Poor Kirani.
Hari pertama PKKMB udah telat aja.
Diantar kakaknya, dia turun dari mobil dan lari tergesa-gesa menuju barisan. Bodohnya, karena gadis ini polos nyerempet bego, dia malah nyelonong masuk saja ke barisan yang menurut dia punya warna kalung id card yang sama dengan miliknya.
"HEH! MAU KE MANA LO?!"
Kirani terkesiap, lalu perlahan menoleh ke arah kakak panitia yang sudah masang tampang siap terkam itu.
"BALIK KE SINI!" Teriaknya lagi.
Sekuat hati menahan malu, Kirani kembali ke barisan paling belakang, dan setelahnya hanya terus menunduk hingga tiba di posko berikutnya.
Si gadis bergidik ngeri, pagi yang cerah ini harus dipenuhi dengan teriakan, bentakan dan omelan dari para kakak senior yang menjelma jadi sok galak.
"Lo dandan?"
Kirani sampai kaget, soalnya orang ini mendadak muncul di depan mukanya. "Enggak kak."
"Terus di muka lo apaan? Lo make bedak, kan?"
"I-iya kak."
"Hapus!"
Dan dengan sigap Kirani mengusap wajah agar jejak bedaknya menghilang.
Posko demi posko barisan Kirani lewati. Setelah masing-masing tasnya dicek dan pemiliknya diteriaki, akhirnya barisan mereka tiba di depan aula yang nanti akan jadi tempat mereka melakukan semua kegiatan PKKMB selama beberapa hari ke depan.
Kirani dari tadi hanya melongo menunggu giliran masuk. Masih dengan backsound teriakan panitia, atensi Kirani tertuju pada satu sosok yang berdiri tidak jauh dari dia.
Senior berjenis kelamin laki-laki itu sedang memberi siraman kalbu ke salah satu maba yang masih satu barisan dengan Kirani. Sama sekali tidak ada unsur membentak ataupun kekerasan, malah kelewat santai sambil merangkul si maba.
"Kita ngomong sebagai sesama cowok aja. Cuma mau bilang, ntar kalau udah jadi mahasiswa nggak usah banyak gaya. Tujuan lo masuk ke sini buat nyari ilmu. Jangan kecewain ortu yang udah kerja keras buat biayain lo. Lihat gue, tampang slengean begini IPK gue 4."
Anjir, ujung-ujungnya pamer juga.
Puas berceramah, senior itu menepuk bahu si maba lalu lanjut mencari sasaran lain. Dan setelah dipanggil temannya juga.
Tiba di dalam aula, para calon maba ini dipersilahkan duduk di kursi yang sudah disediakan, dan pembukaan PKKMB hari pertama pun dimulai.
Tapi jujur saja Kirani sama sekali tidak paham dengan apa yang sebenarnya mereka lakukan saat ini. Ia lebih sibuk memikirkan kondisi psikisnya selama beberapa hari ke depan, mengingat gimana hari pertama sudah bikin dia cukup trauma.
Tiba ishoma, gelombang dibagi dua. Dan kelompok sebelah kanan dipersilahkan untuk ibadah terlebih dulu, sedangkan kelompok kiri sudah anteng dibagikan nasi kotak. Termasuk Kirani yang baru selesai membaca do'a, meski selama makan masih harus mendengar omelan dari para panitia, tapi Alhamdulillah ujungnya kenyang juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
make you mine [✔]
Fanfiction[ terbit ] [ ft. lee haechan ] "i can fix her." harzi echlanu, until today. ©tuesday-eve, 2020. was ; #1 in haechan. #1 in nct. #1 in au. #1 in jaemin. #1 in leedonghyuck.