23. Merakit Masa Depan

13.6K 2.6K 327
                                    

"Kak KirAANJEEEENGG!"

"NGAGETIN BANGSAT!" Harzi ikut memekik, malah hampir kelepasan menonjok si Kanaka kalau saja anak itu tak cepat-cepat mundur.

Ada Kirani yang hanya tertawa, untung maskernya belum kering.

"Ngapain anjir begituan?!" Tanya Kanaka sembari mengusap dada. "Kerjaan lo, Kak?"

Kirani mengangguk, dia masih ketawa.

"Nggak apa-apa dong, biar glowing." Harzi nyeletuk sambil memasang tampang sok imut.

Kanaka bergidik ngeri. Usai meletakkan plastik yang berisi cemilan dan teh botol, ia lalu ikut duduk di sebelah Harzi. "Bang, gas login lah."

"Boleh... boleh."

Kirani yang melihat si pacar dan adiknya yang sudah duduk tenang langsung mengambil kesempatan dengan ikut duduk di depan Kanaka untuk diolesi masker juga wajahnya. Kanaka sih anteng, soalnya sudah sering.

"Ihhhh, pada gemes banget---BANG JUNAAAA MAU MASKERAN SAMA AKU, NGGAK?!"

"BANG-sat, kaget." Umpat Azel yang terkejut sebab di belakang Kirani mendadak muncul wajah Harzi.

Mereka memang sedang video calling bertiga untuk mengisi kegabutan masing-masing.

"Ck, selingkuh mulu, Yang." Harzi kemudian merebut ponsel dari tangan Kirani lalu diarahkan ke wajahnya. "Halo dengan Kak Harzi di sini."

Auri lantas memutus sambungan video call-nya, begitu pula Azel yang malah ikut-ikutan. Harzi jelas memaki, namun hanya sebentar karena setelah itu dia malah keasikan mengotak-atik ponsel Kirani.

"Sayang, nama kontaknya gue ganti, ya."

Tanpa menunggu persetujuan, Harzi langsung mengganti semua nama kontak sosial medianya. Berlanjut dengan mengubek-ubek galeri si pacar. Isinya kebanyakan foto pemandangan dengan tema estetik, juga ada quotes penyemangat hidup yang Harzi tebak Kirani pernah rasa dan melewati itu semua.

Ada satu file diberi nama "me" yang berisi foto-foto Kirani. Harzi gemas hingga mengirim beberapa. Lagi asik menggulir ke bawah, tiba-tiba tangannya berhenti, saat melihat deretan foto paling dasar membuat bulu kuduk Harzi seketika berdiri.

"Kirani."

"Apa?"

Suasana mendadak hening, Kirani yang ngeuh langsung berbalik dan merebut ponselnya kembali. "Lo lihat apa?"

"Lo-"

Kirani kemudian melirik foto itu sekilas. "Kenapa? Ngeri?"

Harzi terdiam, masih tak percaya dengan yang dilihatnya barusan. Dia enggan berprasangka, namun itu tak hanya satu, tapi ada puluhan foto-

di bagian tubuh yang berbeda.

di bagian tubuh yang berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
make you mine [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang