Kehebohan yang terjadi di SMA Brawijaya, akibat ulah Sagara. Nama Anggi menjadi salah satu cewek yang terkenal di segala penjuru sekolah hanya dalam satu hari dan menjadi trending topik!
* * *
Lima belas menit sebelum jam pertama dimulai, Anggi melangkah masuk dengan tenang. Namun langkah tenangnya itu segera menjadi tergopoh-gopoh saat dilihatnya Ghea sedang berdiri dengan cemas di mejanya.
"Ge, kenapa?" tanyanya panik.
"Gue disuruh pindah duduk oleh Sagara," Jawab Ghea.
"Hah?"
"Tuh lihat, dia aja udah stay gitu di bangku gue!" kesalnya, "Lo suruh pindah aja sana cowok lo itu"
Anggi benar benar tak abis pikir dengan pemikiran Sagara yang gila itu, cukup 3 hari yang lalu ia membuat sekolah heboh dengan menyatakan mereka pacaran, sekarang apa? Ia bahkan ingin duduk di bangkunya Ghea yang berarti ia akan duduk dengan Anggi!
Dengan kesal Anggi berjalan ke arah bangkunya, di tatapnya Sagara yang memberikannya senyum manis.
"Selamat Pagi, Sayang." Sapa Sagara, sok manis.
"Pindah gak!" Ujar Anggi.
"Pagi-pagi udah ngambek, sini duduk." Sagara merentangkan kedua tangannya yang satu di belakang bangku Anggi. Serta kakinya berada di atas meja. Memang memang gak punya otak! Desis Anggi kesal.
"Ga, Itu bangkunya Ghea!"
"Terus?" Tanya Sagara santai.
"Ya lo pindah!"
"Gak!"
Pagi ini Anggi di buat kesal oleh makhluk Planet bernama Sagara, dan selama pelajaran ia tidak bisa konsen karena cowok itu terus menerus berbisik di telinganya. Andai saja Bu Sam tidak sedang menjelaskan materi, maka dengan suka rela Anggi akan berteriak kencang untuk menghentikan ulah cowok sinting yang sekarang berstatus sebagai pacarnya.
"Nanti ke kantin pergi sendiri ya, gue ada urusan negara." Bisik Sagara di telinga Anggi.
Anggi menoleh ke arahnya dengan tatapan jengah, "bisa diem gak!"
"Lo cantik ya kalau marah, senyum apa lagi." Sagara bertopang dagu menatap Anggi lekat. Membuat Anggi terdiam dan dengan cepat menghadap ke arah lain.
Tak lama bel istirahat berbunyi membuat Anggi menarik napas lega, dengan cepat ia mengemaskan segala buku tulisnya. Dan ingin beranjak pergi, tapi Sagara lebih dulu mencekal tangannya.
"Buru-buru amat," Ujar Sagara.
"Mau ke kantin," Jawab Anggi cepat, intinya ia ingin segera pergi dari hadapan cowok ini.
"Sendiri?" Tanya Sagara lagi, tampak tidak suka.
"Iyalah, sama siapa lagi!" Kesal Anggi.
Sagara menatap segala penjuru kesal mencari orang yang akan disuruhnya menemani Anggi ke kantin. Tidak mungkin Ghea dan Shasa karena keduanya ada rapat untuk turnamen voli nanti. Dan Sagara juga tidak bisa menemani Anggi.
Perlu kalian tau kalau Sagara ini Posesif banget sama Anggi!
"Gak usah ke kantin kalau gak ada yang nemanin!" Ujar Sagara mendapatkan pelototan dari Anggi.
"MASA GITU!" Tanpa sadar Anggi berteriak kencang suaranya sudah menggelegar sampai ke kelas sebelah membuat Sagara terkekeh.
"Gue ada urusan nih, bentar-" Sagara masih menahan tangan Anggi dengan kuat takut cewek itu pergi, dan tangan satunya memegang ponsel dan menelpon seseorang.
"Bar," ujar Sagara.
"Lo duluan sama anak anak, ntar gue nyusul. Mau anter Ibu Negara ke kantin gak lama." Setelah menelpon ia bangkit berdiri dan membawa Anggi ke keluar kelas.
"Mau kemana?" Tanya Anggi ia sudah malas berdebat.
"Ke kantin lah"
"Katanya sibuk."
Sagara menghentikan langkahnya dan menatap Anggi sekilah. "Lo itu Prioritas gue, jadi lo jangan banyak tanya."
Ucapan Sagara membuat Anggi terdiam dan tetap mengikuti langkah kaki cowok itu.
* * *
"Gun!" Panggil Andin ke sekian kalinya, Barulah Anggun tersentak dan menyahut.
"Eh, kenapa?" Tanyanya.
"Lo gak marah sama Anggi kan karena dia jadian sama Sagara?" Tanya Andin mereka kini tengah berada di kantin dan pandangan kedua sejoli yang baru saja memasuki area kantin sangat menarik perhatian.
"Lo diem aja." Entah mengapa suara Anggun terdengar dingin.
"Kan lo tau Sagara memang gitu, harus dapetin apa yang ingin dia miliki." Andin tetap ngomong. Ia tak ingin Anggun semakin membenci Anggi, karena demi tuhan ini memang bukan kesalahan Anggi. Kalau Andin jadi Anggi pun ia akan melakukan hal yang sama.
Yang Andin tak abis pikir kenapa Anggun sangat mempermasalahka itu padahal mereka saudara dan kembar pula. Seharusnya saling mendukung.
"Gue gak akan rebut Sagara dari Anggi, tapi gue akan buat Sagara yang ninggalin Anggi demi ngejar gue." Ucap Anggun penuh kemenangan, karena ia sudah menyiapkan rencana yang ia yakin Sagara akan berbalik mengejarnya.
* * *
Suasana War mendadak diam ketika Sagara menggerebek meja dengan kuat. Tak ada yang berani menyahut apalagi bergerak. Senyap sepi yang mencengkam.
"kan gue udah bilang! Jangan balap motor sama Beny! Kenapa lo masih nekat!" Ujar Sagara marah pada Joy salah satu temannya.
"Gue di ancem, Ga. Gak ada yang bisa gue lakuin." Ujar Joy takut-takut.
"Berapa orang yang ngancem lo?" Introgasi Sagara kepada teman temannya yang di anggap berbuat salah memang menyeramkan.
"7 Orang dan gue sendiri." Fakta itu membuat Api dalam diri Sagara menyurut. Wajar saja bila seperti itu.
"Bukan salah Joy, Ga" Ucap Akbar yang selalu setia menenangkan sahabatnya kala setan menghampirinya.
"Gue harus bales Beny!" Ujar Sagara sungguh. Ia teringat dengan Tamparan yang Anggi dapatkan saat ia di sandra. Beny harus menerima akibatnya Sagara tidak peduli apapun!
* * *
Hari ini aku akan extra post ya..
Pantau aja terus ✨Note : Semenjak Sagara pacaran sama Anggi, cowo itu gak pernah mau ninggalin Anggi sendiri. Prioritas katanya :D and Sagara itu cemburuan! Catet ya HAHA
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA ✓
Teen FictionSagara Bagaskara Putra, Cowok Imut nan mengemaskan. Menjelang kedewasaannya berubah menjadi pemberontak tak tertandingi. Namanya di kenal di kalangan SMA Manapun! Cowok Jenius SMA Brawijaya, Selain Tampan ia juga menjelma Menjadi monster yang tak te...