It's Okay

642 42 0
                                    

Kau tersenyum begitu tubuh jangkung milik Jin Hyuk terlihat diantara para peserta yang berjalan keluar dari gedung yang sama. Sempat kau tangkap raut lelah di wajahnya, sebelum laki-laki itu menemukan keberadaanmu. Jin Hyuk mempercepat laju kakinya, sembari menarik kedua ujung bibirnya.

Tersisa beberapa meter jarak kalian, lalu kau merentangkan kedua tanganmu dan sampailah Jin Hyuk di dekapanmu. Dia terlalu tinggi untukmu yang mungil ini. Kau baru saja ingin bertanya sesuatu ketika kau merasakan tubuh Jin Hyuk bergetar. Dan seakan perasa, dia malah mengeratkan diri denganmu. Tak memberimu kesempatan melihat dirinya.

Kau berpikir Jin Hyuk sedang tidak baik-baik saja, jadi kau memilih mengusap-usap punggungnya lembut. Berupaya menenangkan dengan cara yang kau bisa. Biarlah Jin Hyuk mengeluarkan semua bebannya melalui pelukan ini.

"Aku minta maaf ya. Aku tidak mampu memenuhi janjiku."

Oh ternyata, itu yang mengganggu pikiran Jin Hyuk.

"Listen me, Wei. Saat ini hanya ada satu kalimat yang sesuai untuk keadaanmu. Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Jika sekarang kau gagal, itu bukan masalah. Mungkin bukan saatnya kau mencapainya. Ada waktunya, yaitu nanti dan pastikan kau melampaui tingkatanmu saat ini. Yang paling penting, kau sudah melakukan yang terbaik. Remember that."

Ucapmu mencoba menguatkan pria tangguhku ini. Semoga sedikit mengurangi kesedihan yang mengerubungi hati Jin Hyuk. Ia melepaskan pelukan tapi tangannya tetap bertautan dengan tanganmu.

Tak sampai hati menyaksikan aliran air mata menggenangi wajah tampan kekasihmu. Jemarimu menghapus kedua pipi Jin Hyuk.

"Sampai sini saja menangisnya, okay?  I don't wanna see your tears again. Just smile, Lee Jin Hyuk."

Kau tahu, tidak mudah bagi Jin Hyuk untuk tersenyum begitu, tapi kau percaya dia bisa melakukannya.

"Comeback home, Wei?"

.

"Bagaimana? Enak?"

Jin Hyuk menganggukkan kepalanya ke arahmu. Ia terlihat semakin bersemangat ketika melahap makanan yang memang sudah kau buat sebelum menjemputnya. Rasanya senang sekali. Setelah sekian lama kalian terpisah disebabkan Jin Hyuk dikarantina demi berpartisipasi dalam sebuah acara kompetisi.

Dia menyadari bahwa kau terus memperhatikannya, jadi Jin Hyuk menjeda pergerakan mulutnya sembari menatapmu.

"Kenapa?"

"Tidak. Aku pinjam ini."

Untuk mengalihkan pembicaraan, kau meraih ponsel Jin Hyuk yang tergeletak di samping siku kirinya. Sedikit terkejut karena memergoki wallpaper pada ponsel Jin Hyuk adalah fotomu saat kalian berkunjung ke pantai musim panas lalu.

Kau menekan ikon kamera dan mulai mencari momen pas guna menjepret Jin Hyuk yang asyik menyantap makanannya. Namun, sialnya Jin Hyuk mengaktifkan mode suara, sehingga ketika kau mengambil gambarnya, ponselnya berbunyi.

"Kau memfotoku tanpa izin?"

"Hei, kalau tidak suka hapus saja nanti."

.

Keinginanmu untuk tidur tertunda, begitu ponselmu di atas nakas bergetar. Kau mengambil benda itu demi mengecek apakah itu pesan yang penting. Rupanya satu buah notifikasi dari akun instagram milik Jin Hyuk.

Dan betapa terkejutnya dirimu mendapati Jin Hyuk memposting foto yang tadi kau curi secara ilegal darinya. Tanpa caption tertentu, hanya ucapan terimakasih dalam bahasa inggris. Kau mengerti.

Hubungan kalian memang masih dirahasiakan dari publik, tak pelak memang keduanya harus menjalani secara diam-diam. Mungkin beberapa penggemar akan tersakiti dan merasa tidak adil dengan semua ini, namun beginilah kesepakatan antara dirimu dan Jin Hyuk. Kehidupan pribadi Jin Hyuk bukan untuk konsumsi publik, biarlah dia meniti karirnya dengan baik.

.
.
.








Pemanasan dulu aja, gimana?

Lee Jinhyuk Imagines (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang