Sagara Bagaskara Putra, Cowok Imut nan mengemaskan. Menjelang kedewasaannya berubah menjadi pemberontak tak tertandingi. Namanya di kenal di kalangan SMA Manapun! Cowok Jenius SMA Brawijaya, Selain Tampan ia juga menjelma Menjadi monster yang tak te...
Pagi itu kegemparan melanda SMA Brawijaya, Sosok Primadona sekolah berdampingan dengan cerminnya. Anggi benar benar berangkat ke sekolah bersama dengan Anggun, Anggi yang menggunakan motor KLX yang ia bawa dari bandung. Serta Anggun yang menggunakan mobil sedan Putih. Pemandangan pagi itu membuat banyak pasang mata menatapnya tanpa berkedip. Jelas saja terlihat seperti Anggun tapi yang membedakannya adalah Anggun tidak pernah bisa menggunakan motor dan Rambut Anggun juga sedikit kecoklatan bukan hitam legam.
Keduanya berjalan berdampingan menuju ruang kepala sekolah, banyak pasang mata mengawasi lewat ekor mata.
Terlebih lagi Mata Sagara yang sedari tadi memperhatikan ketika keduanya tiba di parkiran. Mata tajam itu tak pernah lepas dari cewek berambut pendek yang ia tarik paksa tempo lalu.
“Bararti yang kemarin lo labrak itu kembaran, Anggun“ Rangga berucap sambil memasukkan ponselnya kesaku celana.
“Gue gak pernah tau kalau Anggun punya kembaran, pake motor lagi.“ Ujar Lucas di samping Sagara.
“Gue lebih suka cewek hardcore!“ Ujar Sagara membuat teman-temannya menatapnya.
“Jangan deh, Ga. Mereka saudara.“ Ujar Lemos memperingati.
“Memangnya ada masalah?“ Sagara menaikan satu alisnya.
“Anggun kan naksir elo! Masa elo naksir saudaranya!“
“Tumben ucapan lo bener?“ Tanya Akbar.
“Gue suka permainan,“ Senyum Sagara tampak menyeramkan membuat yang lain paham, bila perang dunia bakal terjadi sebentar lagi
* * *
3-IPA-1 langkah terakhir Anggi mengikuti Pak Burhan wali kelasnya. Dengan pelan Anggi memasuki kelas itu, begitu banyak suara terkesiap juga tatapan kagum membuat Anggi berdecak kesal.
“Perhatian, kalian ada teman baru.“ Ujar Burhan, “Nak, perkenalkan diri kamu.“ Anggi mengangguk.
“Nama Saya Anggi Aurora Senja, Panggil aja Anggi.“
“Kenapa gak di panggil Senja?“ Ujar Suara yang membuat Anggi terkaget.
“Sagara, diam kamu.“ Tegur Burhan.
“Anggi silahkan duduk dekat Ghea ya“
Anggi berjalan menuju bangku yang sudah di tunjuk, ternyata ia mengenali teman sebangkunya yang kemarin sempat ia buat jatuh.
“Ghea apa kabar?“ Tanya Anggi ramah.
“Baik, Lo apa kabar?“ balas Ghea sambil tersenyum.
“Baik juga,“ Jawab Anggi.
Sagara memperhatikan dari belakang dengan senyum yang tak bisa di artikan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
