"Papa sama Mama besok berangkat ke Singapura ya," Ujar Nata di sela sela makan malam mereka membuat Anggi maupun Anggun tersedak. Samaan gitu ya hehe!
"Mau ngapain?" tanya Anggi setelah meminum airnya.
"Ada urusan bisnis, Gi"
"Berapa lama?" Tanya Anggun.
"Dua minggu,"
"APA!" Anggi berseru dengan nyaring.
"KOK LAMA?!" Protes Anggi, ia tidak ingin di tinggalkan berdua saja dengan Anggun di rumah ini. Keadaan keduanya tidak cukup membaik belakangan ini.
"Gak lama sayang, sebentar kok" Ujar Aurora.
"Jangan lupa oleh oleh ya, Ma, Pa." Suara tenang Anggun membuat Anggi menoleh firasatnya sudah tidak enak ketika melihat senyum itu.
"Kalian Akur - akur ya,"
"Pasti." Ujar Anggun sambil tersenyum manis.
* * *
Bandara, 08.00 wib.
Disinilah Anggi berdiri bersama Anggun, ketika pesawat orangtua mereka berangkat. Anggun menarik Anggi ke taman yang ada di sana.
"Gue perlu ngomong sama lo." Ujar Anggun.
"Gak di rumah aja?" Anggi tak ingin berdebat di tempat seperti ini, Mereka duduk di bawah pohon rindang sambil memegang es cream coklat dan vanila.
"Di sini aja, lo mau kan baikan sama gue?" Tanya Anggun lembut. "Jujur, gue capek kita kaya gini"
Anggi menatap Anggun lekat mencari ke sungguh di sana, tapi mata coklat itu menatap dengan yakin.
Anggi mengangguk, "Gue juga capek." Ujar Anggi, "Lo mau bahas Sagara?"
Anggun mengangguk lagi. "Lo tau kan gue suka banget sama Sagara?" Itu memang Fakta.
"Gue gak bisa lawan kata Sagara, Gun lo tau dia kayak apa."
"Gue tau,"
"Terus kenapa lo selalu nyalahin Gue?"
"Gue kesal aja, tapi sekarang udah enggak kok."
Terus keduanya diam lagi, berusaha untuk berdamai. Bila memang Anggun ingin Anggi putus dengan Sagara maka ia akan lakukan itu, toh ia tidak ada rasa dengan Sagara, setidaknya untuk saat ini.
"Gue gak akan minta lo putus sama Sagara, itu hak lo sama dia." Ujar Anggun kemudian. "Gue mau kita bersaing secara sehat, Kalau seandainya Sagara nanti lebih milih gue ke banding elo. Elo tinggalin Sagara ya?" Pinta Anggun tulus.
Anggi terdiam, ia ingin hubungannya dengan Anggun membaik, maka ia mengangguk. "Gue akan tinggalin Sagara kalau dia milih elo, Tapi-" Anggi menggantung kalimatnya, "Kalau Sagara gak juga merespon elo, elo yang pergi ya?"
"Gak masalah, setidaknya gue usaha dulu." Ujar Anggun, Dan Anggi tersenyum.
* * *Besoknya keduanya berangkat ke sekolah dengan menggunakan motor KLX Anggi, Entah Mimpi apa Anggun mau berangkat ke sekolah bersamanya dengan menaiki motor.
"Tenyata naik motor itu asik ya, Gi" Teriak Anggun di atas motor.
"Asik banget, Lo baru kali ini naik motor?" Tanya Anggi.
"Baru kali ini, dan itu seru banget."
Tiba di sekolah keduanya kembali menjadi tontonan yang asik di pandang mata, setelah beberapa pekan terakhir keduannya menjauh dan hari ini keduanga kembali bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA ✓
Teen FictionSagara Bagaskara Putra, Cowok Imut nan mengemaskan. Menjelang kedewasaannya berubah menjadi pemberontak tak tertandingi. Namanya di kenal di kalangan SMA Manapun! Cowok Jenius SMA Brawijaya, Selain Tampan ia juga menjelma Menjadi monster yang tak te...