😼 - tiga

3.4K 521 55
                                    


Bentar, kita kenalan sama tetangga
dua krucil gemes dulu

Bentar, kita kenalan sama tetanggadua krucil gemes dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin Ivan Sayudha—

🌻🌻🌻


"Hyunjin! Ayo main!"

"Jin, tuh, ditunggu Jisung sama Felix di depan. Sana, gih." Mama mengusap kepala Hyunjin sayang.

Hyunjin menggeleng, "ngga mau, Ma. Mereka jahat."

Kayanya Hyunjin masih trauma sama si kembar karena Kkami yang ditaruh di got beberapa hari lalu, deh.

Mamanya ketawa kecil inget kejadian itu, "itu kan kemarin. Sekarang mereka udah baik, kok."

"Bener ya, Ma?"

Mama mengangguk. Hyunjin tersenyum, berlari keluar rumahnya menghampiri si kembar yang asik melihat kepik di kebun bunga milik Mama.

"Kepik itu poopnya gimana, ya, Fel?"

"Ya ngga tau lah. Coba tanya aja langsung."

"Iya juga, ya. Heh, kepik. Kamu kalo poop gimana, sih?"

Hyunjin ketawa kecil denger ucapan random si kembar itu.

"Pertanyaan kalian ngga bakal dijawab. Coba tanya sama Bundamu aja." Hyunjin menyahut.

"Eh, Hyunjin sejak kapan disini?" Tanya Felix.

"Sejak kalian bahas poop. Hari ini mau main apa?"

Jisung mengetuk-ngetuk telunjuknya ke dagu, seolah berpikir. Padahal dia mikir mau buat ulah apa hari ini.

Felix tiba-tiba senyum lebar, "kita main ke komplek sebelah, yuk. Kata ayah ada taman disana. Nanti kita sekalian beli es krim."

Hyunjin menggeleng tegas, "ngga, Felix. Jauh banget. Nanti kalo ada om-om jahat terus kita diculik gimana?"

Pluk!

"Aduh! Jisung ngapain, sih, pukul-pukul!" Hyunjin mengusap kepalanya yang baru saja dipukul Jisung.

"Ngaco kamu! Mana ada om penculik disini!"

Felixnya ketawa, "main ke rumah Kak Lino aja, yuk. Kangen sama Doongie, nih." katanya kemudian berjalan lebih dulu.

Di sepanjang jalan menuju rumah Minho, Jisung sama Hyunjin itu ngga bisa diem. Nyerocos mulu. Mulai dari bahas masalah poopnya si kepik tadi, berlanjut ke bagaimana cara beli es krim tanpa ketahuan bunda dan mama sampai perdebatan aneh kaya..

"Upin Ipin tuh punya baju berapa, sih?"

"Patrick kan cuma pakai celana, kok dia ngga kedinginan, ya?"

"Kenapa ayam kakinya dua, ya, Jin?"

"Sung, kok Felix ilang?"

"Hah?"

Jisung langsung berhenti jalan, menghadap ke depan tempat Felix tadi berada. Bentar, emang daritadi dia hadep kemana?

"Eh, iya, ya? Kok ngga ada?"

"Fel?" Hyunjin memanggil.

Jisung menatap sekitar, matanya memicing waktu lihat ada gerak-gerik aneh di balik semak-semak tak jauh dari mereka berada sekarang.

"Jin, itu.. itu apa, ya?" tanyanya ragu sambil menunjuk semak-semak tadi.

Hyunjin menoleh, ikut memicingkan matanya guna melihat lebih jelas apa yang ada di semak-semak itu.

"Emm.. kayanya ada sesuatu disana, Sung." katanya sok yakin.

"Lihat, yuk, Jin?"

Hyunjin menatap Jisung ragu, "yakin? Terus Felix gimana? Kalo dia beneran diculik om-om jahat itu gimana?"

Gara-gara Hyunjin, Jisung jadi makin parno. Pikiran negatif kalo Felix beneran hilang diculik om-om penjahat hinggap di kepalanya. Masa baru mulai tokohnya udah hilang aja, sih.

Hyunjin pegang tangan Jisung, seolah ngeyakinin Jisung kalo apa yang ada di semak-semak itu aman dari segala macam bahaya.

"Uh.. emm.."

Jisung mengernyit waktu lihat ada kaki gerak-gerak dari dalam dedaunan.

"Felix?"

"Hm??"

Jisung memukul bahu Hyunjin, tersenyum, senyum songong, "kalo kaya begini aku sih berani."

Hyunjin mundur beberapa langkah, membiarkan Jisung menarik kaki tersebut dan muncullah sesosok pria mungil manis sedang merintih memegangi pantatnya yang baru saja mencium aspal jalanan.

"Loh.. Felix?"

Yang disapa memasang senyum lima jari, "hai, lagi, Hyunjin!"

"Kamu ngapain disitu?" Hyunjin mendekat. Dapat dilihatnya ada beberapa goresan tipis menodai pipi gembil Felix.

Jisung jongkok, membantu adiknya membersihkan tanah dan dedaunan kering dari rambutnya.

"Tadi Doongie lompat masuk ke sini. Kayanya seru, jadi aku ikut-ikutan. Eh, malah ngga bisa keluar, hehehe." Felix menggaruk pipinya, berakhir meringis perih ketika tak sengaja menggaruk luka kecil karena tergores ranting.

Jisung memukul dahinya. Hyunjin ngakak sambil pegang perutnya.

"HEI! KALIAN YANG GANGGU DOONGIE, KAN?!"

.

—; halo, guys, selamat sore^^
—; beberapa hari ini bimbang mau update atau ngga. Ya gimana, ya, aku udah nulis empat chapter ilang semua ಥ﹏ಥ /gapapa, aku kuat, aku tabah/
—; ya udahlah ya ಥ﹏ಥ

See you next chapt!

(discontinued) twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang