Pensil Untuk Riri

931 29 0
                                    

"Pokoknya aku mau pensil yang baru!" Ina menuntut ibu untuk membelikan pensil baru. 

"Ina sayang, pensil kamu ini masih ada separuhnya. Lihat!" Ibu menunjukkan kotak pensil Ina yang berisi beberapa pensil yang tinggal separuh. 

"Nggak enak dipakai buat menulisnya, Bu, kalau tinggal separuh gitu," jawab Ina sambil memerlihatkan ia menggenggam pensil pada ibu. Tinggi pensil hanya melewati sedikit batas genggaman tangan Ina. 

"Itu masih bisa digunakan Sayang," balas ibu sambil membelai rambut Ina. 

"Pokoknya aku mau pensil yang baru! Kalau tidak, Ina tidak akan sekolah besok!" ancam Ina. 

Ibu hanya menghela nafas kemudian mengiyakan permintaan Ina untuk membelikan pensil baru. 

***

"Aku akan menggunakan pensil yang tinggal separuh ini sampai tidak dapat digunakan untuk menulis lagi, Bu," ucap Ina ketika baru saja mengganti baju seragamnya dengan baju rumah.

Ina terlihat ceria dengan senyum bahagia di wajah bulatnya. Rambut buntut kudanya ikut bergoyang ketika Ina sampai di ruang makan.

Ibu yang sedang menyiapkan makan siang menoleh pada Ina. Sebelum ibu bertanya alasannya pada buah hati tercintanya. Ina melanjutkan bicara, "ternyata Riri tidak seberuntung aku, Bu."

Ina menarik kursi lalu duduk melanjutkan cerita. 

"Aku lihat, pensil Riri lebih pendek dari punyaku. Itu pun hanya satu kulihat di kotak pensilnya. Akhirnya aku memberikan pensil baruku pada Riri. Nanti kalau pensilku yang tinggal separuh tidak bisa digunakan lagi. Baru beli baru, deh."

Ina menerima piring yang sudah berisi nasi dari ibu. Mereka saling senyum. Tapi senyum ibu penuh bangga pada Ina. 

Aneka Cerita AnakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang