Tas Clemira

151 7 0
                                    

"Aku mau tas seperti kakak pokoknya!" Cyra merengut dengan dagu hampir menyentuh dadanya.

Ia merasa bunda tidak adil karena membeda-bedakan antara ia dan kakaknya, Clemira. Bukankah ini pertanda bunda lebih sayang kakaknya dibanding ia? 

"Lho, bunda tidak adil bagaimana, Cyra?" tanya bunda pada Cyra. 

"Iyah, tidak adil dimananya sih, Cy?" Clemira pun bertanya pada adiknya. 

"Ya iyalah tidak adil. Masa tas kakak lebih bagus dan lebih mahal dari punyaku," jawab Cyra.

Bunda dan Clemira saling berpandangan lalu menahan senyum melihat Cyra. Wajahnya lucu dan makin imut. Bibir mungilnya mengerucut, sorot matanya kesal melihat bunda dan kakaknya menertawakan dirinya meski ditahan. 

"Cyra lupa ya? Sebelum kita pergi ke pasar. Bunda kan bilang, kalau anggaran untuk membeli tas kalian berdua adalah sama."

"Iyah, betul itu," timpal Clemira. 

"Lalu mengapa kakak bisa membeli tas lebih bagus dan mahal dari punyaku?" 

"Ih, masa kamu tidak ingat? Semalam kan aku memecahkan celengan ayam," jelas Clemira. 

Bunda tersenyum melihat kakak beradik tersebut. Mereka berdua berusaha untuk menemui titik temu dari perbincangan yang agak sengit dari pihak adiknya itu. 

"Semalam waktu kamu bertanya untuk apa celengan kit dibuka. Lalu kakak jawab uang hasil celengannya sebagai tambahan untuk membeli tas baru," lanjut Clemira.

"Aku tidak dengar kakak bilang begitu?"

"Ya, jelas aja tidak dengar. Kamunya kan asik main game," jawab Clemira.

Wajah Cyra tetap memberengut, tapi dagunya tidak sampai menyentuh dadanya seperti di awal tadi. Tidak lama ia menghampiri bunda dan menggelayut manja di lengan bunda. 

"Bun, aku mau dibelikan tas seperti kakak, dong. Nanti potong uang jajan aku aja, deh, sebagai gantinya. Aku juga janji kalau bakal mulai menabung seperti kakak." Rajuk Cyra. 

Bunda memeluk sayang Cyra dan Clemira pun tersenyum melihat tingkah adiknya. 



Aneka Cerita AnakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang