🌼 30 🌼

1.1K 117 8
                                    

Daisy duduk tepekur di meja belajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daisy duduk tepekur di meja belajar. Jendela di hadapannya yang dibiarkan terbuka, membawa angin masuk. Membuat surai gadis itu bergerak-gerak. Kulit wajahnya sampai dingin.

Perhatian Daisy sejak tadi tak beralih dari dua buah kaktus yang ia taruh di bingkai jendela. Ingatannya bekejaran. Mengingat bagaimana dua kaktus lucu ini bisa sampai di kamarnya. Menjadi temannya.

Senyum kecut Daisy tersungging.

Suara deruman mesin mobil menarik atensi Daisy. Dari balik jendela, bisa dia lihat mini cooper kakaknya merapat. Sosok kakaknya turun dari mobil guna membuka pagar lalu kembali mengemudi dan memarkirkan mobil di carport.

Mendesah, Daisy menyandarkan punggung ke sandaran kursi. Entah datang dari mana, mungkin efek kegabutan. Tangan Daisy tiba-tiba menggapai ponsel yang selama beberapa hari ini lebih banyak menganggur.

Banyak notifikasi menyerbu dan Daisy perlu beberapa waktu untuk menormalkan detak jantungnya. Pertama-tama, gadis itu membuka room chat-nya dengan Akas yang sudah 'berdebu' dan mungkin sudah banyak sarang laba-labanya di sana. Jempolnya terus menggulir layar. Membaca chit-chat mereka. Rindu itu nyata. Namun Daisy tak berdaya mengurainya. Dia takut, Akas semakin membencinya.

Puas membaca chat lama, Daisy keluar dari laman Whatsapp--mengabaikan banyaknya pesan yang masuk. Karena mereka bukan Akas, dan Daisy merasa tak perlu membalasnya.

Dan gilanya, Daisy turut membuka laman instagram. Komentar-komentar jahat itu masih terus menghujani postingan juga DM-nya. Entah dari mana keberanian ini datang, yang pasti Daisy membacanya satu per satu. Walau itu sama saja dengan merajam hati sendiri.

@momome : Cuma mau cari perhatian doang tapi segininya. Dasar nggak waras, nyesel pernah ngefans banget sama lo!!!!

@i'm_yooli : Heol, gue curiga deh. Ini lo pemakek deh kayaknya. Lagi sakau trus gak sadar nyayat-nyayat tangan sendiri. Hihhh polisi mana polisi.......

@noname : Perasaan hidup gue lebih blangsak tapi nggak pernah tuh kayak lo gitu. Emang dasarnya iman lo rendah. Makanya mudah kehasut bisikan setan. Taubat sana, Mbak.

@maike_77 : Lo cantik sih, tapi nggak waras.

@ruditabuticintaisy : Semoga segera diberi hidayah. Tapi jangan kecewa kalau gue nggak jadi barisan pecinta lo lagi ya. Gue doyan yang waras soalnya.

Daisy tertawa keras. Hingga suaranya bergema memenuhi langit-langit kamar. Namun mirisnya, matanya tak berhenti mengalirkan air mata. Dadanya sesak luar biasa. Semua pencapaiannya selama ini tinggal kenangan. Menyisakan omong kosong. Dia hancur sehancur hancurnya. Semua orang membencinya. Dan ada nama Akas di barisan para pembenci Daisy.

Mungkin akan bertambah seiring berjalannya waktu.

Tawa Daisy berhenti bersamaan dengan suara deritan pintu membuka. Daisy buru-buru menyeka air matanya dan menoleh lewat bahu.

Daisy [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang