanya menundukkan kepalanya. Dan apa tadi, YANG! Sagara manggil di Yang? Memang urat malunya udah putus.

* * *

Sagara itu ngebet banget memang ya pengen punya pacar sampai segitunya 😂

Vote and komen ya 😍

SAGARA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang