Diam di Rumah

97 5 3
                                    

"Hore, sekolah libur!" seru Adi gembira.

Pandemi membuat sekolah libur lebih lama dari liburan semesteran biasanya. Adi malah sudah membuat rencana kegiatan selama berlibur di rumah.

"Aku mau bangun siang, main gim, nonton tv, dan bermain layangan," ucapnya dengan mata berbinar pada ibu.

"Kok, kegiatan belajarnya nggak disebut?" tanya ibu.

"Kan libur, Ibu. Masa sesekali libur belajar aja nggak boleh," jawab Adi sekaligus memohon untuk dikabulkan permintaan agar tidak belajar dulu pada ibu.

"Coba diingat-ingat pesan Bu Guru di sekolah sebelum libur apa?"

"Kami diminta belajar," jawab Adi menunduk lesu.

"Nah, itu ingat. Jadi belajar tetap nomer satu. Setelah belajar, baru boleh melakukan kegiatan yang kamu sebutkan tadi... ."

"Asyik!" seru Adi memotong pembicaraan ibu.

"Eeh, ibu belum selesai bicara kok sudah dipotong?" ucap ibu sambil mengacak sayang rambut Adi, "untuk kegiatan main layangan tidak diperbolehkan," lanjut ibu lagi.

"Kenapa, Bu? Karena virus corona, ya?"

"Iya, betul. Coba diingat-ingat apa yang ibu guru bilang tentang virus ini di hari terakhir sekolah?"

"Bu guru bilang virus corona itu jahat. Bisa buat orang sakit dan belum ada obatnya. Kita diminta diam di rumah, tidak boleh bermain dan berkumpul dengan teman. Supaya rantai penularannya putus."

"Dan, harus sering cuci tangan, hidup bersih, makan makanan yang bergizi, cukup istirahat, juga olah raga," Ibu mengikuti perkataan Adi.

Surat selebaran dari sekolah yang diterima ibu ternyata dihafal oleh Adi.

Adi dan ibu tersenyum. Mereka pun kemudian merencanakan kegiatan yang akan dilakukan bersama selama berdiam di rumah.

Aneka Cerita AnakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang