Bunda Dika Tidak Ada di Rumah #part2

144 9 0
                                    

"Kita ke rumah siapa dulu, Kak?" tanya Cyra pada Clemira. 

"Bagaimana kalau kita ke rumah Bunda Dika dulu," jawab Clemira. 

"Boleh, deh. Rumah Dika kan lebih dekat dari rumah kita. Kalau rumah Rena kita harus melewati rumah tanah kosong dulu." 

Mereka melangkahkan kaki menuju rumah Dika yang berada di sebelah kiri rumah mereka. Rumah yang posisinya bersebelahan dan hanya dipisahkan oleh tembok sebagai pembatas. 

Tidak sampai hitungan lima menit mereka tiba didepan pintu rumah Dika yang juga teman sekolah Clemira dan Cyra. Rumah yang tidak berpagar dan rumah tampak depan sama persis dengan rumah mereka. 

"Assalamualaikum," ucap kompak kedua kakak beradik yang terpaut hanya dua tahun itu. 

Tidak ada jawaban terdengar dari si pemilik rumah. Mereka pun mengucapkan salam untuk kedua kalinya. Lalu menunggu beberapa saat. Sekali lagi tidak ada balasan dari salam mereka. 

"Sekali lagi ya, Cy?" ajak Cyra untuk mengucapkan salam. 

"Assalamualaikum!" Untuk yang ketiga mereka ucapkan dengan suara agak keras. 

"Sepertinya Dika tidak ada di rumah, Cy," ucap Clemira pada Cyra.

"Sepertinya begitu, Kak," jawab Cyra sambil melihat ke dalam rumah melalui jendela. Kedua tangannya berada di kiri dan kanan kening. Mencoba menghalau cahaya agar dapat melihat jelas ke dalam rumah. 

"Cyra!" seru Clemira dengan suara pelan tapi agak menghentak. 

"Kamu tidak boleh mengintip rumah orang."

"Aku kan cuma mencoba memastikan tidak atau ada orangnya di dalam," jawab Cyra kesal pada kakaknya sambil menyudahi intipannya kedalam rumah melalui jendela. 

"Nanti kita kembali lagi kesini. Sekarang kita ke rumah Rena dulu saja," ajak Clemira. 

Cyra mengikuti kakaknya dari belakang dengan bibir manyun. Ia akan mengadu pada bundanya tentang perlakuan kakaknya pada dirinya nanti. 



Aneka Cerita AnakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang