Hari ini, Mami undang si Kembar buat main ke rumah. Keluarga Changbin pindahan dua hari lalu, rencananya Mami undang si Kembar buat ikut acara syukuran. Bunda setuju, untung aja Jisung juga udah sembuh dari sakitnya.
"Loh, kalian ngapain disini?" Adalah pertanyaan dari Seungmin yang rupanya tak sengaja lewat di depan rumah baru Changbin dan ketemu si Kembar yang baru aja turun dari mobil sambil menatap Seungmin bingung.
"Rumah Seungmin dimana?" Felix bertanya.
Seungmin menunjuk rumah dengan banyak bunga di samping rumah Changbin, "itu rumahku. Kalian ngapain disini?"
"Wah, berarti Seungmin tetanggan sama Kak Abin ya, Ji?" tanya Felix. Si Sulung mengangguk, "iya, kaya kita sama Hyunjin."
"Felix! Jisung! Ayo masuk, Mami cariin kalian." Changbin tersenyum lebar menatap si Kembar. "Oh, hai, Seungmin!"
Seungmin tersenyum tipis, "hai, Kak Changbin."
"Kak, Seungmin boleh ikut masuk juga kan?"
Changbin jelas mengangguk. Tangannya terulur guna meraih tangan kosong Seungmin. "Ayo masuk, Min. Kita makan bareng di dalem."
Seungmin menurut. Lagi pula dia juga bosen di rumah terus.
"Halo, Felix! Hai, Jisung! Eh, ada Seungmin juga. Sini, sayang, Mami kasih es krim!" Mami melambaikan tangannya, memanggil keempat tamu kecil yang baru saja masuk di rumah besar itu.
"Felix mau rasa coklat, Tante!" Felix tersenyum riang.
"Ini buat Felix. Jisung sama Seungmin mau coklat juga?"
Seungmin menggeleng, "maunya es krim, Tante. Bukan coklat."
Jawaban polos Seungmin buat Mami tertawa. Wanita itu mencubit pipi tembam Seungmin sebelum akhirnya memberi ciuman kecil. "Iya, sayang. Mau es krim rasa apa? Mami punya rasa coklat, strawberry, sama vanila."
"Jisung mau yang vanila!" Jisung bersorak.
"Yang coklat aja deh, Tante. Biar sama kaya Felix." Seungmin tersenyum.
Mami gigit bibir nahan gemes. Jisung yang kegirangan dan Seungmin yang senyum sukses buat Mami memekik tertahan.
"Changbin ngga ditawari, Mi?" Changbin yang merasa Maminya terlalu asik sama temen-temennya berujar sambil cemberut.
"Changbin ambil sendiri. Kan kamu udah gede, udah mau masuk SD." Mami acak rambut putranya.
Changbin meskipun cemberut tetep nurut juga. Dia ambil satu cup es krim rasa vanila dan dibawa buat duduk bareng temen-temennya di bangku tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Seungmin, Jeongin kemana?" tanya Changbin usai melahap suapan besar es krimnya.
"Jeongin lagi tidur. Kata Ibu ngga boleh diganggu."
"Jeongin itu siapa?" Jisung yang ngga paham siapa Jeongin bertanya.
"Sepupuku." Seungmin senyum.
"Sepupu itu apa?" Kini giliran Felix yang bertanya. "Kita punya sepupu ngga, Ji?"
"Nanti aku tanya Bunda." Jisung senyum sambil usap kepala Felix.
"Seungmin, boleh main sama Jeongin ngga?" tanya Changbin.
Seungmin menggeleng, "kakak serem, nanti Jeongin nangis. Mending aku ajak Felix aja. Ayo main sama aku, Lix." Seungmin raih tangan Felix. Yang ditarik mengangguk antusias, penasaran sama istilah 'sepupu' yang jarang banget didengarnya.
"Jisung, aku main sama Seungmin ya!" Felix melambaikan tangannya ke arah Jisung sebelum menghilang di pintu utama rumah baru Changbin.
"Kamu ngga ikut main, Ji?"
"Nggak, males. Oh, boleh minta es krim lagi, Kak Abin?"
🌻
"Ini Jeongin? Kok lucu banget!" Felix menggigit jempolnya, gemes sama Jeongin yang tertidur pulas sambil memeluk boneka karakter rubah dari kartun Pororo.
"Kamu juga lucu kok, Felix."
Felix melotot, "ngga! Aku ganteng!"
Seungmin ketawa, "aku kemarin dibeliin origami sama Ibu. Mau main bareng?"
"Origami itu... Apa?"
Seungmin membuka laci nakas, mengeluarkan beberapa pack origami yang masih tersegel lengkap dengan gunting, spidol, dan lem kertasnya.
"Ini origami. Sini, aku ajarin buat."
Kedua bocah itu duduk di atas karpet. Seungmin selaku tuan rumah menata meja lipatnya di hadapan Felix.
"Kamu mau kertas warna apa?" Seungmin mengeluarkan lembaran origami dari bungkusnya. Menata beberapa lembar berbeda warna di hadapan Felix.
"Ini, biru aja. Mau dibuat apa?"
"Kemarin Ibu ajarin aku buat ikan sama kucing. Kamu mau?"
Felix mengangguk, memperhatikan jemari Seungmin yang lihai melipat kertas warna itu.
"Tadaa.. Udah jadi kucing! Coba kamu buat." Seungmin meletakkan origami yang kini berbentuk kucing di hadapan Felix dan menyerahkan selembar kertas lagi di sebelahnya.
"Aku ngga bisa. Seungmin aja yang buat."
Seungmin senyum, "sini, aku ajarin. Lihat baik-baik, ya."
🌻
"Kak Abin awas! Ada penjahat yang masuk!" Jisung berteriak. Mengangkat pedangnya tinggi-tinggi dan melayangkannya ke perut Johnny—paman dari Changbin yang dikerjai sama Jisung dan Changbin.
"AHAHAHA.. Pedang itu ngga mempan!" Johny yang pura-pura jatuh tadi berdiri, menahan pedang Jisung. Jujur aja dia geli sama pedang Jisung yang gerak-gerak di atas perutnya.
"Awas Jisung! Penjahatnya bangun lagi!" Changbin teriak. Pria yang hampir masuk Sekolah Dasar itu mengangkat tinggi robotnya, mengarahkan lengan robot yang mengeluarkan laser ke Johny yang sekarang pura-pura ketakutan.
"Tembak, Kak! Tembak!" Jisung menarik pedangnya, mengarahkan ke dada Johny bersamaan dengan suara tembakan dari robot Changbin. Setelahnya dikabarkan Johny selaku musuh dari Jisung dan Changbin tewas di tempat.
"Kita menang kan, Kak?" Jisung bertanya. Senyum penuh harap dikembangkannya.
Changbin mengangguk, "misi kita selesai. Ayo, kita cari penjahat lagi! Nih, sekarang kamu pake robotku." Changbin menggenggam erat pedangnya dan melangkah keluar dari kamarnya.
Jisung tersenyum lebar sambil memeluk robot milik Changbin sembari berjalan keluar kamar.
"Jisung! Coba lihat aku bawa apa!" Felix yang baru aja masuk ke rumah Changbin berteriak girang melihat kakaknya turun tangga.
Jisung mengangkat tangannya, meminta Felix buat berhenti, "bentar ya, Fel. Aku mau main dulu, kamu main sama Seungmin aja ya." Jisung acak rambut Felix dan pergi nyusul Changbin.
Ngga sadar kalau origami yang Felix buat khusus untuk Jisung kejepit di lengan robot dan buat kertasnya sobek.
Felix menganga kaget, "Jisung... jahat!"
🌻
Nah loh, Felix ngambek 😌
Ini masih ada lanjutannya ya, sahabat. Tunggu aja update-an selanjutnyaaaaa 😳
KAMU SEDANG MEMBACA
(discontinued) twins
Fiksi Penggemar➷ han ft. felix ────────•°. "TANTE! JISUNG SAMA FELIX GANGGUIN KUCINGNYA LINO!! HWEEE!!" Hyunjin dan kawan-kawan kayaknya harus ekstra sabar punya tetangga kaya si kembar yang usilnya minta ampun "Hyunjin, Felix main, ya!" "Kak Chan, Berry boleh...