Senyum Bahagia Tia untuk Ibu

2K 57 13
                                    

Tia melihat ibu sedang duduk di halaman depan rumah di bawah pohon  belimbing. Beristirahat setelah selesai menjemur pakaian. Peluh membasahi dahi ibu. Pagi ini sinar begitu melimpah padahal waktu belum menunjukkan pukul delapan. 

Terlihat sapu lidi di sebelah ibu. Sepertinya setelah istirahat, ibu akan melanjutkan pekerjaan dengan menyapu halaman. 

Melihat hal tersebut, Tia yang sedari tadi memerhatikan ibu dari balik jendela rumah keluar menghampiri ibu. 

"Biar Tia yang menyapu ya, Bu?" ucap Tia sambil mengambil sapu dari sisi ibu. 

"Lho, biar Ibu saja. Kamu lebih baik mengerjakan tugas dari sekolah. Tia bilang tugasnya banyak. Iya, kan?"

Sudah hampir satu minggu Tia tidak sekolah. Wabah Covid-19 atau virus corona adalah penyebabnya. Malah ada kemungkinan waktu belajar di rumah diperpanjang. Mengingat wabah corona tersebut makin meluas. Bahkan UN pun ditiadakan demi mencegah penyebaran virus ini. 

Meskipun UN tahun ini ditiadakan. Bukan berarti Tia kecewa karena persiapan yang telah ia lakukan semaksimal mungkin untuk menghadapinya. Tugas yang diberikan oleh guru tetap dikerjakan dengan semangat. 

"Sudah, Tia saja yang menyapu. Mengerjakan tugasnya setelah menyapu daun-daun yang berserakan ini," tukas Tia. 

"Ya, sudah kalau begitu. Ibu ke dapur dulu. Masak untuk makan siang kita nanti."

Tia mengangguk dengan bibir menyungging senyum senang pada ibu. Ia senang karena bisa meringankan beban ibu. 


Aneka Cerita AnakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang