Hachii!

72 3 1
                                    

Kepala Gungun menengadah. Mencoba melihat sinar lampu dari celah kusen jendela kamar. Ia berpikir kemungkinan untuk mencapai saklar lampu kamar kecil sekali. Matanya kedap-kedip dengan mulut sedikit menganga dengan tarikan napas seperti orang sedang berlari, tersengal-sengal.

Latief yang melihat hal tersebut mulai menyingkir. Ia tahu ciri-ciri kakaknya bila bertingkah seperti itu.

"Ih, kakak, nih!" ucap Latief sambil turun dari tempat tidur lalu menuju saklar di samping pintu kamar.

Kamar berdinding putih bersih dengan bergambar super hero di bagian belakang tempat tidur menyala terang.

Kini terlihat Gungun makin bereaksi dengan cahaya lampu. Tidak lama kemudian, "hachii!".

"Alhamdulillah," ucap Gungun sambil membuka selimut yang  menutupinya ketika bersin tadi.

"Yarhamukallah," balas Latief dengan langkah menuju tempat tidurnya lagi setelah mematikan lampu.

"Yahdiimulloohu wa yaslihu balakum." Gungun menjawab kembali doa adiknya.

"Terima kasih ya, De, udah nyalain lampu. Jadi lancar deh bersinnya," ucap Latief ketika Gungun sudah membaringkan tubuh di sisinya.

"Iya, sama-sama," jawabnya.

Lalu kakak-beradik itu pun membaca doa tidur bersama.

Aneka Cerita AnakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang