🌼 8 🌼

1.3K 154 28
                                    

Hayoo lo jangan sampe mimisan diliatin Akas😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayoo lo jangan sampe mimisan diliatin Akas😂

🌼🌼🌼

Pukul empat kurang sepuluh menit, Daisy Ambarilis mengakhiri sesi belajar dengan meninggalkan beberapa soal yang harus Akas kerjakan. Awalanya cowok itu terlihat enggan dan kurang senang, tetapi Daisy pura-pura tidak peka dan justru langsung pamit pulang. Namun sebelum melesat ke rumah, dia sempatkan mampir ke rumah kakak dari mendiang ibunya. Sudah lama Daisy tidak berkunjung ke sana.

"Assalamualaikum, Bude."

Wanita berdaster batik yang tengah repot menumis sesuatu di dapurnya, dibuat terkesiap. Buru-buru ia menoleh dan tak bisa menutupi keterkejutan begitu melihat siapa yang kini berdiri di hadapannya dengan memamerkan senyum lima jari.

"Waalaikumsalam ... Ya Allah, Isy. Kok ndak ngasih kabar mau main ke sini?"

"Kayak Isy orang jauh aja sih, Bude, harus ngabarin dulu." Daisy berujar lugas seraya mencium punggung tangan budenya.

"Iya kan Bude kaget aja. Setelah sekian lama ndak setor muka, tiba-tiba sudah di sini aja." Diran ingat, sudah lama sekali Daisy tidak ke rumahnya sejak kepindahan ponakannya tersebut tahun lalu. Mungkin ada tiga bulan, kalau tidak salah ingat. Hanya Ameera yang setidaknya sebulan dua kali mampir sepulang kerja.

Daisy nyengir kuda. Mengangkat jari telunjuk dan tengah membentuk huruf 'v'. Menyampaikan sesal dengan beberapa alasan yang di-iyakan saja oleh kakak kandung mendiang ibunya tersebut.

"Namanya juga selebgram, Mah. Jadwal foto endorse sama buat video Youtube-nya Kak Isy pasti padet banget."

Celetukan itu asalnya dari Raline--adik sepupu Daisy yang datang-datang langsung mengambil duduk di kursi meja makan dengan satu kaki terlipat di atas kursi sedang satunya berayun di bawah. Ia mencomot apel merah dan mengunyahnya dalam satu gigitan besar.

"Sotoy banget sih, Iin comel."

"Lah, bener kok. Notif-ku jebol tahu sama pemberitahuan Kakak upload ini-itu."

Daisy terkekeh. Wajah pura-pura merajuk cewek jadi-jadian itu sejak dulu berhasil menghiburnya. "Biar jadi obat pelepas kangen kamu ke Kakak."

Raline mencibir yang membuat tawa Daisy kian pecah. Dicubitnya gemas pipi bulat gadis kelas sembilan tersebut. Yang langsung dihadiahi ujaran kekesalan.

Di lain sisi, Diran yang melihat tawa Daisy seakan bisa merasakan hatinya menghangat. Kecemasan-kecemasan untuk remaja itu mendadak hilang. Walau sejenak. Karena dia sadar, sampai kapan pun, dia tidak akan bisa berhenti mencemaskan ponakaannya ini.

Selagi dia menyelesaikan masakan untuk makan malam, Diran meminta Daisy menunggu saja di ruang tengah bersama Raline.

Awalnya Daisy menolak dan ingin membantu budenya saja, tetapi wanita yang wajahnya lumayan mirip dengan mendiang ibunya tersebut, tidak mudah dibantah. Dia bisa mengomel sehari semalam jika yang ia perintahkan tidak dituruti.

Daisy [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang