Layangan Gungun

428 20 0
                                    

       Sambil bersepeda Gungun bersenandung gembira. Bunda memintanya pergi membeli gula pasir di warung. Dan ia berniat membeli sebuah layangan dari uang kembalian gula tersebut. 

       'Nanti kalau ditanya bunda uang kembaliannya. Bilang saja jatuh dari kantong.' Batin Gungun. 

      Ketika Gungun sampai di rumah. Ia menaruh sepeda dan layangannya di samping garasi. Dan sandiwara pun dimulai.

      "Saku celanamu tidak bolong, kan?" tanya bunda. 

        "Tidak, Bun," jawab Gungun sambil memperlihatkan saku celananya pada bunda. 

       "Mungkin saku celanamu kurang dalam. Atau bisa juga saat mengayuh sepeda, sehingga uangnya terjatuh." Bunda menduga-duga.

      "Sepertinya begitu, Bun," timpal Gungun mulai merasa bersalah ketika melihat wajah Bunda begitu bingung.

       Tapi rasa bersalah itu teralihkan ketika teman-teman Gungun memanggil namanya. Mengajak ia bermain layangan di tanah lapang. 

        "Aku pergi main dulu ya, Bun,"ucap Gungun dan mencium punggung tangan bunda. 

       Setelah mengambil layangan dari garasi. Gungun dan teman-temannya pun berjalan bersama menuju tanah lapang sambil ngobrol. 

      "Aku beli layangan dari sisa uang jajan sekolahku hari ini," ucap Putra sambil memerlihatkan layangan berwarna merah dan hijau. 

      "Kalau aku boleh dapat dari hasil mengejar layangan putus." Atief berkata bangga memamerkan layangan bergaris hitam dan putih. 

      "Rezeki kita beda-beda untuk mendapatkan layangan ini," timpal Putra. 

       "Tuhan memang maha tahu isi hati setiap manusia. Tahu aja kita mau layangan. Eh, dikasih," lanjut Atief. 

      Gungun terdiam, berjalan menunduk melihat layangan yang sedang dipegangnya. Ia merasa malu pada Allah. Pasti Allah sudah tahu niatnya mengambil uang kembalian gula pasir itu. Apalagi niat itu sudah terlaksana. 

      "Aku tidak jadi main layangan, ya, teman-teman. Aku mau bertemu bunda," ucap Gungun pada kedua temannya.

       Putra dan Atief saling bertatapan bingung. Sebelum mereka menjawab, Gungun sudah lari kencang pulang ke rumahnya. 

***

       Tahukah teman-teman bahwa salah satu nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah Al Muhaimin? Yang artinya Maha Pemelihara. Allah mengawasi dan menyaksikan seluruh makhluk-Nya, berkuasa atas diri mereka dengan penuh perhatian dan kekuasaan, memberi mereka rezeki dan kehidupan.

      Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,

الْمُهَيْمِنُ مُؤْمِنُ ا لسَّلَامُ ا لْقُدُّوسُ ا الْمَلِكُ هُوَ لَّا إِلَٰهَ لَا ي الَّذِ اللَّهُ هُوَ

“Dia Lah Allah yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara.” (Al Hasyr ; 23)

Dengan sifat Allah sebagaimana tersebut di atas maka sudah seharusnya Gungun menyadari bahwa:

Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengetahui seluruh perbuatan kita, baik itu yang kita tampakkan ataupun kita sembunyikan, di siang hari ataupun malam hari. Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang tersembunyi dari penglihatan-Nya. Bahkan gerakan mata yang cepat dan lintasan niat dalam hati, dapat diketahui-Nya.

Yakinlah bahwa Allah telah mengatur rezeki setiap hambanya. Dengan berdoa dan usaha. Inshaa Allah semua akan didapat. 

       

      

Aneka Cerita AnakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang