Lebaran's Day

86 4 0
                                    

"Bun, jadinya nggak ada baju baru, nih?"

"Didit, kan sekarang lagi musim virus. Didit lihat berita di tv, kan?"

Didit mengerti apa yang dimaksud bunda dengan virus tersebut. Ia pun berkata, "Virus corona jahat!" Wajah Didit kesal, marah, juga sedih.

"Gara-gara virus corona Didit nggak bisa sekolah, nggak bisa main sama teman-teman, nggak bisa beli baju lebaran, nggak dapet "THR" dari om dan tante karena nggak bisa kumpul keluarga," ucap lanjut Didit panjang lebar. Mungkin ini adalah puncak kekesalan Didit setelah hampir tiga bulan diam di rumah.

Bunda mendengarkan tiap kalimat kekesalan Didit dengan tenang. Bunda membiarkan semua kekesalan hati Didit keluar tanpa dipotong atau sekadar menimpali.

"Didit. Sini duduk dengan bunda, Nak!" Bunda menepuk sofa kosong di sebelahnya. Lalu bunda mengambil gawai dari atas meja.

Didit menghampiri bunda dengan wajah masih terlihat kesal dan kecewa. Tubuhnya dijatuhkan ke atas sofa, membuat bunda sedikit terloncat dari duduknya.

"Bunda! Didit kan udah duduk disamping bunda. Bunda malah main hape."  Bibir bawah Didit maju beberapa sentimeter. Manyun.

Bunda tersenyum dan berkata, "Nih, Bunda cuma kasih liat ini," ucap bunda sambil menyodorkan gawainya.

Didit pun mengambil gawai dari tangan bunda. Ia membaca headline berita di salah satu situs web berita nasional. Kemudian membacanya dalam hati.

Ibu Ini Bawa 4 Anaknya Jalan Kaki 10 Km untuk Ambil Beras dari Dermawan

Ibu Ini Bawa 4 Anaknya Jalan Kaki 10 Km untuk Ambil Beras dari Dermawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Didit terdiam. Bunda pun membiarkan Didit terdiam. Bunda tahu, diamnya Didit karena ia sedang merenungi apa arti makna lebaran sesungguhnya.

Aneka Cerita AnakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang